rajuk (4)

742 65 36
                                    

Dan di sini akhirnya.

Fano mendekap Iyok yang bergulung di dalam dekapan. Napasnya sudah teratur sejak lima belas menit lalu, tangisnya tumpah lagi; manja doang Iyok tuh.

"Iyok."

"Ya."

"Sayang kamu. Sayang banget. Sayangnya kebangetan."

Iyok malah gigit dada Fano. Gemas, kan jadi pengen kuncir bulu ketek Fano pakai iket rambut pink sebagai tanda terima kasih :(

"Ayo pacaran. Lidahku gatel pengen panggil kamu sayang."

Iyok mendongak. Liat bola mata yang sama persis kayak langit di luar; malam jam satu. "Ngebet banget. Kalau udah pacaran emang mau ngapain?"

"Bisa minta peluk terus."

"Emang sekarang gak bisa?"

Fano menunduk. Atensinya jatuh pada manik sebening madu. "Harus izin dulu. Takut kamu marah kalau main peluk."

Iyok suka ketika Fano selalu meminta izin atau butuh pendapatnya, rasa dihargai itu membuatnya berarti.

"Pastiin dulu semuanya baik, terus ke aku kalau udah. Sekarang aku masih sama kamu, No. Jangan buru-buru. Nikmatin prosesnya."

Fano menarik Iyok untuk semakin merapat. "Mau kamu buat aku doang, Yok."

Iyok mengangguk. "Sekarang juga aku punya kamu kok."

Lalu hening.

"Temuin mas Adit dulu. Minta restu."

Menumpu dagu di atas kepala Iyok, Fano tidak takut sama mas Adit. "Aku temennya mas Adit. Malah lebih akrab ke dia dibanding mas Julio."

Iyok mendengus. Fakta itu benar adanya. "Tiati gak direstui loro ati." (Hati-hati gak direstuin sakit hati).

"Aku bakal usaha yakinin keluarga kamu sama keluarga aku nanti. Besok aku bakal selesain urusan yang jadi momok utama kita. Pacarku."

Iyok mendecih. Sebut Laura saja susah banget. "Wani koe?" (Berani kamu?).

Jelas anggukan semangat Fano Iyok bisa rasakan meski sekarang total kepalanya bersandar di dada yang lebih tua.

"Aku bukannya gak mau berjuang. Belum saatnya aja. Kalau nanti emang waktuku tepat, aku bakal di garis terdepan, No. Temenin kamu buat sama-sama raih yang dimau. Sekarang aku jadi pendorong aja, kalau lelah bisa pulang ke aku."

"Tumben cheesy eram. Kesambet opo koe, Mbul?" (Tumben cheesy banget. Kesambet apa kamu, Mbul?).

"Asu koe." (Anjing kamu).

Dan di sini akhirnya; terlelap dengan perasaan damai sebab dibalas setimpal rasa yang diberi dengan yang diterima.

Fano tidak bosan menghidu aroma kayu manis bercampur raspberry.

Nyatanya, setelah bertengkar memang lebih enak cuddling.

END

31 Januari 2020

[A/N]
Gimana Januari kamu?

Selamat istirahat. Stupid F besok jam 9 ya..

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang