diet

986 128 35
                                    

"Jadi mau pesen apa?" suara Fano menyadarkan Iyok dari lamunan.

"Kita bikin makanan di rumah aja yuk, No." Iyok menarik lengan baju sahabatnya untuk menjauhi meja kasir.

"Loh kenapa?" Fano total bingung. Iyok dari pagi belum makan dan ini sudah lewat dari jam makan siang. Fano juga tidak melihat Iyok makan camilan atau minum susu kotak yang biasanya menghuni tas lelaki mirip marmut itu.

"Aku gak laper." Bohong. Fano melihat ada kebohongan di manik caramel milik Iyok.

"Jangan bohong, mbul. Ayo cerita." Mereka masuk ke mobil tanpa menyalakan mesin.

"Apa yang mau diceritain?" Iyok menatap kendaraan yang lalu-lalang. Menjaga kontak mata dari Fano yang terus menatapnya intens.

"Jujur kamu kenapa? Gak punya duit? Aku traktir ayo."

"Ndasmu. Aku ada duit."

"Terus?"

"Gak nafsu makan." Iyok meremas seat belt.

"Bohong. Coba sini tatap mata aku sambil bilang alesan gak nafsu makanmu itu." Fano menjepit dagu Iyok dengan ibu jari dan telunjuk. Membawa wajah bulat penuh lemak bayi itu sampai di depan wajahnya. Jarak mereka dua kepalan tangan.

"Gak pake alesan-alesan." Iyok memejamkan mata.

"Kenapa gak pake alesan?"

"Ya gak semua harus dikasih tau alesannya dong."

"Harus."

"Cinta katanya gak butuh alesan." Iyok berkukuh tidak mau memberi alasan.

"Yok. Ayo makan." Fano menarik pergelangan tangan Iyok.

"Aku diet, No! Diet!" tiba-tiba suara tinggi Iyok menyentak Fano.

"Kenapa?"

"Aku gendut, perutku buncit, pipiku tembem, mukaku bengkak. Aku mau diet!"

"Yok, dengerin aku." Fano menyentuh pundak Iyok yang bergerak naik-turun sejalan dengan sisi arogan Iyok yang meletup.

"Emang ada orang yang permasalahin bentuk kamu, hm?"

Iyok menggeleng.

"Kifme, keluargamu, Balqis, sama aku itu suka kamu apa adanya. Kamu yang pipinya ngembang kayak bantal ini lucu. Perut gendutmu gak ganggu aktivitas Kiflyf. Coba kalau diet terus sakit. Kifme sama aku pasti sedih, Yok."

Iyok diam.

"Diet itu atur pola makan, bukan ngurangin makan apalagi sampe gak makan. Lagian aku gak masalah sama kamu yang sekarang. Enak kok."

"Hah enak?"

"M-maksudnya lucu. Kamu lucu kayak gini juga. Kifme sering kan ketawa gemes pas kamu senyum. Mata kamu ilang ketutupan ini, nih." Fano menusuk pipi Iyok sampai jari telunjuknya setengah tenggelam di sana.

"Yok, kalau mau diet, boleh aja. Nanti kita sama-sama makan sehat terus olahraga bareng. Mau?"

Iyok bimbang.

"Yaudah mikirnya ntar aja. Kita makan dulu." Fano membuka pintu mobil.

Mereka masuk ke dalam restoran bersama dan duduk di kursi dengan nyaman.

"Jadi mau pesen apa?" tanya Fano setelah pelayan memberikan buku menu.

"Sate ayam, sop buntut, nasi putih. Minumnya milkshake banana ekstra susu kental manis."

"Katanya diet." Cibir Fano.

"Iya. Besok, hehe."

END

27 Desember 2019

[A/N]
Orang mah ODOJ, One Day One Juz.
Lah aku malah One Day One Joke.
Eh emang ini joke? Joke motor kali ah.

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang