Di mobil bungkam. Percakapan singkat yang terjadi satu jam lalu sambil berkeliling mencari udara segar, nyatanya gak bisa tenang hati Iyok.
Senyum, lalu menarik tangan Iyok untuk di genggam dan diciumi seluruh buku jari si manisnya. Fano mengerti kegelisahan yang mendera mereka saat ini.
"Gak mau pulang?
Iyok menggeleng. "Mau, mbak Bilqis sendirian di rumah."
Terkekeh masih tetap saling genggam tangan. "Ini udah di depan gerbang rumahmu, loh."
Iyok menoleh ke luar jendela sekilas. Benar.
"Tidur. Hadapin aja yang ada. Kamu bisa telfon aku 24 jam, 7 hari."
Iyok malah meremas tangan Fano tanpa sadar. "Kamu tidur sendirian."
"Kamu juga."
"Gak mau tidur di sini?"
Fano geleng. Kali ini mau tau seberapa kuat Iyok hadapi pertanyaan mbaknya karena sudah pergi dari rumah dua hari.
Ya, dua hari lari ke tempat Fano.
Mereka bertengkar. Adu mulut sebab Iyok muak dianggap bayi oleh anggota keluarga dan mbak Bilqis yang merasa Iyok berubah jadi nakal.
"Tidur di sini biar gak sendirian."
Kan bener.
Fano pasti luluh.
Cium punggung tangan Iyok, Fano akhirnya mengangguk. "Aku yang ngomong sama mbak Bilqis. Kamu masuk kamar aja. Pas aku minta turun, langsung temuin aku."
Iyok bersyukur saat susahnya begini ada Fano yang siap jadi tempatnya mengadu atas keluh yang tak menjadi sudah.
Kan, ketergantungan.
*
Berakhir Fano duduk berhadapan dengan mbak Bilqis. Posisinya seperti siswa yang sedang diomeli guru BK, percakapan satu arah.
"Jangan dibawa kabur dong adekku. Pulangin gitu pas tau dia lagi ada masalah keluarga."
Fano menunduk. Telinganya sakit mendengar dua puluh menit omelan kakak perempuan sahabat yang otw jadi gebetan.
"Kamu manjain dia, makanya bandel."
Mbak Bilqis hentak kaki.
"Aku cuma gak mau Iyok stress, Mbak."
Kibasan tangan di depan muka Fano malah buat kaget. "Diselesain cepat juga bisa harusnya. Makin larut dibiarin malah makin lama kelar. Gak cuma Iyok yang stress, sekeluarga juga."
Fano paham. Sangat.
"Iyok aku bawa pulang. Tadinya dia masih mau kabur."
Bilqis menghela napas. Seharusnya tidak usah meledak. Toh, Fano tidak salah di sini, dia hanya memberi tempat buat adiknya tenangin diri.
"Suka banget kamu sama adekku? Diumpetin sampe males bawa pulang."
Fano terkekeh. Merasa tenang sebab mbak Bilqis sudah bicara dengan nada santai. "Gak perlu tanya kalau usahaku jaga dia sebegini besar."
Iya, selama Iyok nginep, Fano diteror mama Sandra (mama Iyok) buat balikin anaknya pulang karena rindu campur sedih mendera satu keluarga. Dengan bicara lewat telfon, Fano jelaskan kalau Iyok butuh waktu tenangin diri.
Hasilnya? Izin nginep tanpa batas waktu Fano kantongi.
"Gawat, kamu kena virus merah jambu." Mbak Bilqis memukul kepala Fano dengan gulungan majalah. Muka senyum-senyumnya itu loh, buat seram.
"Adikmu tuh, buat repot hati sama jantung."
Pada kesimpulan; Iyok itu akibat senyum Fano, sebab buat jatuh sampai susah berpaling. Kan sudah dibilang; Iyok sebab-akibat Fano jadi kacau.
END
25 Januari 2020
[A/N]
Aku bakal sibuk hari ini, kayaknya Stupid F update jam 12 malam.Buat yang tanya Cemilan soal canabis di chapter 142. ketergantungan, artinya ganja.
Terus (lupa chapter) meper itu ngelap pakai baju orang lain dan rebel itu nakal yang selengean (ngenges).Maaf masih belum bisa balas komen, hotspot hunter dulu sekarang.
Terima kasih, selamat berlibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemilan | FaYok vers ✔
Humor2019, Cerita singkat dua anak adam yang ngakunya sahabat tapi saling kode ambigu. *debut story; 16/10/2019 on Stupid F *debut work; 23/10/2019 *graduation; 02/05/2020 _______________ story; kejukopi original cover; tumblr design cover; kejukopi