Seminggu sejak wabah Corona mulai naik peringkat dari endemi ke pandemi. Semua orang mulai gusar dan takut keluar rumah. Segala macam kegiatan outdoor dialihkan menjadi indoor. Pemerintah membuat peraturan social distancing agar orang tidak langsung bersentuhan, menjaga jarak, atau tidak membuat kontak fisik yang dapat menularkan virus dari satu orang ke orang lain. Penegasan hastag dirumahaja gencar dipromosikan untuk memutus mata rantai penyebar luasan Corona di masyarakat.
Jalanan mulai sepi, toko banyak yang tutup, dan tidak sedikit tempat usaha berakhir PHK untuk karyawannya karena seminggu terakhir tidak mendapat untung. Suara anak-anak yang bermain di depan rumah tidak lagi terdengar. Kendaraan dengan knalpot bising juga ikut menghilang dari pendengaran. Semua hening, damai, dan terasa kian menyeramkan.
Iyok memainkan bibir gelas. Melingkari mulut mug yang berisi cokelat dingin dengan gerakan malas. Pipinya ditumpu telapak tangan kanan dan helaan napas keluar sesekali tiap bosan kembali datang.
Pagi ini Iyok bangun lebih awal dari biasanya dengan sambutan hangat mentari pagi dan semilir angin sejuk. Kakinya menyentuh lantai yang dingin. Mata menyapu pandang pada sekeliling kamar. Sepi, hampa, dan sunyi. Menyingkirkan selimut lalu berjalan ke kamar mandi. Cuci muka dan menatap pantulan dirinya di cermin. Wajah yang semakin bulat jadi hal paling menonjol. "Padahal resolusi tahun lalu pengen diet, eh malah makin gendut. Dasar, Fano! Gara-gara dia ajakin aku makan terus, akunya ga bisa kontrol diri."
Yah, malah Fano yang disalahin.
Mengusap muka dengan handuk, Iyok ganti pakaian. Turun ke bawah untuk menyapa orang rumah yang sudah bangun. "Mama?" Iyok melangkah mendekat ke sang ibunda yang sedang mengolesi lembaran roti dengan selai.
"Mama kerja, kamu di rumah sama mas Adit aja ya, dek. Makanan pesen online atau minta mas masak. Bahannya ada di kulkas." Mama memberikan dua tangkup roti selai strawberry dan satu mug susu cokelat hangat. "Mas biar buat rotinya sendiri. Mama berangkat. Sampai ketemu makan malam." Mengecup pipi Iyok lalu mama mengambil tas kerjanya dan pergi hilang ditelan pintu.
Deru mobil perlahan-lahan semakin kecil suaranya. Iyok kemudian termenung sendiri. Suasana rumah benar-benar senyap. Mas Adit bisa dipastikan bangun ketika matahari sudah berada di puncak hari. Belum terlalu lapar, Iyok menusuk-nusuk roti dengan jari telunjuk. Gabut buat dia merasa semakin kesepian karena tidak ada teman.
"Sepi juga ternyata. Bangunin mas Adit percuma, dia lagi simulasi meninggal kayaknya." Cokelat hangat sudah dingin. Kepulan asap yang tadi beraroma lezat sekarang tidak terlihat lagi.
Bola lampu imajiner tiba-tiba menyala di kepala. Iyok bergegas menuju kamar lalu mengotak-atik kamera. "Buat vlog aja deh. Daily routine gitu."
Hal yang terlintas terkait kegiatan harian seperti membersihkan kamar, memasak dengan menu ala-ala saja, menonton tv, bermain game, dan dengerin musik sambil minum es jadi konten Iyok buat vlog kali ini. "Ah iya, gangguin Fano juga harus masuk ke dalam daftar."
Diambilnya ponsel lalu mengetik pesan untuk si sahabat yang ia terka masih tidur. "Jam tujuh, huh? Pasti lagi peluk guling sekarang."
Aku mau buat vlog
Main ke rumahmu nanti, boleh?
sent 07.01Menyalakan kamera, Iyok berdeham pelan. "Halo, guys. Kali ini aku mau buat vlog iseng-iseng aja. Bosen gitu di rumah ga ada kegiatan karena quarantine. Kalian di rumah, kan? Jangan keluyuran loh." Iyok membenarkan rambut beberapa kali. Senyum gemas juga tak luput dari wajahnya.
"Aku hari ini mau tunjukin ke kalian kegiatan aku selama di rumah dan kalau lagi ga ada kerjaan." Dibuka tirai, kamera menyoroti jalan komplek yang sepi. "Tuh, biasanya jam segini rame. Orang pada kerja atau cari sarapan, tapi sekarang sepi. Di rumah semua." Kembali kamera menyoroti muka Iyok. "Kalian semua harus jaga kesehatan dan diri sendiri biar ga ikut ketularan atau malah jadi orang yang nularin virus ke orang lain. Kasian dong kalau misalnya orang yang kita sayang jadi sakit gara-gara kita. Makanya, di rumah aja. Eh, kecuali kalian mau beli makan atau ada kegiatan penting yang mengharuskan kalian ke luar rumah, ga apa. Tapi inget, harus pakai masker sama bawa handsanitizer sebagai alat proteksi diri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemilan | FaYok vers ✔
Humor2019, Cerita singkat dua anak adam yang ngakunya sahabat tapi saling kode ambigu. *debut story; 16/10/2019 on Stupid F *debut work; 23/10/2019 *graduation; 02/05/2020 _______________ story; kejukopi original cover; tumblr design cover; kejukopi