Manis; satu kata, sejuta makna, ribuan obyek.
Iyok dan Fano sedang jalan-jalan santai menikmati akhir pekan setelah minggu panjang berkerja keras, lembur bagai quda.
"Cuacanya bagus ya, No?" Iyok menatap arang berkilat penuh semangat; manik mata Fano.
Fano mengangguk. Setelah hujan mereka langsung pergi, jadi udara terasa lembab dan langit cenderung mendung.
Iyok sebenarnya tergoda oleh penjual gula kapas, bukan sama abangnya, tetapi barang dagangannya.
Fano sudah memberi peringatan kalau Iyok tidak boleh makan dan minum yang manis karena Iyok sedang bengkak gusi karena gigi belakangnya bolong.
"Jangan diliatin terus abangnya." Fano menarik Iyok menjauhi penjual makanan.
"Aku liatin gulalinya, No. Lucu gitu." Iyok tersenyum lebar. Lemak pipi menutupi matanya.
"Sini tak fotoin." Fano mengeluarkan kamera foto. Mengalihkan perhatian Iyok dari pedagang makanan yang semakin banyak berdatangan.
"Manis." Lirih Fano.
Iyok jalan mendekat. "Gimana hasilnya?"
"Pipimu bulet banget kayak bakpao."
Tulang kering Fano selanjutnya jadi pelampiasan kekesalan Iyok.
END
29 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Cemilan | FaYok vers ✔
Humor2019, Cerita singkat dua anak adam yang ngakunya sahabat tapi saling kode ambigu. *debut story; 16/10/2019 on Stupid F *debut work; 23/10/2019 *graduation; 02/05/2020 _______________ story; kejukopi original cover; tumblr design cover; kejukopi