roti setengah meter

766 111 21
                                    

Mereka di pasar malam. Tahun baru malah berduaan aja kayak sendok sama garpu. Iyok menarik tangan Fano untuk menjelajahi stand makanan sepanjang 200 meter.

"Pesen apa, sih? Biasanya tinggal tunjuk." Fano menarik Iyok agar mendekat. Manusia semakin banyak yang datang dan Iyok kalau lihat gerobak makanan berjejer rapi bawaannya kalap; lupa dunia.

"Roti John." kata Iyok dengan mata jelalatan.

"Pakai keju sama sosis yang banyak ya, pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pakai keju sama sosis yang banyak ya, pak." Iyok kepalanya maju-maju untuk melihat bapak penjual roti John memasak telur sebagai lapisan pertama pada roti panjang setengah meter itu

"Ditambah saos pedes juga ga apa."

"Sama sayurannya dikit aja."

Fano kemudian membekap mulut bawel Iyok. Si bapak penjual hanya senyum saja. "Adeknya lucu ya, Mas. Pasti masnya gemes terus." ucap si bapak.

Fano tersenyum jahil. "Iya, pak, saya kadang suka gigitin pipinya kalau gemes."

Iyok berontak dalam dekapan Fano. Tidak terima ia dighibahi depan wajahnya sendiri.

"Beda berapa tahun sama adeknya, Mas? Anak saya aja gak akur gitu."

"Dua tahun doang, pak. Kita akur soalnya saya pengalah."

"Oalah. Bapak seneng kalau ngeliat saudara akur gini. Nih bapak tambahin keju yang buanyak."

Iyok menyikut rusuk Fano. Ia kehabisan nafas. Mau mengumpat namun melihat ekstra parutan keju di rotinya mengalahkan sambat di ujung lidah.

Fano terkekeh, mengelus rambut yang lebih muda.

END

31 Desember 2019

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang