mas julio (3)

782 84 19
                                    

Fano sedang menikmati sore yang gerimis dengan segelas kopi dan rokok yang sudah setengah dibakar —anak indie sekali.

Ketenangannya terusik ketika tepukan kasar di pundak dari mas Julio mengganggu kedamaian hati yang Fano rasakan.

"Rokok mahal, kalau jatoh sayang." Celetuk Fano setengah kesal.

Mas Julio tertawa tanpa dosa. "Sayang mana sama kesayanganmu yang tau kalau ngerokoknya lebih dari dua batang?" mas Julio baik-turunin alis. Fano mengerang kesal lihat muka sok polos masnya itu.

"Baru satu batang. Lagian Iyok juga gak di sini. Santai." Setelahnya hembusin asap tebal ke udara yang langsung hilang karena angin.

Kakak laki-laki yang sedang senderan di pintu lantas menggosok jenggot. "Mas gak bilang Iyok, loh."

Fano tersedak ludah. Sial, mas Julio juga sama titisan iblis seperti dirinya.

Melihat wajah kaku Fano, mas Julio menyemburkan tawa tidak santai sampai terbatuk-batuk.

Gerimis masih menemani Fano dengan batang rokok yang sudah ia tekan pada asbak. Hatinya menampik bahwa otaknya masih normal.

"Kenapa Iyok?" batinnya menjerit usai mas Julio kembali masuk ke dalam.

END

05 Januari 2020

Cemilan | FaYok vers ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang