Akhyar merasa hidupnya berakhir setelah lamarannya ditolak oleh keluarga besar Bashr. Meski dia meminang Nayura dengan mahar seluruh kekayaannya yang melimpah, tidak juga membuat keluarga Bashr bergeming. Menurutnya ini sangat memalukan. Alasan-alasan absurd datang kepadanya bertubi-tubi. Akhyar memang tidak dikehendaki keluarga Nayura, cinta pertamanya.
Akhyar tumpahkan rasa malu, marah, sesal di sebuah club malam. Di mana dia berjumpa dengan seorang wanita cantik nan seksi yang ternyata juga sedang dilanda kemurungan. Seorang wanita yang baru saja menyandang status janda, hanya karena dia habiskan seluruh harta kekayaan sang mantan.
Akhyar yang ditolak dan Selita yang tercampakkan. Keduanya menumpahkan kekesalan masing-masing di mobil mewah Akhyar. Di bawah pengaruh alkohol mereka melakukan hal yang terlarang di sana.
__________
Akhyar remas sebuah kertas , berisi sebuah pesan dan melemparkannya ke tong sampah.
Anakmu perempuan. Cantik. Kamu tidak usah bertemu dengannya selama-lamanya.
Tidak tahu kenapa Akhyar menjadi merasa bersalah. Padahal setahun yang lalu dia sama sekali tidak mempercayai bahwa anak yang dikandung Selita adalah anaknya, bahkan bertekad membunuh Selita dan bayi yang dikandungnya.
Namun, Akhyar berubah menjadi penghiba setelah menyadari betapa besar dosa yang dia tanggung di sepanjang hidupnya. Memiliki seorang anak perempuan tanpa terikat pernikahan. Dia juga enggan bertanggung jawab menikahi perempuan yang baru saja bercerai yang masa iddahnya belum selesai. Akhyar bertekad untuk tidak akan pernah menikah dengan siapapun di dunia ini setelah menyadari betapa bejat kelakuannya.
Dan rasa iba yang Akhyar miliki menjadikannya seseorang yang ingin selalu memanjakan perempuan-perempuan muda yang mengharapkan kasih sayangnya. Semakin perempuan-perempuan itu bersikap manja dan senang di bawah asuhannya, semakin dalam kasih sayang yang dia beri kepada mereka. Ini adalah bentuk penyesalan Akhyar yang tidak mengakui benih yang ada di dalam kandungan perempuan yang dia gauli yang bernama Selita Vjosa Bini. Yang keberadaannya entah di mana.
"Mau apa, Sayang? Morris? Iya. Segera Daddy transfer..."
"Iya, Sayang? Cukup tidur semalam? Daddy kangen suara kamu..."
"Hm? Apa? Mau Daddy temani? Café mana? Daddy sayang kamu..."
"Liburan? Madagaskar? Daddy siapkan tiket lima,"
"Iya, Sayang. Jangan nangis. Datang aja ke kantor Daddy. Daddy akan kasih kamu pelukan,"
"Jangan lupa makan, Sayang. Tapi jangan sampe gendut. Daddy mau kamu selalu sempurna,"
"Sini pangku Daddy. Tapi jangan cium Daddy. Sini dua-dua pangku. Tapi jangan berantem,"
"Gimana kuliah kamu? Selesai? Daddy kasih kamu apartemen."
Dan kalimat-kalimat berisi kasih sayang lainnya selalu Akhyar ungkapkan ke bayi-bayi gulanya setiap waktu. Bagi Akhyar, suara-suara desah dan rengek manja bayi-bayinya adalah napas hidupnya. Tanpa mereka, Akhyar merasa mati dan tidak memiliki semangat hidup.
Hingga Sabine hadir..., dan petualangannya sebagai crazy sugar daddy pun berakhir seiring kisah hidup Sabine.
_______