116. A Sweet Moment

8.7K 879 53
                                        

_________

Kelahiran Nefertiti  Akhyar Sirojuddin dan Naresh Averroez Sirojuddin disambut suka cita keluarga besar Akhyar. Hampir semua keluarga besar Akhyar silih berganti berdatangan ke kediaman Uzma satu minggu ini. Mereka sangat antusias ingin melihat serta menjenguk sepasang bayi imut itu, juga tidak lupa mendoakan keduanya.

Akhyar dan Ola memutuskan untuk merayakan Aqiqah keduanya secara sederhana saja di kediaman Uzma. Ola sang ibu tidak mau berlebihan merayakannya. Saat pulang dari rumah sakit saja, tak terhitung jumlah tamu yang datang mengunjungi rumah Uzma, ingin menjenguk si kembar. Bertemu dengan Selita saja Ola tidak sempat. Ola harus puas bercakap-cakap dengan Mama Sabine itu melalui telepon genggam.

Ada insiden kecil antara Sabine dan mamanya, Sabine kecewa karena Selita menghadiahkan mainan kepada anak-anak Ola, mainan yang seharusnya milik si kembar Grace dan Gloria. Ola pun akhirnya turun gunung menasihati Selita agar hadiah itu sebaiknya diberikan ke anak-anak Sabine saja, agar Sabine tidak lagi mengingat-ingat kejadian yang membuatnya merasa bersalah. Akhirnya Selita mengikuti kata-kata Ola.

Namun ternyata Ola dan Akhyar tidak bisa membendung keluarga besar Akhyar yang seakan berebut ingin memberikan yang terbaik untuk merayakan Aqiqah keduanya. Akhirnya, keduanya merelakan kedatangan tamu yang tumpah ruah di kediaman Uzma.

Yang sangat melegakan Akhyar adalah uminya yang ikut semangat menyambut para tamu. Tidak bosan-bosan Umi Haya meminta doa dari para tamu yang datang untuk mendoakan keluarga Akhyar, khusus teruntuk cucu kembarnya.

Umi Haya juga tidak mau berjauhan dari Ola. Dia tak bosan melantunkan doa dan shalawat sambil mengusap-ngusap kepala Ola.

"Diusahakan kalo mau menyusui dalam keadaan bersih, Ola. Biar jadi anak-anak yang bersih jiwa raganya," ujar Umi Haya kepada Ola yang duduk selonjoran sambil menyusui Naresh. Tamu-tamu malam itu sudah banyak yang pulang.

"Baik, Umi..." jawab Ola. Ola tak banyak bicara dengan uminya Akhyar, karena hati dan perasaannya yang sangat tenang berada di sisi perempuan tua itu.

"Hm..., apa Umi nggak wudhu pas nyusuin aku waktu kecil, Mi? Sehingga jiwa ragaku nggak bersih?" tanya Akhyar yang duduk di samping Ola. Umi Haya tertawa kecil mendengar pertanyaan anaknya. Dia pukul punggung besar Akhyar.

"Namanya juga harapan, Akhyar. Ikhtiar. Tetap pasrah dengan ketentuan Yang Punya Kuasa."

Ola menggeleng tersenyum menyaksikan sikap suaminya di hadapan uminya. Sikap cepat tersinggung Akhyar memang sukar sekali dilenyapkan. Akhyar memang perasa.

Dan malam acara Aqiqah si kembar berlangsung meriah dan membahagiakan.

***

Dua bulan kemudian...

Apartemen Akhyar dan Ola sedang kedatangan tamu-tamu istimewa, yaitu anak-anak, menantu serta cucu-cucu dari keduanya. Ada keluarga Nayra beserta ibu mertuanya, keluarga Sabine, dan keluarga Farid. Semuanya berkumpul di ruang keluarga.

Tampak si kembar Grace dan Gloria, Hera dan Bagas asyik bermain di salah sudut ruang keluarga yang dipenuhi berbagai macam mainan. Mereka sangat kompak bermain dan tidak saling berebutan. Meski Bagas sendiri yang laki-laki, dia tetap asyik bergabung bermain bersama sepupu-sepupunya.

Di tengah-tengah ruang keluarga Sabine dan Nayra juga terlihat kompak menggendong adik-adik mereka. Sabine menggendong Naresh, dan Nayra menggendong Nefertiti. Walaupun sedang hamil, Nayra tetap semangat menggendong adik perempuannya itu. Ada pula Tata yang sedang duduk sambil menidurkan Crystal yang baru saja dia susui.

"Si Nefertiti ini mirip Papa deh. Naresh mirip Ibu..." ujar Tata setelah meletakkan Crystal yang sudah benar-benar tidur ke dalam keranjang bayi kecil yang ada di sisinya.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang