66. Seeds of Love

8.2K 1.1K 83
                                    

Ola, aku titip parfume ini, Sayang. Malam ini aku mau kita bercinta dengan wangi yang ini...

Sebuah pesan yang disertai gambar botol parfum kecil membuat Ola tersenyum. Rasa-rasanya ingin segera pulang saja dan memeluk tubuh indah sang suami tercinta.

Ola tentu menunjukkan pesan itu ke Patty dan Gerrie. Karena menganggap dua orang itu mengetahui lokasi toko yang menjual parfum yang dimaksud.

"Hm. Panas deh malam ini..." gumam Patty hati-hati. Dia 'rem' ucapannya. Hampir saja dia mengumpat ketika tidak sengaja membaca pesan dari Akhyar untuk Ola.

***

Bukan main Akhyar senang dengan kepulangan istri tercinta. Senyumnya semakin lebar ketika matanya tertuju ke tas-tas kertas besar yang dibawa Ola. Dia senang karena sepertinya istrinya benar-benar menikmati harinya sekarang. 

Dengan sigap dia raih tas-tas itu dan meletakkannya di atas tempat tidur. Kemudian kembali mendekati tubuh Ola dan memeluknya erat.

Bagai sudah terpisah lama, Akhyar buru wajah dan leher Ola.

"Mas nggak ke mana-mana?" tanya Ola setelah Akhyar puas memeluk dan menciumnya.

"Singgah ke kamar Adimas sebentar sebelum mereka ke Flemington siang tadi. Lusa mereka pulang ke Jakarta duluan. Urus sekolah..." jawab Akhyar.

Lalu dia kembali memeluk Ola. Kali ini gerakan tangan Akhyar lebih nakal.

"Aku mandi dulu, Mas..., habis itu Mas bisa puas ngerjain aku," elak Ola. Dia tahan tangan Akhyar yang menyingkap bawahannya dan sudah siap-siap menyelipkan tangannya di balik celana dalam Ola.

"Aku hanya ingin mengelusnya saja, Ola. Aku rindu."

Ola tertawa kecil. Dia pegang dua pipi Akhyar dan menatap mata Akhyar yang sudah sayu.

"Oooh. Ssshh..." desah Ola saat merasakan jari jemari Akhyar mengusap-usap miliknya dengan lembut. Nikmat sekali sentuhan itu, terutama saat dia rasakan licin di area kewanitaannya.

"Mandilah. Habis itu istirahat. Setelah makan malam saja kita bercinta. Kamu pasti capek..." ujar Akhyar sambil mengedipkan matanya.

"Mas sudah nggak sabaran. Aku mandi dulu ya? Setelah itu aku layani Mas..."

Akhyar usap-usap kepala Ola.

"Mandi, Sayang. Kamu capek. Aku nggak mau bercinta dengan kamu yang lelah..."

Ola menundukkan kepalanya sebentar.

"Ok..." ujarnya pelan.

_____

Ola sangat lega setelah merasakan guyuran air hangat ke sekujur tubuhnya. Lelah tubuh dan pikiran sekejap terasa lenyap. Ola pasrah dengan keadaannya sekarang, mengandung dua buah hati di usia paruh baya. Apapun yang terjadi, anak-anak ini harus dia jaga dan rawat dengan penuh kasih sayang.

Ola jadi teringat masa-masa mengandung Nayra dan Farid dulu. Masa-masa yang sangat indah dan tentu merindukan. Tidak ada keraguan atau kegalauan sedari awal mengandung mereka sampai melahirkan mereka. Waktu terlewati sangat indah. Dimanja, disayang, diharap-harapkan.

Ola usap perutnya perlahan. Dia tatap perutnya dengan senyuman. Dia merasa tidak adil jika bersedih. Seharusnya dia bahagia dan gembira seperti waktu mengandung kakak-kakak dari anak-anaknya yang ini.

Namun, ada saja kekhawatiran dan ketakutan singgah di benaknya. Bukan karena anak-anak ini akan ditolak kehadirannya. Ola merasa sudah siap jika Akhyar melepas dirinya dan anak-anak ini. Namun yang dikhawatirkan Ola apa dia mampu bertahan hingga melahirkan mereka?

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang