One Saturday morning 😉😉
________
Sambil berteriak, Akhyar kerahkan seluruh tenaganya saat menyadari peluang menang bermain tenis melawan Igor. Teriakannya cukup keras hingga terdengar oleh Ola dan Gema yang sedang asyik duduk menikmati jus buah di ruang tunggu. Terlihat dari kejauhan keduanya saling pandang dan tersenyum sesaat, lalu melanjutkan pembicaraan.
"Fu...k!!" carut Igor kesal. Dia pukul raketnya di atas net. Satu jam lebih mereka bermain dan saling mengejar poin, namun akhirnya Akhyar yang unggul. Akhyar tertawa terbahak-bahak melihat kekesalan Igor.
Dan kekesalan pria keturunan Inggris Minahasa itu seketika hilang saat merebahkan tubuh kekarnya di sisi Akhyar yang terlebih dahulu duduk dengan handuk kecil tergantung di leher.
Igor melirik Akhyar sebentar, lalu mengalihkan pandangannya ke arah ruang tunggu. Terdengar sayup-sayup suara tawa dua perempuan yang usia terpaut puluhan tahun, Gema dan Ola.
"Wow. Tambah sempurna serve lu, Yar. Makin seger nih. Beda memang tenaga pengantin baru."
Akhyar tepis kepala Igor kuat.
Igor membuka tutup botol air minumnya, lalu meneguknya cepat. Karena panas, dia siram wajahnya dengan sisa air minum yang masih ada di dalam botol minumnya.
"Penasaran ama ranjang lu, Yar. Bagi-bagi cerita lah..." decaknya dengan nada menggoda.
"Maksudmu?" Akhyar melirik sinis ke Igor yang sedang melap-lap wajahnya. "Sudah beribu-ribu perempuan yang kamu tiduri. Masih mau berbagi cerita juga? Sinting..."
Sadar diri hanya satu kali berhubungan badan dengan perempuan di sepanjang usianya, dan tentu tidak banyak yang dia ketahui mengenai hubungan suami istri. Di detik-detik sebelum menikah, Akhyar menyempatkan dirinya berkonsultasi kilat dengan Igor bagaimana melewati malam pertama dan seterusnya.
Sebenarnya jauh sebelum keduanya menikah, Igor yang penasaran dengan Akhyar yang katanya tidak pernah menjamah gadis-gadis peliharaannya, cukup sering mengirim video-video panas ke ponsel Akhyar. Igor senang memanas-manasi mantan Papa Gula ini. Dan Akhyar sesekali melihat video-video itu. Setiap kali mendapat notif dari nomor Igor, hanya umpatan yang ke luar dari mulut Akhyar.
Igor dan Akhyar bersahabat sangat dekat. Beberapa tahun silam, jauh sebelum Igor menikah dengan Gema, keduanya memiliki mind-set sama mengenai kehidupan, uang dan perempuan. Bedanya, jika Igor menyukai perempuan-perempuan berumur dan 'memakai'nya, Akhyar senang memanjakan gadis-gadis muda dan tidak menjamahnya. Hubungan persahabatan mereka renggang sejak Igor menikah dengan Gema, anak mantan kekasih Akhyar. Igor yang berubah drastis mengurangi waktu-waktu bersenang-senang dengan teman-temannya, bahkan tidak lagi mengurus kantornya. Pusat perhatian Igor terfokus ke anak dan istrinya.
Sementara Akhyar seakan tidak tertarik lagi menjalin persahabatan dengan Igor. Agak kecewa dengan pernikahan Igor yang awalnya penuh drama. Sakit hatinya membayangkan anak dari perempuan yang cinta dinikahi sosok Igor yang menyebalkan. Dan Akhyar memilih menjauh.
Hingga akhirnya mereka dipertemukan kembali di sebuah acara pengajian keluarga. Akhyar yang senang dengan berubahnya Igor saat itu langsung menyambut keluarga kecil Igor. Melihat kebahagiaan keluarga kecil Igor, Akhyar kembali berdekatan dengan Igor.
"Justru itu gue mau tau hasilnya,"
"She can squirt many times."
Igor bergidik. "Woaa," decaknya kagum.
"Dia bahkan tidak menyadarinya sama sekali. Dan dia bisa menahan diri selama ini. Aku semakin salut. Kamu bayangin, belasan tahun dia tidak disentuh dan tidak menyentuh dirinya sendiri."