65. Geram Patty

7.2K 990 72
                                        

Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443. Semoga semua dalam keadaan sehat wal afiat. Yang sakit, lekas sembuh yaaaa.

Lauv,

L

***

Ucapan selamat dari dokter Aditya tidak serta merta membuat perasaan Ola bahagia ataupun senang. Sebaliknya, Ola merasakan ketakutan luar biasa. Dua? Apa dia sanggup mengandung dua anak sekaligus di usianya yang tidak muda lagi. Keengganan Akhyar malah tidak menjadi beban pikirannya lagi.

Dokter Aditya keheranan melihat ketakutan dari raut wajah Ola. Tangan Ola pun tampak gemetar.

"Apa hasil tes skrining ibu dulu?" tanya dokter Aditya sambil membantu Ola beranjak dari ranjang periksa kandungan. Gerrie ikut membantunya.

"Nggak ada masalah, Dok. Hasilnya bagus semua..." jawab Ola. Dia merasa lebih tenang karena sikap akrab dokter Aditya juga sikap hangat Gerrie.

Dokter Aditya manggut-manggut.

"Apa ibu bersedia diambil sampel darahnya? Saya akan cek kesehatan tubuh ibu secara keseluruhan. Kita pastikan lagi kondisi kesehatan ibu," usul dokter Aditya.

Ola menoleh ke arah Gerrie. Dia ingin meminta pendapat. Gerrie mengangguk menyetujui.

"Nanti saya kabarkan sesegera mungkin. Saya kirim hasilnya lewat email Gerrie. Dari situ kita akan tau apa yang harus ibu lakukan untuk menjaga kehamilan ibu," lanjut dokter Aditya dengan senyum lebarnya. Dia berusaha menghibur Ola yang tampak bingung. Dia tidak langsung mengatakan akan ada resiko ini itu bagi perempuan seumur Ola yang sedang mengandung. Semua akan ditentukan dari hasil pemeriksaan sampel darah Ola.

Ola menghela napas lega. Dia semakin merasa tenang. Apalagi Gerrie merangkulnya hangat. "Ibu pasti sehat. Semangat, Ibu," ujar Gerrie penuh dukungan.
________

"Terima kasih, Gerrie. Ibu nggak tau harus ngomong apa. Ini luar biasa bagi ibu. Ibu hanya bisa mendoakan kamu agar selalu senang dan bahagia dengan orang-orang tersayang," ucap Bu Ola.

Kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju pusat perbelanjaan besar di kawasan Malvern. Nayra, Tata, dan Patty sudah menunggu mereka di sana.

Ola merasa dirinya orang yang paling beruntung bertemu dengan orang baik seperti Gerrie. Untung saja dia menuruti usulan Gerrie kemarin. Jika dia menolak, dia tidak akan tahu bahwa ada dua benih cinta yang sedang tumbuh di dalam rahimnya.

Gerrie yang sedang menyetir tersenyum. Dia menoleh ke Ola sebentar.

"Aku yakin suami ibu pasti nggak akan menolak. Aku bisa menilai bahwa dia adalah pria penyayang. Aku bisa pastikan itu. Tapi entahlah, ibu yang tau dia," balas Gerrie.

Ola menarik napas dalam-dalam dan menghempasnya perlahan. Dia masih meragukan Akhyar. Tapi kata-kata Gerrie barusan cukup membuatnya terhibur. Ingin sekali rasanya kembali ke masa-masa saat Akhyar sangat menginginkan anak dari rahimnya. Akhyar pasti bahagia dengan kabar ini.

Ola berpikir bahwa dia sekarang mengandung di saat yang kurang tepat. Di saat Akhyar yang sudah mengubah pola pikirnya untuk tidak menginginkan keturunan agar tidak ada yang mengganggu waktu indah bersama Ola. Akhyar juga tidak ingin kesehatan Ola menurun.

Tiba-tiba ponsel Gerrie berbunyi.

"Ya, Pat? Nih otw. Lu masih di Chaddy kan? Sehaaaat. Amaaaan. Haha. Café Axil? Ok."

Gerrie menekan gas mobilnya sedikit lebih dalam.

***

Patty, Tata, dan Nayra langsung berdiri tegak ketika melihat Gerrie dan Ola yang sedang melangkah mantap menuju tempat duduk mereka di sebuah café di mall mewah Chadstone. Ketiganya tersenyum sumringah. Senang melihat Ola yang ceria.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang