Grace, Gloria, dan Hera tampak khusyuk menyaksikan Nefertiti yang sedang disusui Eyang mereka. Saking khusyuknya mulut ketiganya ikut meniru mulut Nefertiti yang menghisap puting susu Ola sambil memegang dada Ola. Ola tersenyum melihat ketiga cucunya yang diam memandang takjub sang bayi yang sedang dia susui.
"Hm..., enak nggak rasanya, Eyang?" tanya Gloria. Matanya terus saja tertuju ke mulut Nefertiti yang masih menempel di dada Ola.
"Eyang kan nggak tau rasanya. Kalo Nefertiti tau rasanya..." sela Grace.
"Tapi Nefertiti belum bisa ngomong, Grace," timpal Hera.
"Boleh coba nggak, Eyang?" Gloria sepertinya tidak mampu menahan rasa ingin tahunya.
"Ih, Gloria. Kamu kan udah gede. You can't try it..." ucap Hera.
"Iya. Udah gede nggak bisa lagi mimik susu..." ucap Ola dengan senyum hangatnya. Dia usap-usap kepala Gloria, juga kepala Grace dan Hera.
"Kan kita waktu kecil dulu mimik susu Mama, Gloria. Sekarang giliran Nefertiti," ujar Grace.
"Tapi susu Mama kecil. Kayaknya nggak enak deh. Enakan susu Eyang. Liat tuh, enak banget Nefertiti mimik susu Eyang..." Gloria pegang-pegang lengan Ola seakan ingin memegang buah dadanya yang satu lagi.
"Hm..., Eyang. Emang kita harus manggil Nefertiti dengan Tante Nefertiti ya?" tanya Grace tiba-tiba. Dia tidak lagi ingin membahas 'nenen' eyangnya.
"Ya nggak harus. Posisi Nefertiti memang jadi tante kalian. Tapi kalo manggil ya Nefertiti saja."
"Oh gitu..." ucap ketiganya bersamaan.
"Ih. Lucu kalo kita panggil Tante Nefertiti. Kecil mungil begini ya..., hihi..." gelak Gloria sambil memegang-megang lengan Ola.
Ola bahagia sekali melihat ketiga cucu perempuannya yang sangat kompak bermain dan berdekatan. Apalagi saat melihat rambut Grace, Gloria dan Hera yang sama-sama keriting. Ola senang melihatnya. Dia usap-usap kepala cucu-cucunya penuh rasa sayang.
***
Kehadiran si kembar Nefertiti dan Naresh menambah rentetan kebahagiaan rumah tangga Akhyar dan Ola. Hubungan keduanya semakin harmonis dan romantis. Hubungan kekerabatan di antara anak-anak mereka pun semakin hari semakin akrab dan dekat. Hampir setiap hari mereka berdua mendapat kabar dan cerita-cerita yang menyenangkan dari keluarga anak-anak mereka.
Semua bahagia dengan kehidupan masing-masing. Akhyar yang tetap betah dengan pekerjaannya dengan seorang istri yang selalu memberi dukungan dan layanan maksimal. Guntur yang karirnya semakin sukses sebagai dosen, dengan seorang istri yang selalu setia dan sabar. Farid yang kini dikenal sebagai pengusaha sukses, dengan bantuan penuh istri yang juga berprofesi sebagai tenaga pengajar lepas di kampus yang sama dengan Guntur. Niko yang sekarang banyak memiliki banyak anak perusahaan di berbagai daerah, dengan istri yang selalu memberinya semangat. Niko juga menjalin kerjasama tetap dengan Farid. Akhyar dan Ola benar-benar senang dengan keakraban anak-anak mereka. Jalinan komunikasi pun tak pernah putus-putusnya setiap hari. Begitupula dengan anak-anak mereka yang sering bermain bersama di berbagai kesempatan.
Sementara yang berada jauh di negeri kangguru, Said, juga sukses sebagai diplomat muda. Tak lama lagi dia akan pindah ke Canberra dan menjabat menjadi atase di bidang pendidikan dan kebudayaan di sana. Sang istri, Ayu, juga tidak menyia-nyiakan kesempatan bekerja paruh waktu di sebuah perpustakaan di daerah tempat tinggalnya. Yang mengejutkan, Mbok Min ikut keluarga Ayu di sana. Maklum, Ayu dan Said sedikit kerepotan memiliki tiga anak yang usianya berdekatan. Bantuan Mbok Min sangat diperlukan Ayu dan Said. Apalagi sekarang Ayu sedang hamil anak keempat.
***
__________________________________________
Waktu berjalan sangat cepat. Tak terasa si kembar sudah memasuki usia tahun ke empat. Keduanya sangat aktif dan pintar, sama-sama cerewet dan suka bertanya hal apa saja. Akhyar senang melihat perkembangan kedua anaknya. Dia kerap membawa keduanya ke kantor atau ke mana pun dia pergi. Akhyar sebisa mungkin selalu dekat dengan anak-anaknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/270749651-288-k670351.jpg)