118. A Lovely Moment

10.6K 811 81
                                        

Akhyar memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan halus Ola yang kini mengelus-elus miliknya dengan lihai. Napasnya mulai berubah.

Akhyar tidak langsung melanjutkan kegiatan inti. Dia raba-raba dada Ola dan mengecup-ngecup puting payudara yang terlihat jelas menegang dari balik baju tidur satinnya. Dia ingin Ola menikmati sentuhannya lebih lama, agar kegiatan ranjang bisa lebih lama pula mereka nikmati dan lebih hikmad.

Ola sekarang terangsang hebat. Kecupan-kecupan Akhyar di ujung buah dadanya membuatnya seakan ingin terbang. Apalagi Akhyar juga melakukan hal yang sama dengan dirinya, mengelus-elus permukaan miliknya dari balik celana dalam putihnya.

Ola mendesah nikmat saat merasakan jari jemari Akhyar memainkan benda kecil yang ada di dalam miliknya. Aliran lendir yang ke luar dari miliknya akibat sentuhan tangan Akhyar tidak mampu dia bendung. Dia biarkan saja mengalir deras.

Ola yang semakin tidak tahan, membuka dua kakinya lebar-lebar dan menekuknya agar suaminya bisa dengan mudah menguasai tubuhnya.

Napas Akhyar semakin terdengar berat saat Ola menurunkan celana piyamanya dan melepaskannya. Dia senang dengan perlakuan Ola yang selalu semangat melayaninya hampir di tiap-tiap malam.

Kemudian, Akhyar dekatkan pinggangnya ke tubuh Ola sambil ikut melepas celana dalam Ola.

Akhyar sudah polos sekarang. Sementara tubuh Ola masih terbalut baju tidur satin warna cokelat muda.

Perlahan Akhyar tarik tali yang mengikat baju tidur Ola, dan memisahkan baju tidur Ola dari tubuh Ola, sehingga Ola juga telanjang di hadapannya.

Ola yang ingin memimpin malam ini perlahan bangkit dari rebahnya dan memosisikan tubuhnya duduk di atas tubuh Akhyar yang sekarang duduk mengangkang dengan adik kecilnya yang menegang.

Ola rangkul leher Akhyar sambil mengarahkan miliknya yang basah ke milik Akhyar. Sementara tangan Akhyar mengusap-usap punggung Ola pelan-pelan.

"Oooh..." desah Ola dan Akhyar bersamaan saat pinggang keduanya beradu dengan posisi duduk mantap.

Ola kemudian dengan pelan melepaskan rangkulannya dari leher Akhyar, lalu dengan pelan pula meletakkan dua tangannya di atas kasur untuk menopang tubuhnya yang akan dia dorong ke tubuh suaminya.

Setelah Ola sudah merasakan posisinya nyaman, Ola dorong tubuhnya pelan-pelan ke tubuh Akhyar.

"Ooh, Masss..." desah Ola saat dia gerak-gerakkan tubuhnya maju mundur ke tubuh Akhyar yang duduk sedikit membungkuk. Ola terlihat sangat menikmati posisinya kali ini. Kepalanya mendongak seakan ingin membebaskan perasaannya yang sedang melayang-layang merasakan otot senjata suaminya yang sudah menghujam penuh di dalam miliknya.

Ola bergerak maju mundur mengarah sedikit ke atas pelan-pelan. Dia juga memutar bokongnya sambil mencari titik-titik nikmat yang bisa dia rasakan di seputar miliknya agar bisa merasakan kenikmatan luar biasa di ujung kegiatan ini.

Akhyar senang melihat Ola yang sangat bergairah malam ini. Dia bantu Ola agar meraih kepuasan terlebih dahulu dengan mengecup dua ujung buah dada Ola secara bergantian. Sementara dua tangannya menyelip ke bokong Ola dari arah belakang tubuh Ola.

"Oh, Mas. Enaaak..., Hisap yang kuat, Masss," ucap Ola sambil bergerak. Kini gerakannya semakin cepat dan teratur.

"Iya, Sayang. Goyang terus..., aku masih bisa tahan..." goda Akhyar.

Ola jadi semangat bergerak ketika mendengar kata-kata Akhyar. Dia terus arahkan tubuhnya ke tubuh Akhyar. 

"Akh, akh...aaakh...," erang Ola yang mulai merasakan titik nikmat di seputar miliknya. Ola tegakkan kepalanya dan menatap wajah Akhyar yang tersenyum hangat ke arahnya.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang