75. Kesal Akhyar

6.7K 876 49
                                    

Adalah keinginan Akhyar mengajak Ola mengelilingi kota Melbourne yang terkenal dengan pantai yang bersih dan indah. Meski dia tahu Ola sedang mengandung, Akhyar tetap saja membujuk Ola untuk mencari suasana baru berduaan yang agak jauh dari suasana ramainya kota. Dan yang menyenangkan, Ola menyambut baik keinginan Akhyar ini. Terutama saat Akhyar menunjukkan banyak view indah di tempat yang akan mereka tuju. Ola yang seakan tak sabar bergegas mempersiapkan semua pakaian yang akan mereka bawa ke sana. Tidak lama mereka menginap. Hanya satu malam saja.

Perjalanan menuju ke Great Ocean Road sangat menyenangkan pagi ini. Cuaca tidak terlalu panas ataupun terlalu dingin dan anginpun tidak terlalu kencang. Kendaraan yang lalu lalang juga tidak banyak, bisa dikatakan sangat sepi. Wajar saja, di samping bukan waktunya liburan, sekarang bukan akhir pekan.

Dan mobil SUV mewah millik Tarra yang Akhyar pinjam meluncur manis di jalan raya yang sangat mulus, yang di sisi kirinya berdiri tebing-tebing terjal, sementara lautan terbentang di sisi kanannya. Ola tidak banyak bicara dalam perjalanan, dia sibuk melihat-lihat pemandangan itu. Baginya sangat sayang untuk dilewatkan. Ini perdana dalam hidupnya, berada di dalam kendaraan berdua dengan suami tercinta.

"Wah. itu binatang apa, Mas?" pekik Ola ketika seekor hewan berkantung melompat-lompat di sisi kiri jalan. Hewan itu hampir saja melintas jalan.

"Itu Kangguru, Sayang. Harus hati-hati lewat jalan-jalan sepi seperti ini. Kadang ada kangguru lewat tanpa kita duga,"

Ola masih terus mengamati hewan itu hingga menoleh ke belakang. Dia tersenyum puas.

"Mobil-mobil di sini ngebut-ngebut, Mas..." gumamnya ketika sebuah mobil truk kecil memotong mobil yang dikendarai suaminya. Sebelumnya Ola juga sempat mengamati mobil-mobil melaju sangat kencang ketika Akhyar mulai memasuki jalan utama.

"Iya. Jalanan bagus di sini. Atau kalo pagi-pagi begini banyak pekerja pergi menuju tempat kerja. Jadi terburu-buru..." gumam Akhyar. Dia memang terlihat santai mengendarai mobil. Sebagai orang yang pernah lama tinggal di negara maju, Akhyar banyak tahu kehidupan sehari-hari di sana. Baginya hampir-hampir mirip saja.

Akhyar tersenyum melirik Ola yang masih terbengong-bengong melihat keadaan jalan yang sangat indah. Sambil terus menyetir dan menatap jalanan di depan, Akhyar meremas-remas paha kanan Ola.

Ola tersenyum melihat tangan besar Akhyar yang berada di atas pahanya. Dia biarkan tangan suaminya itu menyingkap gaunnya dan mengelus-elus sela-sela pahanya. Akhyar memang pandai menyentuh bagian sensitive istrinya hingga membuat istrinya merasa sangat nyaman dan tak berkutik. Tidak kasar dan terkesan tidak memaksa.

Napas Ola mulai sesak. Dia merasakan denyut-denyut nikmat di seputar miliknya. Dia pejamkan matanya sekaligus menggigit bibirnya menikmati sentuhan gila tangan suaminya. Sesekali Ola mendesis saking enaknya.

Akhyar yang masih menyetir tersenyum menyeringai ketika merasakan basah di permukaan milik istrinya yang masih terbungkus celana dalam.

Namun Akhyar harus menarik tangannya dari paha Ola ketika dia harus memutar setir dengan dua tangannya.

Terdengar helaan napas kecewa dari Ola. Tapi Ola cepat-cepat berusaha menenangkan dirinya agar tidak terbuai dengan perasaan gamangnya.

"Masih jauh, Mas?" tanya Ola sambil memperbaiki gaun bagian bawahnya yang tersingkap.

"Dua puluh menit lagi. Lumayan jauh, Ola. Sabar ya?" jawab Akhyar yang sekilas meilirik GPS yang tertempel di kaca depan mobil di hadapannya.

Ola menghela napas pendek.

"Kenapa? Nggak sabaran mau begituan?" tanya Akhyar iseng. Dia tetap fokus menyetir. Terlihat senyum usil di wajahnya.

Ola hanya membalas dengan bibir mencebik.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang