76. Hanya Ola

6.8K 762 11
                                    

Thank you 🥰🥰🥰
——————-

Akhyar tampaknya benar-benar menunggu reaksi Ola. Dia duduk diam di dalam mobil sambil memandang laut lepas di hadapannya.

Sementara Ola yang berada di luar mobil masih menggeram kesal.

"Mas! Buka!" pekik Ola.

"Buka dulu celanamu!" balas Akhyar. Suaranya tentu tidak terdengar oleh Ola yang berada di luar mobil.

Meski menyadari kesalahannya, Ola tetap merasa jengkel. Dia tatap mulut Akhyar dari luar mobil yang bergerak-gerak menyuruhnya untuk melepas celana dalamnya.

Ola akhirnya melepas celana dalamnya dengan perasaan kesal.

"Buka, Mas!" teriak Ola sambil mengetuk-ngetuk kaca jendela mobil. Udara mulai terasa sangat dingin olehnya. Bibirnya gemetar menahan rasa dingin.

Akhyar tetap diam tidak menggubrisnya. Dia terlihat melirik Ola sebentar. Lalu pandangannya kembali ke laut lepas.

"Mas! Aku mohon...," ucap Ola sambil menempelkan celana dalamnya ke kaca jendela mobil agar Akhyar melihatnya.

Akhirnya Akhyar membuka pintu mobil setelah memundurkan kursinya.

Ola cepat-cepat masuk ke dalam mobil.

Ola sempat bingung dengan keadaannya, namun Akhyar langsung menarik pinggangnya dan memosisikan tubuh Ola menghadap tubuhnya yang duduk dengan kepala sedikit mendongak.

Akhyar dekap pinggang Ola dan mengusap-ngusapnya.

"Mas..." desah Ola sedikit lega karena wajah Akhyar berubah hangat.

"Tindih aku, Sayang..." desah Akhyar sembari menyingkap bawahan gaun Ola.

Ola tertawa sambil menangis. Dia pukul-pukul dada Akhyar dengan perasaan tak menentu.

Ola lalu memperbaiki letak duduknya dengan dua kaki yang mengangkang ke belakang.

Akhyar tersenyum memandang wajah bersalah Ola. Perlahan dia tarik ke atas gaun Ola, hingga dia bisa dengan bebas mengusap-usap pinggang dan dua paha polos Ola.

Ola mendesah nikmat dibuatnya. Terutama saat tangan Akhyar juga meremas-remas lembut dua payudaranya.

"Mau coba sekarang?" tanya Akhyar yang sudah siap-siap membuka sabuk celana panjangnya.

Ola menggeleng tersenyum pahit.

"Biar nggak penasaran. Kan tadi nanya. Bisa nggak? Enak nggak? Semangat dong..." tantang Akhyar. Suaranya lirih dan serak, karena napsu bercinta mulai menguasai dirinya. Ada tawa kecil kala melihat wajah Ola yang memerah yang diliputi rasa bersalah. Dan Akhyar tidak ingin membahasnya.

Akhyar menurunkan celananya hingga separuh paha sambil memburu wajah Ola dan melumat bibir Ola dengan lembut. Lalu dia arahkan miliknya yang sudah mengeras ke milik Ola yang berada di atas tubuhnya.

Akhyar melenguh saat ujung miliknya menyentuh permukaan milik Ola yang basah berlendir. Dadanya seketika terasa sangat sesak. Napasnya pun mulai memburu tanpa bisa dia kontrol.

Ola gerak-gerakkan tubuhnya agar milik suaminya bisa memasuki tubuhnya tanpa hambatan.

"Akh... Masss," pekik Ola saat milik Akhyar sudah dengan sempurna memasuki lubang nikmat di tubuhnya. Dia pegang bahu Akhyar kuat-kuat saat memulai bergerak.

"Oh..., you can do it, baby..." desah Akhyar. Dia ikut membantu menggerakkan tubuh Ola naik turun di atas tubuhnya.

"Ngomong apa, Mas?" tanya Ola polos.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang