Akhyar tersenyum bahagia melihat Ola yang tertidur pulas di kamar kembar. Ada Sabine yang meringkuk di bawah ketiak Ola. Si kembar yang tidur di sisi lainnya, Grace memeluk tangan Ola, dan Gloria memeluk kaki Ola.
Tidak ada yang membahagiakannya selain melihat kedekatan mereka. Lelahnya seakan terbayar dengan pemandangan ini. Akhyar sangat tahu bahwa Sabine dan anak-anaknya sangat menyayangi Ola.
Akhyar perlahan mendekati mereka dan duduk di atas kasur. Dia sentuh kaki Ola dan mengusapnya pelan sedikit menekannya.
Mata Ola terlihat mengerjap. Sepertinya dia tidak benar-benar tidur.
"Mas?" desahnya setengah terkejut.
Dengan amat sangat pelan Akhyar meraih tubuh si kembar dan meletakkan mereka di sisi lain tempat tidur, agar Ola bisa beranjak dari tempat tidur lebih leluasa.
Akhyar raih tangan Ola, membantunya turun dari kasur besar milik kembar.
"Kenapa kamu tidur di sini?" tanya Akhyar berbisik.
"Sabine datang ke kamar sebelah. Dia langsung memintaku tidur di kamar si kembar..."
Akhyar mendengus tersenyum. Dia lirik sebentar Sabine yang masih tertidur pulas. Ada sisa air mata yang mengering di pipinya. Sabine tidak berhenti menangis semalaman.
Ola peluk Akhyar erat-erat. Wajahnya menyiratkan kelegaan yang luar biasa. Sebelumnya dia sangat mengkhawatirkan suaminya. Akhyar balas pelukan Ola.
Hidung Ola bergerak-gerak ketika masih berada dalam pelukan Akhyar.
"Sebaiknya kamu mandi, Mas. Badanmu bau," decak Ola dengan senyum manisnya. Akhyar tertawa kecil. Dia raih dagu Ola dan mengecupnya.
"Ini bau kamu, Ola. Aku menyukainya. Bau yang membuatku semangat dan merasakan bahwa kamu selalu berada di dekat aku..."
Ola menggeleng tertawa. Dia tersanjung dengan ucapan Akhyar.
Lalu keduanya ke luar dari kamar kembar menuju kamar lain yang berada di dekat ruang tamu. Ola seharusnya tidur di kamar tersebut.
"Sudah selesai urusanmu, Mas?" tanya Ola yang langsung mempersiapkan pakaian yang akan dipakai suaminya. Akhyar yang sudah polos, meraih handuk besar dan melilitkan ke pinggangnya.
"Sudah. Sudah selesai," jawab Akhyar cepat. Jawaban yang sangat mantap.
"Kita pulang setelah Mas bersih ya?" pinta Ola. Jawaban Akhyar tadi melegakannya. Ola pikir tidak perlu berlama-lama di rumah Sabine. Khawatir akan mengganggu Sabine dan keluarga.
"Kita tunggu Selita dan Niko. Mereka masih di kantor polisi. Mereka berdua dimintai keterangan..." jawab Akhyar.
"Mas membiarkan mereka? Urusan Mas belum selesai artinya,"
Akhyar mendekati Ola yang sudah merapikan baju-bajunya yang akan dia pakai. Dia peluk tubuh Ola dari belakang dan memberikan ciuman-ciuman mesra di leher Ola.
"Mas...,"
"Nggak usah khawatir. Selita dan Niko sudah mengatakan kepadaku, mereka ingin memastikan Evi masuk bui..."
"Evi..."
"Iya. Dia sekarang berada di kantor polisi. Niko sudah menyerahkan urusannya ke pengacaranya. Aku juga sudah memerintahkan anak buahku agar tidak melibatkan Selita dan suaminya dalam kasus Evi."
"Kenapa mereka masih di sana?"
"Amarah Selita masih belum hilang terhadap Evi, Olaku Sayang. Biarkan dia tumpahkan kekesalannya dulu. Siang nanti mereka akan ke sini."