53. Akrab Ola

8.3K 991 98
                                    

Selamat hari raya Qurban. Happy reading. Semoga semua selalu senang dan sehat 🥰😍
Maaf telat ngucapin 🤭
—————
Suasana keakraban dan kekeluargaan jelas terlihat di ruang tamu nan luas rumah Uzma dan Saif. Meski kerabat laki-laki dan kerabat perempuan duduk di tempat yang berjarak, tetap saja canda tawa serta gurauan terdengar menggema di ruangan yang cukup luas itu.

Sebelum-sebelumnya, kediaman keluarga adik Akhyar itu kerap dijadikan tempat berkumpulnya sanak saudara, khususnya keluarga besar Akhyar. Lokasi yang sangat berdekatan dengan fasilitas umum dan kemewahan serta ukuran yang sangat luas menjadi alasan kerabat Akhyar senang berkumpul di sana. Tapi yang terpenting adalah, Uzma memiliki suami yang sangat supel dan memiliki jiwa sosial yang tinggi. Saif tidak saja dikenal sebagai konsultan pendidikan internasional professional, akan tetapi kakak kandung Said itu juga dikenal sebagai tempat curhat keluarga besar Akhyar dan keluarga lainnya yang memiliki masalah, kecil atau besar.

Meski demikian, Saif sendiri agak kesusahan membantu menyelesaikan masalah yang menimpa dua pernikahan adiknya dulu. Terkadang Saif merasa lebih mudah menyelesaikan masalah keluarga orang lain ketimbang keluarganya sendiri.

Di salah satu sudut ruangan, Ola tampak asyik bercakap-cakap dengan Gema dan sepupunya, Sarah yang duduk di sampingnya. Sejak Ola datang, Gema dan Sarah sudah mengincar ingin mendekati eyangnya Ayu itu.

"Jadi nanti Khaala sekeluarga berangkat ke Melbourne?" tanya Gema. Ola sedang menceritakan rencana menjenguk Ayu yang akan melahirkan kurang lebih tiga bulan ke depan.

"Iya. Khaala sekeluarga berangkat. Anak Khaala yang di Caen juga ikut berangkat ke sana..."

Gema mendelik. Seperti ada yang melintas di benaknya.

"Oh... yang rambutnya yang kribo itu ya, Khaala? Siapa namanya. Gema lupa..." cicit Gema cuek.

"Farid..." Ola berusaha menahan senyum. Meskipun penampilan Gema sangat sopan, ada sifat yang hampir sama dengan menantunya, Rena, yaitu blak-blakan. Dan Sarah yang duduk di samping Gema tertawa cekikikan melihat wajah Gema yang sedikit cemberut.

"Lho? Emang kenapa, Gema? Ada masalah dengan Farid?" tanya Ola yang heran melihat wajah tidak suka Gema saat menyinggung Farid di sela-sela obrolan.

Gema lirik Sarah yang masih tertawa renyah. Matanya memicing sinis.

"Gema itu kurang suka sama orang yang berambut keriwil, Mbak Ola. Soalnya cinta pertama suaminya rambutnya keriting..." jelas Sarah. Sarah memang dipinta Akhyar memanggil istrinya dengan sebutan Mbak. Karena Sarah sendiri memanggil Akhyar dengan sapaan Abang.

Gema cubit pinggang Sarah setelah Sarah dengan santai menjelaskan kepada Ola tentang sikap Gema yang tidak suka melihat penampilan Farid. Saat pernikahan Ola dan Akhyar berlangsung, Gema menggerutu ke Sarah ketika tidak sengaja berpapasan dengan Farid. Mata Gema sinis melihat kepala Farid. Dan Sarah sangat memahami apa yang Gema pikirkan saat itu.

Ola menganga tidak percaya.

"Lha kan anak Khaala laki-laki. Maksudnya?" Ola semakin bingung.

"Pokoknya yang keriting-keriting, Khaala. Gema nggak suka..." tambah Gema sewot.

Ola bukannya tersinggung. Dia rangkul Gema hangat.

"Jangan gitu, Gema. Ntar dapet menantu keriting lho..." goda Ola dengan senyum terkulum. Dia terus menahan tawanya melihat wajah Gema yang cemberut.

"Ih...amit-amit..." rutuk Gema yang bergidik membayangkan pendamping Idris kelak berambut keriting.

"Anak Ayu perempuan kan, Mbak Ola?" tanya Sarah memastikan.

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang