Akhyar sangat menikmati kegiatannya. Suara-suara erangan dan rintihan Ola membuatnya semakin semangat. Terutama saat dia menggigit benda kecil yang berada di tengah-tengah milik Ola, Ola menjerit kegirangan saat benda itu disentuh dan digigit Akhyar. Perasaannya sangat nyaman saat tubuhnya disentuh suaminya.
Cukup lama Akhyar memagut bibir bawah Ola. Terdengar decakan-decakan menggairahkan dari oral Akhyar yang terus bergerak beradu dengan milik Ola yang semakin basah berlendir.
"Hmmm..., hmm...," Akhyar terus bergumam sambil perlahan mengelus-elus dua paha Ola yang mengepit kepalanya yang terus bergerak.
"Aaakh, iya, Maaas. Oooh, ooh, ah, ah," erang Ola disertai napas yang mulai tersengal-sengal.
Erangan Ola semakin lama semakin kuat tatkala Akhyar mendaratkan dua tangannya ke buah dadanya. Akhyar remas-remas lembut benda kembar itu.
Bukan main Ola senang. Tawakecilnya mengiringi desahan dan erangannya karena sentuhan maksimal dari suaminya. Apalagi sesekali Akhyar memilin-milin ujung buah dadanya, tubuh Ola mengerjang-ngerjang karenanya.
Sadar milik Ola terasa mulai menegang, Akhyar memindahkan tangan kanannya ke milik Ola dan menusuk-nusukkan dua jarinya ke dalam lubang nikmat itu sedikit dalam dengan gerakan maju mundur perlahan.
"Ya Tuhaaan. Ooh..., ini enaaak. Oooh, nikmatnyaa. Terima kasih, Tuhaaan..." rintih Ola. Dia belai-belai kepala suaminya.
"Hmmm, sshhh, Maaas. Mas Sayang." Ola tidak mampu lagi menguasai dirinya dari sentuhan aktif suaminya. Dari lidah Akhyar yang terus bergerak cepat di seputar liang sensitif tubuhnya disertai hisapan dan gigitan dari seluruh rongga mulut Akhyar, lalu tangan kiri yang asyik meremas-remas salah satu buah dadanya, dan jari-jari tangan kanannya yang menusuk-nusuk ke dalam miliknya. Semakin lama semakin dalam, semakin lama semakin cepat. Akhyar seakan tahu kapan Ola sampai di tujuan.
"Maaas. Aaaakh," pekik Ola kuat saat Akhyar bergerak cepat. Suara gumaman Akhyar terdengar semakin berat.
"Sudaaah. Sudaaah. Oh, Mas. Sudaaaah. Cukuuup. Ampuuun..." teriak Ola saat merasakan aliran darah yang perlahan mengalir dari ujung kakinya hingga ke ubun-ubun kepalanya. Akhyar semakin semangat, dia tahu Ola belum sepenuhnya sampai di puncaknya. Akhyar kerahkan seluruh tenaganya dengan mempercepat gerakannya.
"Aaa..." pekik Ola tertahan tanpa suara. Terdengar seperti cekikan. Ola biarkan tubuhnya bergetar dengan sendirinya, menekuk dengan sendirinya. Mulutnya menganga. Matanya sayu tak terarah. Ola merasa terbang entah ke mana. Dia tumpahkan segala perasaannya saat merasakan kepuasan terdahsyatnya.
Sungguh syahdu malam ini dirasakan sekujur jiwa raga Ola, yang merasakan sentuhan sang suami yang mencintainya dengan sepenuh hati. Yang memperjuangkan kebahagiaannya.
Indah membayangkan masa-masa bersama yang akan datang. Berbagi kisah, memadu kasih, bertukar pikiran. Akhyar memang datang kepadanya di saat yang sangat tepat.
Ola lemas. Dia biarkan tubuhnya dikuasai Akhyar.
Akhyar yang belum meraih giliran, perlahan membalikkan tubuh Ola. Ola yang memahami keinginan suaminya itu memposisikan tubuhnya menungging di hadapannya yang sudah siap.
Napas Akhyar terdengar berat dan memburu saat mendekatkan pinggulnya ke bokong Ola. Dia gesek-gesekkan miliknya yang belum mengeras ke milik Ola dari belakang. Kemudian, saat dia merasakan miliknya mulai mengeras, dia pukul-pukulkan senjatanya ke atas bokong Ola.
"Ola. Masih kuat?" tanya Akhyar dengan suara beratnya. Ada desisan nikmat setelahnya.
"He eh..." jawab Ola setengah merintih. Dia pejamkan matanya. Padahal dia cukup lelah setelah meraih orgasme pertamanya. Perlakuan Akhyar terhadap tubuhnya tadi benar-benar sangat di luar dugaan. Ola akui Akhyar menang malam ini. Dan Ola tentu tidak ingin mengecewakan suaminya dengan mengatakan bahwa dia sudah lelah.
![](https://img.wattpad.com/cover/270749651-288-k670351.jpg)