105. Halo, Pa

5.9K 1K 141
                                        

Maaf ya. Mandinya sebentar doang, Nulis ma mikirnya yang lama...🥴

_______

Selita yang pada mulanya ogah 'mengotori' tangan dan matanya terhadap sosok Evi, kini malah berubah ingin melihatnya. Selita yang penasaran memutuskan menunggu hingga esok hari tiba. Mark menurut saja. Dia sepertinya menikmati kemarahan istrinya sekarang. Selita terlihat berbinar dan garang jika ada masalah yang berkaitan dengan reputasi dirinya.

_______

Di kediaman Nikolaus Loudin, pukul 1 pagi.

Niko membuka laptopnya. Penampakan rumah Bira dan Evi lumayan mengusik pikirannya. Sudah lama dia tidak mendengar kabar Bira. Sejak Sabine melahirkan anak kembar, dua pasang suami istri itu seakan enggan menegurnya. Hanya Evi yang rutin mendekati Sabine. Sementara Bira, sejak anak keduanya meninggal di dalam perut Evi, jarang ikut ke pengajian keluarga. Lagipula, Niko juga tidak pernah lagi nongkrong-nongkrong dengan sahabatnya itu, karena tuntutan serta rutinitas pekerjaan.

Niko sempat mendengar desas desus kehidupan Bira yang berubah drastis. Niko mengetahuinya dari Sabine. Sabine yang masih tetap menjaga persahabatan dengan Bella tentu banyak informasi yang dia ketahui dari Bella seputar kehidupan Bira. Karena suami Bella, Ikhsan, adalah bawahan Bira.

Tapi Niko tidak memperdulikan isu-isu yang menyebutkan bahwa Bira sekarang memiliki harta berlimpah ruah. Menurutnya wajar saja, Bira pekerja keras dan Evi juga pekerja keras. Lagipula Bira adalah 'karyawan' yang sangat dibangga-banggakan Papa mertuanya, yang disebut-sebut sebagai sosok yang akan menggantikan Ferdinand, direktur perusahaan milik Akhyar yang akan pensiun tahun depan.

Kini Niko ikut merasa janggal dengan kehidupan Bira dan Evi. Apalagi sejak ada info kecil yang dia dapatkan dari Selita, sebuah dugaan bahwa Evi telah menyalahgunakan dana para nasabahnya. Niko tidak saja mencurigai Evi, tapi juga Bira.

Niko menelan ludahnya ketika melihat kejanggalan-kejanggalan di arsip-arsip perusahaan milik Papa mertuanya yang dia lihat dan analisa lewat laptopnya. Sebagai informasi, sebelum bekerja di perusahaan keluarga Kashawn, Niko bekerja di perusahaan Akhyar, dan dia merupakan tangan kanan Akhyar yang menyimpan rahasia-rahasia perusahaan Akhyar. Niko dipercaya Akhyar sampai sekarang.

Sudah lama Niko tidak memeriksa data keuangan perusahaan papanya, terutama di lima tahun terakhir. Ternyata banyak sekali dugaan mark up serta penyelewengan --yang Niko yakini—dilakukan oleh beberapa orang, termasuk Bira. Yang menyesakkan dada Niko, data penyelewengan semakin tinggi sejak Akhyar menikah dengan Ola hingga detik ini. Sepertinya mereka memanfaatkan kelengahan Akhyar yang terlena dengan kehidupan barunya.

"Halo, Pa,"

______

Akhyar lega, akhirnya Ola bisa tidur dengan nyenyak. Sebelumnya, Ola yang sangat kecewa dengan sikapnya, terus mengungkapkan kekecewaannya selama mengenal dan berhubungan dengannya. Meski rasa sakit karena dihajar Selita masih belum hilang dengan sempurna, Akhyar tetap berusaha menenangkan perasaan kecewa Ola. Dia usap-usap kepala Ola, dia kecup-kecup seluruh wajah Ola, dia ucapkan kata-kata cinta yang disertai kata-kata maaf. Akhyar juga berjanji akan mengubah sikap yang tidak disukai Ola. Perlahan, rasa sakit di wajah dan di dadanya pun berkurang.

Baru saja Akhyar hendak memejamkan matanya, ponselnya yang berada di atas meja rias Ola berbunyi. Akhyar yakin, Pasti Selita yang menghubunginya. Dengan sedikit susah payah dia beranjak dari rebahnya dan ke luar dari kelambu.

"Niko?" gumamnya bertanya. Seketika khawatir menerpa dirinya. Pikiran Akhyar langsung tertuju ke nasib Sabine. Apa yang terjadi pada Sabine? Apa Selita bertengkar dengannya? Apa dia memukulnya?

A Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang