syukuran

475 54 7
                                    

Di suatu hari kediaman teddy sudah terlihat ramai. Tenda pun sudah terpasang rapi untuk para tamu yang hadir. Ya, hari ini mereka akan menghadiri acara syukuran empat bulanan kehamilan Letisha yang diadakan oleh teddy.

Seluruh keluarga sudah hadir dan terlihat sibuk mempersiapkan semua keperluan di dalam. Tak hanya mengadakan acara syukuran, keluarga ini juga mengadakan acara santunan anak yatim dan membagi rezeki untuk keluarga tidak mampu yang tinggal di lingkungan mereka yang sudah menjadi kebiasaan bagi teddy.

Terlihat juga Sabrina yang juga datang dan sibuk membantu menyiapkan bingkisan yang akan diberikan kepada anak anak.

Sementara di bawah semua sedang sibuk, di kamar atas pasutri ini belum juga bersiap. Letisha dengan mata sembab nya memeluk erat sang suami seakan tak mau melepaskan nya. Sebagai seorang istri yang saat ini sedang hamil, Letisha merasa sangat sakit hati melihat berita yang sedang ramai kemarin. Hati nya begitu perih melihat foto sang suami yang amat ia banggakan di bakar oleh sekelompok orang diluar sana.

"Udah sayang, mas nggak apa apa kok, jangan kepikiran seperti ini"

"Gimana aku nggak kepikiran? Nggak sakit hati, foto kamu di bakar mas, aku nggak rela" Ucap Letisha dengan terisak sambil mempererat pelukannya

"Kan hanya foto aja yang di bakar sayang" Jawab teddy

"Mereka itu nggak tau gimana kamu yang selalu sibuk bekerja, pergi pagi pulang malam, bahkan nggak kenal libur, aku tau pekerjaan kamu saat ini berat banget,bahkan terkadang kamu juga harus mengorbankan waktu untuk keluarga. Aku benar-benar nggak rela kamu digituin sayang. Kalau aku boleh egois, mending kamu mundur dari pekerjaan kamu sekarang,bantu papa untuk mengurus perusahaan aja"

Teddy mengusap ngusap punggung sang istri,memberi ketenangan, memang semenjak berita kemarin memenuhi media sosial Letisha begitu terpukul. Ia benar-benar sakit hati.

"Sayang,,, udah ya,, jangan bicara seperti itu"

"Kenapa banyak sekali orang yang nggak suka sama kamu? Padahal mereka nggak tau siapa dan bagaimana kamu? Apa salah kamu? "

Teddy tersenyum tipis "udah ya sayang,, selagi kita nggak ngerugiin siapapun, mau berapa pun orang yang nggak suka sama kita, biarin aja ya, itu masalah mereka, bukan masalah kita, mas nggak terganggu atau kepikiran dengan masalah kemarin, justru kejadian itu menjadi pemantik semangat mas untuk bekerja keras dan memberikan yang terbaik"

"Pokoknya aku nggak terima,aku sumpahin mereka yang ngebakar foto kamu nggak bakalan sukses kayak kamu dan,, "

Teddy mendengus geli "jelek banget ngomongnya" Laki-laki ini kemudian melerai pelukan "ya udah siap siap ya, kita harus segera turun, sebentar lagi tamu tamu bakalan sampai" Teddy mengusap air mata di pipi sang istri kemudian mengecup keningnya "udah ya, nggak boleh sedih, nggak boleh kepikiran lagi, kasihan si bayik"

Letisha menganggukkan kepala.

Sementara di bawah semua sudah bersiap. Papa akbar dan papa abhi terlihat menyapa para tetangga yang satu per satu mulai datang.

"Mana teddy dan Letisha kok belum turun? " Tanya papa abhi yang berbisik mendekati sang istri

"Mungkin sedang bersiap" Jawab mama Hanum

Tak lama kemudian, teddy turun terlebih dahulu. Teddy terlihat tampan dengan koko putih nya lengkap dengan peci di kepala nya.

"Ma,, semua udah siap? " Tanya teddy

"Udah, kamu kok baru turun,itu tetangga udah ada yang datang" Bisik mama Hanum

"Iya ma maaf, teddy lagi tenangin Tisha dulu, dia masih aja kepikiran dengan masalah foto yang dibakar kemarin. Teddy takut itu berdampak pada kandungan Tisha"

Love After SeparationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang