25

1.3K 201 109
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Perlahan-lahan kelopak mata aku celikkan. Untuk seketika, aku hanya diam dengan kelopak mataku mengerdip perlahan.

Lama aku termenung, sehinggalah aku tersedar yang tanganku sejak tadi berada di atas perutku sendiri.

Perlahan-lahan aku menunduk. Tanganku mula bergerak, mengusap perutku sendiri yang tidak lagi berisi.

"Yerim.."

Kepala aku angkatkan saat terasa rambutku diusap lembut.

Omma..

Sepasang matanya menatapku dengan genangan air mata buatkan dadaku terasa sesak. Tak semena-mena tubir mataku turut digenangi air mata.

"Omma.. Baby Yerim mana?" Tanyaku perlahan dengan tekak yang mula terasa perit.

Semakin kuat detakan jantungku saat melihat dirinya menunduk, tidak mampu bertatapan mata denganku.

"Dia okay kan?" Tanyaku lagi, kini tanganku mula meraih tangannya, meminta kepastian darinya.

"Dia tak apa-apa kan?"

Kelihatan omma mula menangis di hadapanku buatkan aku tahu, jawapan yang bakal aku terima tak akan seperti yang aku harapkan.

"Mana Eunwoo, omma?"

Tanyaku lagi, terasa sebak saat menyebut namanya, nama yang dipilih oleh aku dan Jungkook untuk dirinya, anak sulung kami.

"Mana dia omma?" Tanyaku lagi, mula mendesak.

Aku hanya membiarkan saat omma mula mendakapku erat. Teresak-esak dirinya menangis saat memelukku namun aku masih diam.

"Dia dah tak ada, Yerim.."

Terasa kosong saat kata-kata itu menyapaku perlahan. Untuk seketika, aku hanya diam, termenung. Berbeza dengan omma, aku langsung tidak menangis.

"Semua salah Yerim kan?" Tanyaku perlahan dengan mataku masih merenung kosong siling di atasku.

"Dari dulu lagi, Yerim tak reti jaga dia.."

"Yerim memang tak guna, dari dulu lagi.. I can't even protect myself, and now him.."

Saat mengungkapkan kata-kata itu, tubir mataku kembali digenangi air mata.

Still With You | jjk [✓]Where stories live. Discover now