.
.
.Perlahan-lahan kelopak matanya dicelikkan dari terus terpejam rapat. Saat penglihatannya mula terlihat luas dan jelas, lambat-lambat dirinya menundukkan tatkala merasakan dirinya berada di dalam posisi berdiri, tak lagi terlantar.
Masih keliru, perlahan-lahan kepalanya diangkat dengan matanya mula bergerak perlahan ke segenap ruang di sekitarnya yang tidak begitu asing baginya, hospital.
Terlihat koridor itu cukup sibuk dengan tingkah manusia namun tak satu pun mempedulikannya, seolah-olah dirinya tidak terlihat ada di situ.
Beberapa detik masa berlalu, dirinya masih di situ, berdiri tanpa tuju sehinggalah sepasang matanya kini tertumpu tepat pada wad yang terletak betul di hadapannya tika itu.
Perlahan-lahan langkahnya diatur, mendekati cermin kaca yang terletak luas di hadapan muka wad itu, menjadi pemisah antara dalam dan luar ruangan itu.
Lambat-lambat langkahnya terhenti tepat di hadapan wad itu saat melihat penghuni-penghuni kecil di dalam wad itu, bertarung nyawa di dalam inkubator yang tersusun rapi di hadapannya.
Dengan matanya masih menatap lembut satu per satu bayi-bayi di hadapannya tika itu, terlihat perlahan-lahan bibirnya mengukirkan senyuman halus.
Masih jelas diingatannya saat dirinya bertemu dan menatap anak perempuannya untuk kali yang pertama, Jeon Naeun.
Kini perlahan-lahan senyumannya mulai terlihat hambar saat dirinya mula teringatkan isterinya dan bayi mereka yang dirinya sendiri tidak pasti, sama ada sudah lahir atau belum.
"Appa harap, kamu lahir dengan sihat.. omma pun sihat, dah cukup buat appa.."
Tuturnya perlahan dengan senyuman hambar masih terukir di bibirnya, tidak lepas matanya dari terus menatap wajah suci si kecil di hadapannya tika itu, satu per satu.
Sehinggalah panahan matanya terhenti pada seorang bayi yang sedang nyenyak tidur di dalam inkubator yang ditempatkan pada barisan paling hujung.
Hatinya mula diusik dengan satu perasaan saat menatap wajah tenang bayi itu.
Perasaan yang sama persis saat dirinya menatap wajah Naeun untuk kali yang pertama.
Dengan senyuman masih terukir di bibirnya, langkahnya diatur perlahan mendekati bayi itu sebelum lambat-lambat langkahnya terhenti saat membaca nama yang tertulis pada kad nama inkubator milik bayi itu.
Nama bayi : JK Junior
Nama ibu : Choi Yerim
"Yerim.."
YOU ARE READING
Still With You | jjk [✓]
Fanfiction"Jangan dekat, kalau tak saya terjun!" "Terjun jelah, ingat aku kisah ke? Aku naik ni pun sebab nak ambil angin." Di saat dirinya terasa rapuh, tuhan hadirkan seseorang di dalam hidupnya. Jeon Jungkook. Lelaki itu terlihat biasa, tenang, seperti...