.
.
."Sorry lambat. Tadi ada hal sikit."
Aku hanya tersengih seraya menggeleng perlahan.
"Tak apalah." Balasku dengan mataku masih tak lepas dari memandang Seokjin yang mula mengambil tempat duduk di sebelahku.
"Dah lama tunggu?" Tanyanya dengan senyuman.
"Lamalah juga, sempatlah saya balik dulu sidai kain tadi." Gurauku hambar tapi gelak juga dia.
"Sorry lah. Nah, tanda maaf saya sebab lambat tadi."
Tiba-tiba pula dia hulur sekotak susu pisang kepadaku buatkan aku tergelak.
"Buat apa ni?"
"Tanda minta maaf sayalah pada awak. Kalau tak nak, bagi je Naeun nanti, dia suka kan?"
Aku hanya tersenyum sebelum akhirnya aku ambil juga kotak susu pisang tersebut dari tangannya buatkan dirinya tertawa perlahan.
Kini aku menunduk saat pandanganku jatuh pada sampul kertas yang dibawa oleh Seokjin sejak tadi, terletak elok di atas ribanya sekarang.
Seolah-olah tahu yang tumpuanku sekarang tertumpu pada sampul itu, terlihat dirinya mula mengalihkan sampul surat itu ke sisinya, menyembunyikannya dari pandanganku.
Kepala aku angkatkan, memandangnya.
"Ada apa awak nak jumpa saya dekat sini?" Tanyaku lurus.
Pagi tadi, dirinya memberikan aku pesanan ringkas, mengajakku berjumpa dengannya di taman rekreasi hospital ini.
Kini dirinya hanya diam, menatapku dengan riak wajahnya yang terlihat serba salah hendak menjawab persoalanku.
"Soal Jungkook?"
Tanyaku lagi dan dapat aku mengagak yang andaianku tepat saat riak wajahnya mulai terlihat berubah.
"It's okay, cakap jelah."
Sambungku lagi dengan senyuman walaupun dadaku berdebar sendiri menunggu apa yang dirinya bakal sampaikan kepadaku selepas ini.
Terlihat dirinya hanya diam, menatapku sebelum dirinya memperbetulkan posisi duduknya di sisiku. Semakin kuat detakan jantung aku saat melihat betapa serius dirinya sekarang.
"Dah masuk tiga bulan, Jungkook tak sedarkan diri dan keadaan dia langsung tak menunjukkan sebarang peningkatan. Scientifically, dia sepatutnya dah sedar sekarang, Yerim.."
YOU ARE READING
Still With You | jjk [✓]
Fanfiction"Jangan dekat, kalau tak saya terjun!" "Terjun jelah, ingat aku kisah ke? Aku naik ni pun sebab nak ambil angin." Di saat dirinya terasa rapuh, tuhan hadirkan seseorang di dalam hidupnya. Jeon Jungkook. Lelaki itu terlihat biasa, tenang, seperti...