Gue memasangnya kembali ketika keran air berbunyi sendiri. Dea baru aja keluar dari kamar mandi gue. Dia menatap gue yang lagi memegang pedang sambil tersenyum. Gue masuk ke dalam rumah, menutup pintu dan mencuci gelas di dapur sambil mengawasi Dea diam-diam.
"Do, kamu mau ke mana hari ini?"
"Ke ... kuburan nanti s-sore sama Pak Sulay,"
"Aku ikut, ya. Bosan di rumah terus,"
"Y-ya siapa juga yang mengurung kamu di rumah. Kalau kamu mau pergi, pergi aja."
Dea cemberut.
"Pokoknya aku mau ikut!"
Dia menghilang, meninggalkan aroma mawar di seluruh ruangan. Gue mengingat kembali kalimat di sarung pedang gue. "Jangan percayai dia!" nah, si dia ini siapa!? Dan siapa yang menulisnya? Apakah Mery? Buat apa!? Kenapa dibikin tersembunyi gitu kalimatnya!? Aduh, kepala gue pusing, kan!
Daripada gue teler sebelum ke kuburan nanti sore, mendingan gue jalan-jalan dulu aja keluar. Gue berencana ke warung Pak Timan. Sejak kejadian kebakaran itu, gue belum ketemu lagi sama dia. Semoga aja dia masih bisa jualan.
Karena cuma berjalan di sekitar rumah, enggak mungkin, dong gue bawa pedang 1 meter itu. Pedangnya gue tinggal di kamar dan pintu gue kunci. Berjalanlah gue menuju sebuah warung. Ternyata, warungnya yang dulu cukup gede sampai bisa nampung 4 bapak-bapak nonton tv, sekarang cuma jadi gerobak kecil.
Gue sedih banget. Gue merasa kejadian itu adalah salah gue. Gue menyesal banget sampai-sampai gue berbalik badan dan gak berani ketemu Pak Timan yang sekarang gue lihat lagi duduk sambil main hp.
"Do!"
Baru aja gue mau kabur, Pak Timan malah manggil gue!
"Do! Sini, Do!" panggilnya.
Gue berjalan pelan mendekatinya sambil senyum kaku.
"I-iya ada a-apa, Pak?"
Pak Timan menunjukkan layar hpnya.
"Ini kamu, kan, Do?"
Tampak sebuah video gue lagi menebas Sulay waktu di pemancingan!
"Hah!? Video d-dari m-mana ... ini, Pak!?"
"Dari TikTok, Do. Dari akun viral."
Pak Timan memotret gue sambil tersenyum lebar. Walau cuaca terang, cahaya flash di hpnya malah nyala. Ada bunyi cekrek cekrek lagi. Siapa yang merekam video itu, ya? Gue yakin pasti salah-satu dari bapak-bapak yang ada di warung itu. Atau malah bisa jadi ibu warungnya sendiri.
"A-apa isi beritanya, Pak?"
"Viral! Pemancing adu jotos!"
"Hah!? Judul apaan, tuh!?"
Gue mengambil alih hp Pak Timan. Mohon maaf kalau tidak sopan. Gue membuka akun yang mengupload video itu. Akun itu emang suka upload video random yang viral tanpa mencantumkan info yang jelas.
Gue baca-bacain komentar orang. Banyak yang kecewa karena gue gak berhasil menebas Sulay. Banyak juga yang bilang itu editan. Bahkan ada yang bilang kalau itu hanya syuting iklan. Orang-orang emang paling jago bikin berita sendiri.
"Dia maling ikan, ya, Do?" tanya Pak Timan dengan wajah polos.
"Bukan, Pak. Palsu, nih beritanya! Jangan percaya, Pak!"
Pak Timan cuma ketawa-ketawa aja.
"Saya pulang dulu, ya, Pak,"
"Iya ... iya, Do. Kapan-kapan mampir lagi, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mardo & Kuntilanaknya
Viễn tưởng#1 PARANORMAL (15 JANUARI 2024) #1 KUNTILANAK (1 MEI 2024) #2 GHAIB (20 JULI 2024) #4 HUMOR (1 MARET 2024) Bersama Dea rekan gaibnya, Mardo yang tadinya hobi mancing sekarang harus mancing makhluk gaib untuk sebuah pekerjaan. Pekerjaan macam apa yan...