Video Call (83)

449 35 6
                                        

Sebulan berlalu dan tiap hari berjalan terasa sangat lama.
Aku dan Fahmi belum juga dapat berjumpa.
Kami hanya saling bertatap muka melalui fitur Video Call, bersama yang lain juga.

Kecuali Gusti, kami hanya menerima kabar dari bapaknya kalau Gusti saat ini masih di rumah sakit dan menjalani isolasi di sana.

Keadaan di luar rumah semakin sunyi.
Hanya satu, dua atau tiga kendaraan yang sesekali lewat.
Itu pun sambil memberikan himbauan....

"jangan ada yang keluar rumah"

Seperti itu.

"Abriku apa kabar.... "
Sapa Fahmi melalui Video call.

"tadi pagi sudah kau tanya Bambang!"

"hehehe, kan mau cek kabar sayang, jaga kesehatan ya, jangan lu...... "

"jangan lupa jaga kebersihan dan makan yang teratur, tau! Dah hafal aku"

"hehehe"

"sambungkan ke yang lain"
Pintaku.

"jangan dulu, aku mau kita berduaan dulu"
Kata Fahmi memohon.

"tadi pagi kita juga sudah vc berdua, dasar bucin"

"ya sudah, Mudah-mudahan tidak ada yang angkat"

"apa?!"

"tidak...tidak ada apa-apa kok..... "

Akupun menghubungi kontak Wa Rajab, Akbar dan juga Ivan.

Cukup lama menunggu akhirnya mereka bersamaan menyambungkan.
"Ada apa?"
Tanya Ivan.

"tidak ada, cuma mau ngobrol saja"
Kataku.

"ngobrol apa?, memangnya ada pembahasan?"
Tanya Akbar.

"ada! Aku mau masih tahu ke kalian kalau pengumuman nilai hasil Ujian sekolah sudah keluar"
Fahmi membuatku terkejut, dia ternyata tahu kalau hasil Ujian kemarin sudah keluar!

"kenapa kau tidak memberitahuku tadi?!"

"hehehe, maaf bri tapi kan lebih seru kalau lihat langsung bersama yang lain"

"udah mi! Ayo cepat kirim!"

"tunggu aku kirim filenya, aku juga belum buka file dari sekolah ini, aku mau kita lihatnya sama-sama"

Kemudian Fahmi mengirimkan sebuah file kepada kami.

"oke, kita buka sama-sama ya"
Kata Fahmi.

Kamipun keluar dari tampilan Video Call dulu dan membuka file yang tadi Fahmi kirimkan.

"HORE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!"
Teriakku girang.

"selamat ya bri"
Suara Rajab.

"sudah kuduga"
Kata Akbar.

Kami segera kembali ke tampilan Vc lagi.

"jadi kita jalannya sama yang lain sesuai perjanjian! Jika aku di posisi pertama maka yang lain harus ikut"
Kataku mengingatkan Fahmi pada tantangannya.

"jalan-jalan apa?! Ada corona begini kalian mau kemana?"
Fahmi tiba-tiba emosi.

"kenapa kau jadi emosi begitu?"
Tanyaku.

"yah tidak apa-apa saja, aku cuma mau..... Kau.... Jangan keluar rumah"

"cie Fahmi salting gaes!"
Teriak Ivan.

"tapi kegiatan kalian di rumah apa? Aku penasaran"
Tanya Akbar.

"ohh kalau aku paling bersih-bersih, masak, baca buku, novel, komik atau nonton anime"
Jawabku.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang