Touring (116)

349 30 4
                                    

BRUUUM BRUUUM!!!!!!!!

"KENCENGIN MI JANGAN MAU KALAH!!!!!!!!!!!!"

"SIAP BRI!!!!!"
Aku menambah kecepatan dari motorku dan berusaha mendahului Syahrul yang ada di depan kami.
"PEGANGAN BRI!!!!"
Abri langsung memelukku.
"hehehe ini lebih baik..... "

"MI JANGAN SAMPAI KETINGGALAN!"

"ahh iya iya maaf"

.
.
.

Sudah 3 Hari yang lalu, aku mengajak Abri Touring bersama dengan komunitas motor milik Syahrul, tepat di malam saat kami menjenguk Ivan.
Saat ini Ivan sudah keluar dari Rumah sakit dan sudah kembali bertugas di kesatuannya, walaupun sepertinya kondisinya belum terlalu pulih, tapi Ivan orang yang gigih.

Oh iya tujuan kami adalah Tanah Toraja, kami sudah memesan sebuah penginapan di sana untuk menginap malam ini.
Berhubung sudah pukul 7 malam, kami memutuskan setelah sebelumnya singgah menunaikan Sholat Magrib, untuk segera menuju penginapan tersebut.

.
.
.
.

****GUSTI POV****

"Jangan sampai berpapasan dengan pengendara yang ugal-ugalan!"
Ucapku berusaha mengingat apa yang Rajab katakan padaku.

Sialnya malam ini aku pulang ke rumah seorang diri.
Tapi semoga saja aku tidak bertemu dengan orang yang berusaha mencelakai kami itu.

"t....tolong....... "

"uh!"
Aku langsung mengerem motorku saat mendengar rintihan minta tolong barusan.
Aku turun dari motorku dan mencoba mencari sumber suara barusan.

"halo?! Apa ada orang?"
Aku berteriak untuk memastikan.

"a...aku........"

"dari selokan?!"
Aku segera berlari menuju selokan dan memeriksanya, awalnya aku tidak mendapati apapun, namun mataku terus menelusuri ke sepanjang selokan dan menemukan...

"t...tolong aku........."
Ada orang di sebelah sana!
Aku segera berlari ke arah orang itu.
Dia terbaring di dalam selokan dengan kondisi luka hampir di sekujur tubuhnya.
"hei! Bertahanlah! Aku akan.... Uh!"
Mataku terbelalak saat melihat orang yang ada di dalam selokan itu.
"k...kau?!!!!!!!!"

"k..kau..... Teman... Abri....... p..pergi.....dari sini........"
Dia Andi!

"tidak peduli apa yang terjadi dulu, sekarang jika aku meninggalkanmu di sini aku bisa kena masalah, tunggu sebentar aku akan memban..... "

BUGH!

Tubuhku terhempas akibat terkena tendangan dari seseorang.

"d...dia masih di sini..... "
Ucap Andi.

Aku berusaha bangkit tapi orang itu kemudian meninju perutku dengan kuat hingga aku kembali tersungkur di tanah.

Satu hal yang kemudian aku sadari, kalau orang ini bukan orang biasa, dia punya semacam teknik beladiri dari caranya menghajarku.
Sangat brutal hingga aku tidak bisa mendaratkan satu sentuhanpun di tubuhnya.

"lihat apa yang terjadi di sini"
Uh! Suara itu.......
Kak Aryo?!

****ABRI POV****

"Hati-hati ya selama di sana, kakak di sini akan menjaga teman-temanmu"
Begitu isi chat yang baru saja kak Aryo kirimkan padaku.
Apa maksudnya?

"buka mulut sayang.... Bilang A"

Aku membuka mulutku dan Fahmi menyuapiku.
"dari tadi hanya aku terus yang makan, kau sendiri?"

"tunggu Abriku kenyang dulu"

"sudah kenyang mi, sana makan dulu, aku juga bisa makan sendiri"

"kan biar romantis..... "

"romantis dari mana kalau kau mati kelaparan?"

"hehehe"

"tapi mi......, perasaanku kenapa tiba-tiba jadi tidak enak ya?"

"itu cuma perasaanmu saja bri, pasti karena lelah habis perjalanan jauh, tidurlah dulu kalau kau capek"

"mmm mungkin begitu ya....., tiba-tiba aku ingat kak Aryo.... "

"hufff..... Kak Aryo pasti baik-baik saja bri, paling dia sekarang cuma duduk di depan komputernya dan memata-matai orang di sekitarnya"

"dari mana kau tahu kak Aryo suka memata-matai?"

"uh?! Hehehe cuma tebakan saja"

.
.
.
.

****GUSTI POV****

"Gusti? Kau tidak apa-apa kan?"
Tanya kak Aryo.

"tidak apa-apa kak.... "
Ucapku berusaha bangkit.

"orang ini, biar aku yang urus, bawa orang yang terluka itu dari sini"

"t...tapi kak Aryo..... "

"ikuti saja!"
Kak Aryo melambaikan tangannya padaku.
Aku mengangguk dan segera membantu Andi yang terluka parah.

****ARYO POV****

"jadi kau orang yang mengincar Adikku?, tidak akan aku maafkan perbuatanmu itu"

Orang itu tidak menunjukkan reaksi apapun. Dia berjalan perlahan ke arahku.

"berani juga kau, kau tidak tahu siapa aku?, namaku Aryo dan....."
Dia melewatiku!
"hei! Kau mendengarku?! Hei!"

"targetku bukan kau, tapi dia"
Dia mulai berlari mengejar Gusti yang sedang membawa Andi di punggungnya.

"SIAL! GUSTI LARI CEPAT!!!!!!"
Aku segera mengejar orang itu.
Aku berhasil menangkapnya dengan membekapnya dari belakang.
Namun aku harus melepaskan dekapanku itu saat aku menyadari kalau orang ini memiliki buah dada!
Dia adalah perempuan!

"Berani sekali kau!"
Ucapnya dengan geram.

"buka helm mu sekarang juga!"
Desakku.
Tidak kusangka, dia benar-benar membuka helmnya.

Benar dugaanku, dia adalah seorang perempuan.

BUGH!
"ughhh!"
Dia tiba-tiba melemparkan helmnya ke wajahku.
Sial, hidungku sampai mengeluarkan darah.
"uhhhh"
Dia menarik rambutku dengan kasar dan menghantamkan kepalaku ke aspal jalanan berulang-ulang kali.

Orang ini.....
Bukan manusia!
Dia tidak punya rasa kemanusiaan sedikitpun.
Tatapan matanya sangat kosong dan tanpa ekspresi saat menyiksaku seperti ini.

Dengan tenaga terakhir yang aku miliki....
Aku akhirnya...
"AKBAR RAJAB SEKARANG!!!!!!!!!"

*****

Dah tahu kan siapa pelakunya?

Ingat ya, jangan lupa vote dan komentarnya :D

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang