Mulai lagi (60)

517 51 14
                                    

3 Hari setelah kejadian itu....

Aku sudah di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
Tapi Bang Ridwan dan kak Rahmat masih harus di rawat, aku dengar Fahmi juga begitu.

Andi?
Pihak kepolisian berhasil menangkapnya dan memenjarakan Andi.

Aku masih belum bisa kembali ke rumah, aku harus menemani Ari yang tinggal seorang diri sampai kak Rahmat siuman.
Namun untuk sekolah kini aku sudah bisa.

Kantin...

"jadi bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan Fahmi?"
Tanya Rajab.

"aku tidak mau membahas itu"
Jawabku.

"soal ibunya?"
Tanya Gusti.
Aku mengangguk.

"yah kalau soal itu kami juga tidak bisa membantumu banyak"
Kata Ivan.

"tidak apa-apa, kita sudah semester akhir, aku mau kita fokus dulu dengan masa depan kita"
Kataku.

"Abri benar, kita sekarang sudah tidak bisa santai, minggu depan kita sudah mulai les sore"

"tau dari mana jab?"
Tanya Ivan.

"memangnya kau tidak melihat jadwal les di mading?"
Kata Akbar.

"kalau begitu kita harus belajar dengan giat! Perjuangan kita sisa 3 bulanan lagi"
Kataku.

.
.

Pulang sekolah....

"kau yakin tidak mau menjenguk Fahmi bri?"

"tidak jab, ibu Fahmi bilang...... "

"mungkin ibu Fahmi sekarang sedang tidak di rumah sakit!"
Kata Ivan.

"iya bri, Ivan benar, kan jam segini Faizal sudah pulang jadi pasti dia yang ada di sana"
Sambung Akbar.

"tidak usah, aku juga tidak enak dengan keluarganya, aku pulang duluan ya, malam nanti aku akan ke rumah sakit juga untuk menjenguk Bang Ridwan dan kak Rahmat"
Akupun mengambil Motorku dan mengendarainya pulang ke rumah Ari.

.
.
.

****FAHMI POV****

Akhhhh!!!!
Dari kemarin-kemarin Abri tidak menjawab pesan ataupun panggilan dariku.
Padahal aku ingin menyampaikan kalau orang tuaku merestui kami...

"permisi.... "

"kak, itu suara kak Gusti"
Kata Faizal.

"ya sudah, suruh saja mereka masuk"

Faizalpun berjalan mendekati pintu kamar dan membukanya.
Benar sekali, itu teman-teman sudah datang kecuali.......

"Abri tidak ikut lagi?"
Tanyaku saat tidak mendapati Abri di antara mereka.

"tidak mi, mungkin ada bagusnya jika kau sendiri yang menemuinya"
Gusti ada benarnya juga, tapi apa Abri mau bertemu denganku?.

"kalau kau mau, mungkin kami bisa membantumu untuk menemui Abri"
Usul Akbar.

"tolong ya"
Kataku.

.
.
.

Malam Harinya....

"kau yakin Abri datang kesini?"
Tanyaku pada Gusti.

"iya, dia sendiri yang tadi siang bilang mau menjenguk bang Ridwan, sekarang Rajab dan yang lain sudah di kamar bang Ridwan, kau tunggu di sini saja denganku, mereka pasti akan membawa Abri kesini"

.
.
.

****ABRI POV****

Kamar bang Ridwan....

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang