Games (115)

342 34 2
                                    

****FAHMI POV****

"Ivan! Bagaimana kabarmu?! Ini aku bawakan cheesecake kesukaanmu"
Kataku saat memasuki kamar Ivan di rawat.
"Abriku Belum datang?"
Tanyaku saat aku tidak mendapati sosok Abri di dalam situ.

"Belum, katanya sebentar lagi dia akan ke sini"
Kata Rajab.

"oh ya sudah.... Padahal aku bawa Bolu pisang kesukaannya....."

"cie yang habis gajian"
Ucap Gusti.

"hehehe, tanggal Baru ya gini, boros sedikit tidak apa-apa"

"apa tidak apa-apa mi? Kau terlalu berlebihan membelanjakan uangmu?"
Tanya Rajab khawatir.

"tidak apa-apa.... Ahhh iya aku juga membelikan Nasi Goreng untuk ka... Lho?! Kantong plastikku dimana?!"

"TERIMA KASIH PAK FAHMI"
Ucap Gusti, Akbar dan Rajab yang ternyata sudah merebut barang bawaanku.

"Cheesecake ku...... Mana?!!!!!!"
Rintih Ivan di atas ranjang.

"Nanti dulu, kami belum makan dari tadi karena menjagamu"
Kata Akbar.

"Fahmi memang yang terbaik! The bestlah pokoknya!"
Kata Rajab.

"hehehe, tapi kenapa Abri belum.... "

"maaf"
Abri?!
Benar, Abri telah datang.

"sayang....., kok lama? Darimana saja?"

"tadi habis nunggu.... "

"jaga jarak"
Aryo masuk dan memberikan tatapan dingin padaku.
Sial!
Kenapa makhluk planet itu juga ikut kesini?!

"ahaha tadi aku menunggu kak Aryo dulu, maaf ya lama"

"aku akan membedahmu jika kau menggores adikku ini"
Adik?!
Sejak kapan Aryo terlahir di rahim yang sama dengan Abri?!!!

"kenapa?, aku sudah lebih mengenal Abri di bandingkan denganmu"
Aku merangkuk Abri.

"mi sudahlah"
Ucap Abri.

"ohohoho, jadi kau menyangka aku ini orang baru dalam kehidupan Abri?"

"oke kita main! Yang tahu lebih banyak tentang Abri akan menang!"
Sahut Gusti.

.
.
.

"baiklah, aku yang akan mengajukan pertanyaan dan Akbar yang akan menghitung skor kalian"
Jelas Gusti.

"AYO FAHMI AKU MENDUKUNGMU!!!"
Rajab berteriak menyemangatiku.

"AYO KAKAKNYA ABRI JANGAN MAU KALAH!"

"WOY VAN! KENAPA KAU TIDAK MENDUKUNGKU?"

"ingat siapa yang sudah menghajarku?"
Ucap Ivan mengungkit kembali saat aku menghajarnya karena berpacaran dengan Abri.

"uhh Penghianat!"

"oke kita mulai, pertanyaan pertama, apa Makanan kesukaan Abri?"
Tanya Gusti.

"haha! Tentu saja sayur kangkung! Aku benar kan?"

"iya benar mi!"
Ucap Abri.

"hm"
Aryo tersenyum.
"makanan kesukaan Abri adalah Sayur kangkung, Telur dan Ikan asin, Sambal dan juga...... Bakwan!"

"hehehe, kak Aryo lebih lengkap mi..."
Ucap Abri.

"Fahmi 5, kak Aryo 10, skor pertama!"
Kata Akbar.

Gustipun mengajukan pertanyaan kedua.
"apa warna kesukaan Abri?"

"HITAM!"
Jawabku.

"COKLAT!"
Jawab Aryo.

"warna kesukaanku itu Abu-abu"
Kata Abri.

"bukannya dulu kau bilang hitam sayang?"

"kan itu dulu mi.... "

"tapi dulu kamu bilang coklat dek"

"kan itu beberapa bulan yang lalu kak, sudah 2 minggu ini aku suka warna Abu-abu!"
Tidak punya pendirian sekali Abriku ini....

"baiklah, skor masih sama, pertanyaan ketiga, Siapa nama Kucing Abri?"

"MARKONAH!"
Jawab Aryo.

"hahaha!, salah besar! Nama kucing peliharaan Abri adalah Ubim!"

"nama panjangnya?"
Tanya Abri.

"siti Ubim Munaroh Maemunah!"
Jawabku santai.

"ahhh betul! Hebat sekali mi"

"Fahmi 15, Aryo 10"

"oke selanjutnya, apa aroma parfum favorit Abri?"

"VANILLA!"
Jawabku bersamaan dengan Aryo.

"benar!"

"seri, poin di bagi dua, skor sekarang Fahmi 20, kak Aryo 15"
Kata Akbar.

"apa lagi ya.... Hmm..... Apa pekerjaan sampingan Abri?"

"Atlet Karate!"
Jawab kak Aryo.

"penulis Wattpad!"
Jawabku.

"dua duanya benar sih..... Tapi aku menulis wattpad itu tidak di gaji apapun jadi itu bukan pekerjaan, tapi pelampiasan hobi"

"Fahmi 20, kak Aryo 25"

"oke pertanyaan terakhir akan di tanyakan oleh Abri langsung"
Gusti mempersilahkan Abri untuk bertanya.

"oke! Baiklah aku akan bertanya pada Fahmi dan kak Aryo, siapa yang paling aku sayangi selain keluarga dan ketiga abangku?"

"AKU!!!!!"
Jawabku dan Aryo serentak.

"h...hahaha..... Betul!"
Abri tertawa dan merangkulku juga Aryo.
"aku senang sekali bisa melihat kalian berdua akrab seperti ini....., Fahmi Bucinku, dan kak Aryo kakakku"

Apa aku dan si makhluk planet ini terlihat akrab?
Uhhh untung Sayang.

"h..hehehe iya dek hehe"
Aryo hanya ikut tertawa.

"aku sayang kalian berdua, oh iya!"
Abri melepaskan rangkulannya.
"aku mau.... Kalian berpelukan!"

"APA?!!!!!!"

"pelukan, sebagai tanda kalian berdamai"

"ya sudah, untung sayang"
Aku dan Aryo langsung berpelukan dan menyudahinya sesegera mungkin.

.
.
.

Untung saja, tak lama kemudian si Aryo itu pulang duluan.
Kini aku bisa berduaan dengan Abriku.

"buka mulut sayang"
Aku menyuapi Abri bolu pisang.

"aaa"
Abri membuka mulutnya.

"mmm.... Enak kan?"
Abri mengangguk.

"enak, tahu saja kesukaanku apa"

"kan ini bucinmu sayang, cium pipi dulu"
Abri langsung mencium pipiku.

"tahu tidak?, kamu juga tahu cara bikin aku senang.... Ehhhh itu punya Abri!"

"pelit"
Ucap Gusti saat aku mendapatinya hendak mengambil kue milik Abri.

"ayo buka mulut lagi sayang"

"sudah aku sudah kenyang"
Abri menolak.

"lagi diet? Ahhh tidak perlu sayang, kau itu cocok kalau gemuk begitu"

"JADI AKU GEMUK HAH?!!!!!!!!!!"

"Adedeh!!!!!! Lepaskan bri telingaku sakit!!!!!"
Abri menjewer kedua telingaku.

*****

Fahmi, Aryo, sama Irfan kalau di pertemukan? :v

Jangan lupa vote dan komentarnya :D

Selanjutnya : Touring (116)

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang