****AKBAR POV****
Ada sebuah kejadian yang membuatku juga sampai bisa menyukai seorang laki-laki juga.
Ya, aku sama seperti kalian."j...jadi kau juga......... "
Iya bri, aku juga.
Dan cerita ini terjadi saat aku baru menginjak kelas 1 SMA.***Flashback....
Itu adalah hari yang indah.
Tepatnya hari minggu pertama di minggu awal masuk SMA.Dia seorang teman sekelasku, namanya Fandi.
Anak yang sangat cerdas, namun pendiam.
Aku berusaha mengenal dia lebih jauh agar dia tidak terlihat seperti orang yang tidak memiliki teman.Dan di hari minggu itu.....
Aku mengerjakan PR di rumahnya, aku yang mengajaknya dan dia setuju saja.
Kami mengerjakan PR hingga larut.
Saat aku hendak pulang....Cup!
"aku mencintaimu"
Sebuah ciuman dan ungkapan dari hati terdalamnya membuatku luluh.
Kamipun menjalani hubungan yang lebih dari teman.
Aku bahagia bersamanya dan diapun demikian.Hingga......
"Akbar itu mendekatimu agar dia bisa mendapatkan nilai yang tinggi"
Entah bagaimana caranya hingga dia bertemu dengan Andi.
Andi kemudian terus menyebarkan isu-isu miring tentangku pada Fandi.
"dia punya pacar lain di belakangmu"
"dia hanya memanfaatkan kecerdasanmu"
"Akbar itu pernah memanfaatkan orang lain selain dirimu'Dan Fandi semakin percaya pada bisikan Andi karena tahu dia adalah sepupuku.
"PERGI! AKU TIDAK INGIN MENGENALMU LAGI!"
Di malam itu dia memutuskan hubungannya denganku."tapi Fan....., aku bisa jelaskan! Itu semua bohong! Apa kau punya bukti?!"
Aku berusaha meluruskan semuanya. Tapi tepat di saat itu Fandi pun pergi.Seminggu kemudian tidak ada kabar dari Fandi.
Dia bahkan sudah satu minggu tidak masuk sekolah.Aku berusaha mencaritahu apa yang terjadi padanya.
Aku memeriksa semua akun sosial medianya.....
Mencoba menghubunginya.....
Dan juga mencari alamatnya.Aku berhasil menemukan alamatnya tapi.....
"pemilik rumah ini sudah pindah 6 hari yang lalu"
Kata tetangga di lingkungan rumahnya itu.Aku tidak tahu apa yang menyebabkan Fandi dan keluarganya pindah, hingga tepat di saat keluargaku berkumpul.....
Semua saudara, kerabat, sepupu, semuanya hadir. Tak terkecuali Andi."pacarmu enak juga ya, sayang sekali dia harus pindah"
Andi berbisik di telingaku.Aku benar-benar marah, jika saja semua keluargaku tidak berkumpul pastinya aku sudah menghajarnya hingga mati.
Saat itu aku memutuskan untuk terus giat berlatih di Gym milik kakakku.
Jika suatu saat aku bisa berhadapan dengannya satu sama lain.****
"jadi begitu..... "
Ucap Abri."kami turut berduka atas musibah yang menimpamu"
"kami juga minta maaf karena kau harus menceritakan cerita itu pada kami"
"tidak apa-apa, aku juga sudah bisa merelakannya, saat ini tujuanku hanya satu, aku hanya ingin mendaratkan satu pukulan yang bisa membuat dia sadar"
Jelasku."tapi Andi punya rekan, asal kau tahu saja dia pernah menyekap Rajab dan Juga Fahmi"
Ungkap Gusti."b...benarkah?!"
"tapi dia sudah aku tumbangkan dengan satu tendangan hehehe"
"dia pantas mendapatkannya bri, tapi saat kita bertemu dengannya beberapa hari yang lalu, dia sepertinya menginginkanmu?"
"itulah, dia dan teman-temannya menculik Rajab untuk mengancam Fahmi agar menjauhi Abri, kasihan Rajabku sudah di grepe grepe"
"Hati-hati saja, yang ku tahu Andi itu adalah orang yang sangat keras kepala"
"tapi bar, menurutku sebaiknya kita lupakan saja Andi dan tidur..... Aku mengantuk!"
Abri langsung merebahkan dirinya di lantai."iya bar, sudah malam, tidurlah biar besok ada stamina"
Gusti juga ikut berbaring di lantai..
.Keesokan harinya....
Aku terbangun dan langsung di suguhkan pemandangan wajah Fahmi yang menatapku dingin.
"hangat ya?"
Tanya Fahmi.Benar juga, aku merasakan rasa hangat dan sangat nyaman menyelimuti tubuhku.
"enak ya?"
Tanya Fahmi lagi.
Aku semakin bingung dan akhirnya aku melihat......"mh...... "
Abri yang masih tertidur tengah memelukku.
"mhh.... Fahmi......... "
Dia mengigau."arghhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!"
Aku segera bangun dan berdiri.
"a...aku...aku tidak bermaksud mi! Sumpah aku tidak...... ""ssst! Jangan ribut"
Fahmi menyuruhku untuk tidak berisik."SELURUHNYA BERSIAP!"
Fahmi tiba-tiba berteriak dengan lantang.
Seketika Abri yang tadinya tidur langsung terbangun."S...SIAP PAK!"
Balas Abri.
"uh? FAHMI!!!!!!!!!!""hahahaha, makanya bangun, ini sudah jam 7 pagi bri, tadi juga kenapa kau peluk-peluk Akbar begitu?"
"hah? Peluk Akbar? Perasaan tadi aku memelukmu"
"KAU NGIGO!'
Ucapku bersamaan dengan Fahmi."ohehehehe maaf, eh? Gusti mana?"
Benar juga kata Abri, Gusti sudah tidak ada, padahal semalam dia juga tidur di sini dengan kami."Gusti sudah bangun dari tadi, paling sekarang lagi berduaan dengan Rajab, udah siap-siap sana, bentar lagi upacara penutupan kerja bakti, terus pulang.... Uhhhh aku juga ngantuk"
Fahmi terlihat sangat lelah."kau tidak apa-apakan?"
Tanyaku pada Fahmi."hmm tidak apa-apa, aku masih punya kerjaan, kalian segera suruh teman kelas kalian ke lapangan"
"mi, kau tidur kan semalam?"
Tanya Abri pada Fahmi dengan cemas."tidur kok bri, aku cuma lelah saja, ya sudah aku ke ruang rapat dulu"
Fahmipun pergi."padahal kantong matanya besar sekali masih juga bohong"
"itu tandanya dia tidak mau kau khawatir bri, aku benar-benar iri pada Fahmi"
"apa!"
"oh t...tidak apa-apa, maksudku aku iri karena dia bisa tetap berusaha terlihat kuat begitu, aku masuk ke kelas dulu ya, kalau bisa kau buatkan Fahmi teh biar dia enakan"
"ah! Benar sekali! Terima kasih ya bar, aku langsung masak air dulu"
"siap kapten"
Ucapku sambil memberikan hormat pada ketua kelasku yang sangat kucintai dan kubanggakan.*****
Andi [SENSOR] >:(
Jangan lupa vote :D
![](https://img.wattpad.com/cover/240154695-288-k257898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
DragosteKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...