"Fahmi.... "
"Kak Hendra... "
Aku sedikit tertunduk saat kak Hendra masuk kedalam kamar Asramaku.Was was juga sih, karena sekarang aku sedang sendiri di sini.
"bagaimana? Kau sudaj istirahat?"
"aku baru saja kembali dari bagian kesehatan kak"
"oh, ya sudah istirahat saja, aku cuma mau bilang..... Maaf untuk yang semalam"
Ucap kak Hendra.
"aku juga, mau bilang terima kasih pada kakak"
Balasku.
"jika tidak ada kakak, entah apa yang akan terjadi padaku malam tadi""j...jadi.... Bagaimana?! Kamu mau menerimaku?! Aku akan melindungimu Fahmi!"
Aku tertunduk, aku melihat gelang A yang aku kenakan.
"maaf kak... "
Aku tersenyum.
"tapi ada hati yang harus aku jaga".
.
.
.
.
.6 Bulan berlalu.....
Kami sudah resmi menjadi anggota Polri.
Rasa bangga tentu saja sangat meluap-luap.
Tapi ada yang lebih meluap-luap dari itu."hei! Ini hari terakhir kita di sini, bagaimana jika keluar nanti kita adakan sedikit acara?!"
Kata Syahrul."tentu, aku setuju dengan itu!"
Sahut Faul yang sibuk merapikan barang-barangnya kedalam tas."tapi beberapa bulan lagi kita akan ada magang selama 3 bulan, Kira-kira kita akan di tempatkan dimana ya?"
Tanya Indra."semoga kita bisa bertemu lagi, eh mi! Kenapa dari tadi kau diam saja?"
Tanya Faul mengejutkanku."hehehe tidak ada apa-apa, aku cuma senang saja....."
"Abri ya?, kalau bisa ajak saja dia ngumpul, aku penasaran seperti apa Abri itu"
Kata Faul."baiklah, kalian pasti akan senang bisa bertemu dengannya"
Rasanya sedih juga harus meninggalkan semuanya di sini.
Berbagai kenangan indah tersimpan di kamar 030 ini.
Disinilah aku menulis surat untuk Abri dan memberikannya pada kak Rahmat.Oh iya, surat aku dan Abri akhirnya selalu bertukar surat.
Tapi baru kali ini, surat terakhirku tidak ada balasan.
Itu juga mungkin karena kak Rahmat sudah tidak ke dojo lagi, dia sudah sabuk hitam. Jadi Abri sepertinya tidak sempat mengirimkan suratnya padaku.Tapi biarlah...
Semakin kangen kan malah semakin uwu pas ketemuan nanti hehehe."dah yuk tidur, besok upacara penutupan"
Ucap Syahrul..
.
.
.Keesokan harinya....
Setelah upacara penutupan, kami bertemu orang tua kami masing-masing yang datang hendak menjemput kami.
"ayah! Ibu!"
Aku berlari dan memeluk mereka berdua."Anak ayah sudah besar sekarang.... "
"anak ibu juga yah, Fahmi, bagaimana? Sudah siap pulang?"
"siap bu! Fahmi sudah sangat siap!, aku juga sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Abri!"
Tiba-tiba wajah ayah ibu berubah jadi agak khawatir.
"bu, yah, kenapa?"
"ahaha tidak apa-apa, tapi kita kerumah dulu ya, ibu sudah masak makanan kesukaanmu"
"siap bu!"
Aku segera berpamitan pada teman-temanku, juga para senior dan pelatih yang cukup dekat denganku selama di asrama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomanceKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...