Benang Merah (20)

1.3K 79 6
                                    

Keesokan Harinya....

Sekolah....
Kantin...

"abri sudah pulang ya?"

"ya begitulah...., baru pulang malam tadi, kata dokter abri itu kekebalan tubuhnya cukup kuat jadi proses pemulihannya juga berjalan sangat cepat"
Jelas rajab

"kau mau menjenguknya?"
Tanya ivan

"uh? Memangnya...... Boleh?"

"tentu saja, bukannya kau bilang bang ridwan, bang akbar dan bang said sudah memberikanmu lampu hijau?"
Kata gusti

"lagi pula kalian itu sudah saling terhubung benang merah"
Kata rajab

"benang merah?"

.
.
.

14:58....

Rumah abri.....

"ehh kalian?, ayo masuk...."
Tante ani langsung menyambut kami saat kami datang.

Kamipun masuk ke dalam rumah abri.
Abri sedang duduk di sofa dengan bang ridwan.

"fahmi!"
Abri langsung bangkit dan berlari ke arahku.
Diapun sontak memelukku dengan erat.

"abri itu dari tadi bilang ingin sekali bertemu denganmu"
Jelas tante ani

"ohh.... Begitu ya tante..."
Ucapku

"abri sudah, biar fahmi dan teman-temanmu yang lain duduk dulu"
Kata tante ani sambil berlalu

Kamipun duduk, dan abri turut duduk di sampingku.

"cie"
Kata bang ridwan sambil tersenyum melihatku

"kenapa bang?"
Tanyaku

"hahaha, tidak apa-apa.... Hanya melihat kalian..... Serasi juga"

"nah kan mi! Bang ridwan saja setuju!"
Rajab langsung berkomentar

Tapi.....
Suka juga abri jadi begini hehehe

"satu pesan abang....., kalau main Ingat yang safety, nanti abri hamil"
Ledek bang ridwan
Dan yang lain sontak tertawa

"apaan sih bang..... Sudah diam!"
Ucapku dengan kesal

"hehehe, abang cuma bercanda"

Tapi kenapa aku tiba-tiba merasa agak canggung ya abri seperti ini?
Rasanya aku takut abri jadi semakin berbuat yang lebih jauh bila denganku.

"ehh.... Bri.... Bisa geser sedikit?"
Pintaku

"kenapa? Kau...... Tidak suka aku duduk di dekatmu?......"

"y...ya...... Bukan begitu bri... Maksudku..  Kan masih banyak tempat di sampingmu, kenapa harus dempetan begini?"

"nanti kau pergi"
Abri tiba-tiba memelukku

Nanti aku pergi?
Apa setulus itu cinta abri sekarang padaku?

"ehem! Fahmi.... Double date yang kau bilang dulu di mall.... Jadi?"
Canda rajab

"hah?! Apaan sehhhh!!!!!"

"tidak! Kalau persoalan bepergian... Abang tidak akan membiarkan abri keluar dulu, dia harus sembuh total"
Kata bang ridwan dengan nada tegas

"setuju! Setuju bang!"
Sahutku

"kan aku cuma bercanda.... "
Ujar rajab

"dan lagi....... Bu ani dan pak arsun 5 hari lagi harus kembali ke pekerjaan mereka......"
Sambung bang ridwan

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang