Siapa? (25)

1K 66 2
                                    

"bagaimana hasilnya?!"
Aku bertanya pada Fahmi.
Entah mengapa ekspresi mereka bertiga terlihat kurang bahagia.

"Fahmi di urutan ke tiga"
Kata Gusti.

"j...jadi........."

"tapi....., KAU URUTAN TERATAS!"
Fahmi langsung memelukku.
"selamat ya sayang"

"hahaha b..benar.... Benarkah?! Hahaha syukurlah........... Eh! Mi! Mi lepas!"
Fahmi langsung melepaskan pelukannya padaku saat sadar siswa lain yang ada di situ memperhatikan kami.
"hehehe maaf, ayo ke kantin saja"
Fahmi menarik tanganku menjauh dari kerumunan itu.

.
.

Kantin.....

"padahal waktu ulangan aku jawabnya cuma ngasal....... "

"tapi sepertinya itu berasal dari ingatanmu di masa lalu bri"
Kata Rajab.

"apapun itu, yang penting kita sudah memenangkan taruhan dengan bang Ridwan! MINGGU DEPAN KITA KE BIRA!!!!!!!! WOHOOOO!!!!!!!!"
Fahmi berteriak kegirangan.

"tapi..... Kalau aku yang Pertama, dan Fahmi ke tiga, urutan kedua siapa?"
Tanyaku penasaran.

"ehhh...... Itu............."
Belum Rajab menjawab, tiba-tiba kami mendengar suara kegirangan lain perlahan mendekat.

"oi! Oiiiiiii!!!!!! Lihat!!!!!! Aku dapat urutan kedua!!!!!!!!"
Ivan berlari ke arah kami dengan ekspresi senang, seperti orang yang baru saja mendapatkan uang di jalanan.

"I...Ivan?!"

"nah! Sekarang kita hanya perlu menemui bang Ridwan!"
Ucap Fahmi.

"tapi..... Bang Ridwan sekarang lagi dapat tugas jaga, paling nanti kalau sudah malam baru dia pulang"
Jelasku.

"kita ke posnya saja, bagaimana?"
Usul Rajab.

"males....... Bang Ridwan kalau di temuin di posnya biasanya tidak akan membiarkan kita pulang"
Kata Gusti.

"benarkah?"
Aku hanya bingung.

"kalau begitu bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita jalan-jalan saja dulu? Bagaimana?"
Usul Ivan.

"kemana lagi?"

"kita mendaki!"

"TIDAK!"
Fahmi menjawab dengan sangat lantang.

****

14:26 ......

Aku menunggu Fahmi dan yang lain di depan lorong sekolah.
Aku saat ini di antar pulang oleh Fahmi, yahh sekalian biar bisa berduaan. Lagi pula bang Ridwan juga belum membolehkan aku mengendarai motor sendiri.

Di saat aku sibuk menunggu seorang diri, tiba-tiba seseorang mengendarai motor Ninja berwarna merah berhenti tepat di depanku.
Helmnya pink dong!!!!!!!!

Siapa sih?
Tanyaku dalam hati.

Tiba-tiba orang itu turun.
Dia mengenakan seragam entahlah seragam sekolah mana yang jelas seragamnya mirip seragam angkatan begitu dengan warna biru muda dan celana biru navy.
Dia membuka helm pinknya itu dan terlihatlah wajahnya.

"bri! Lama ga ketemu!!!!! Sehat kan?"
Orang itu dengan akrabnya merangkulku. Sontak aku menjauh dari orang itu.

"m...maaf? Siapa?"
Tanyaku pada orang itu.

"hahaha, siapa?, kau sekarang sombong ya, mentang-mentang sekolah di sekolah negri begini"

Fahmi dan yang lain pun tiba dengan mengendarai motor.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang