Botak (88)

360 39 6
                                    

Tok tok tok

"iya sebentar"
Aku kemudian membuka pintu.

"Abri!!!!"

Di depan pintuku seorang pria yang wajahnya agak tidak asing menurutku tapi kepalanya botak tanpa rambut sedikitpun.

"maaf, saya tidak pesan gofud"
Ucapku.

"kenapa sih! Ini aku, kekasihmu, Fahmi"
Padahal aku sudah tahu, cuma jelek saja rasanya di kacangi selama 3 minggu lebih.

"terus? Mau apa? Minta sumbangan?"

"maaf bri, belakangan ini aku sibuk sekali, jadi aku juga tidak punya waktu untuk membuka Hpku"

"belakangan ini? Maksudmu 3 minggu 4 hari?"

"iya itu, maaf bri, aku harus melakukan sesuatu saat itu, aku harus menyiapkan berkas kesana sini"

"huffff.... Mi, aku sangat mencintaimu, kau tahu bagaimana perasaanku saat aku tidak mendapatkan kabar darimu sehari saja! Dan ini?! 3 minggu mi... Dapat bonus pula 4 hari"

"sekali lagi aku minta maaf bri"

"ya sudah, tapi.... Ada apa dengan kepalamu? Kenapa botak begitu?"
Tanyaku, tapi terlintas di pikiranku, sesuatu yang tidak pernah ku sangka dari seorang Fahmi sebelumnya.

Jangan-jangan Fahmi.....

"Kau kanker?! Kenapa bisa botak begini?! Mi jangan mati dulu....... "

"kok malah kanker?!"

"itu? Kepalamu botak habis kemo"

"bukan Abriku sayang"

"terus?"

Fahmi lalu mendekat dan hendak berbisik di telingaku.

"aku..... Lolos seleksi Bintara Polri!"

"APA?!"

"Aku lolos seleksi bri! Masa kamu tidak dengar?"

"aku kaget dongo' bukan tuli! APA?! kau serius?!"

"iya bri! Aku serius!, terima kasih untuk dukunganmu selama ini sayang"
Fahmi memelukku.

"iya, tapi..... Kau sudah botak.... Berarti kau akan masuk pendidikan"

"besok, maaf, sebenarnya 3 hari kemarin aku sakit karena terlaru stres dengan pengurusan berkas dan tes tesnya, tapi sekarang aku sudah sehat!, besok aku akan masuk pendidikan bri"

"jadi......, kau kesini untuk....."

Fahmi menggenggam kedua tanganku.

"selain kedua orang tuaku, aku butuh restu darimu bri, aku tidak akan tenang jika pergi tanpa izin darimu"

"mi..... "

"hanya 6 bulan bri, ku mohon jangan menangis"

"hiks... Mi.... "

"bri...., aku berjanji tidak akan berpaling darimu, aku juga akan menjaga diri"

"mi...... Heeee mi... Hiks"

"jangan nangis sayang, aku juga nangis nih kamu nangis"
Fahmi mengelap air mataku.

"KAKIKU BODO KAU INJAK!!!!!!!!!!!"

"oh! Hehehe maaf sayang, maaf ya, tidak ku lihat hehehe"
Fahmi segera menyingkirkan kakinya.
"jadi bagaimana?"

"mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur juga, lagi pula kau sudah berjanji barusan padaku"

"jadi kau setuju?!"

Aku mengangguk walaupun ada rasa berat juga di dalam hatiku.

"ingatlah, 6 bulan lagi aku akan kembali menemuimu"

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang