Hutan Pinus (30)

892 64 6
                                    

Rabu....
25 Desember...
6 hari sebelum malam Tahun Baru...

"bri abang sama Akbar keluar sebentar ya, Said lagi nanem sayur di taman belakang"
Bang Ridwan berpamitan untuk keluar.
Masih pagi padalah.....

.
.
.

"nanem apaan bang?"
Aku bertanya pada bang Said yang tengah mencangkul tanah di halaman belakang.

"uh? Bri sudah bangun?, nanem kangkung, lumayan kan, dari pada lahan kayak gini ga di apa-apain"
Jelas bang Said.

"betul juga ya bang, Abri bantuin mau?"

"tolong ambilin minum boleh?, jangan yang dingin, masih pagi soalnya"

"bilang aja mau kopi"

"hehehe, kamu benar-benar peka ya, jangan pake gula ya bri, soalnya percuma"

"hah? Percuma kenapa bang?"

"iya percuma, soalnya semua manisnya udah ke kamu"

"iya iya iya aku baper sama abang"

"eeeh bukannya sudah ada Fahmi?"

"hehehe, bercanda bang, tunggu bentar ya Abri bikinin dulu"

Aku bergegas ke dapur dan membuatkan segelas kopi untuk bang Said.
Setelah selesai, aku kembali ke halaman belakang untuk membawakan kopi buatanku pada bang Said.
Bang Said pun berhenti mencangkul dan segera meminum kopi yang tadi aku buatkan.

"mantap bri, makasih ya, andaikan kamu perempuan abang udah nikahin kamu"

"ehhh Abri masih di bawah umur bang! Hehehe"

"iya iya, kamu tidak keluar?"

"keluar? Buat apa bang?"

"yahh cari anginlah......, sama Fahmi"

"tidak bang, lagi pula Fahmi kayaknya masih butuh istirahat setelah kejadian waktu itu"

"abang cuma nanya saja, atau kamu ajak saja Fahmi"

"ajak Fahmi? Kemana bang?"

"ikut Camp mau?"

"Camp?"

"iya Camp, berkemah begitu, biar kalian bisa lebih dekat dengan alam begitu"

"abang kok jadi kayak Ivan?"

"serius bri, coba saja dulu"

"tapi dimana bang?"

"abang tahu tempat yang tepat, dan juga romantis untuk kalian.... "

.
.
.

****FAHMI POV****

Uhh
Si bibir tebal berkumis tipis dan beralis tebalku ini.....

Aku tengah terbaring di kamar sambil memandangi foto Abri yang sedang tertidur.
Hehehe maaf ya sayang.

Tiba-tiba ada telpon masuk dari Mylove

"ya bri, kenapa?"
Tanyaku saat mengangkat telpon dari Abri.

"mi, ngecamp yuk!"

"hah? Ngecamp?! Ahhh nggak! Paling nanti mendaki lagi..... "

"kata bang Said, kita tidak perlu mendaki kok"

"hah? Memang dimana?"

"kawasan Hutan Pinus! Tapi aku tidak tahu tempatnya, kau tahu?"

"ohh tahu......, ya sudah, kalau kau memang mau siap-siap ya, sore nanti kita berangkat"

"oke mi! Mwwah!"

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang