1 Minggu Kemudian....
Senin
08:54 Pagi****ABRI POV****
"duduk siap!"
Semua siswa di kelas langsung bersiap mengikuti aba-aba dariku saat guru yang akan mengajar memasuki ruang kelas.
"Beri salam!""ASSALAMUALAIKUM BU!"
Ucap kami serentak memberikan salam pada bu Ayu."Wa'alaikumussalam anak-anak, baiklah sebelum memulai pelajaran hari ini..... Kalian kedatangan teman baru, silahkan masuk"
Ujar bu ayuSeseorang berpakaian seragam sekolahpun memasuki ruang kelas.
"hehehe, selamat pagi semua"
Ucap gusti menyapa kami****
Kantin.....
09:46 Pagi
Kantin............"jadi kalian sekelas?!"
Tanya fahmi"ya.... Begitulah, jadinya kan aku tidak duduk sendiri lagi"
Ujarku sambil meminum es tehku."tapi aku tidak menyangka jika kita semua bisa satu sekolah begini"
Kata gusti terdengar senang"ya begitulah..... Kita akan meneruskan hubungan ayah kita"
Ujar fahmi"jab? Kenapa kau hanya diam?"
Tanyaku saat menyadari rajab dari tadi hanya termenung."ehhh tidak apa-apa....."
Ujar rajab"bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita ngumpul?, di rumahku"
Fahmi tiba-tiba mengajak fahmi ke rumahnya."rumahmu?! Boleh!"
Ivan yang dari tadi menyantap makanannya langsung memberikan respon."boleh juga, mumpung nanti sianh kosong"
Aku juga setuju.****
14:59 Siang
Rumah Fahmi
Kami berempat singgah di rumah fahmi sepulang sekolah.
Tante Aisyah dan om Darwis menyambut kami dengan ramah saat kami datang.
Tak terkecuali adiknya, dia langsung memeluk fahmi saat kami baru memasuki rumahnya. Sepertinya fahmi adalah kakak yang penyayang."jadi bagaimana keadaan ayah kalian"
Om Darwis bertanya pada kami."Alhamdulillah om, ayah sehat"
Kata rajab"bagaimana dengan Rezki?"
Tanya om darwis pada gusti"oh, bapak sehat-sehat saja om"
Kata gusti"ayahku juga sehat om"
Ujar ivan"ohh baguslah kalau begitu, abri? Bapakmu........ Sehat-sehat saja kan disana?"
Pertanyaan om darwis itu sangat membingungkan bagiku.
Sejujurnya aku tidak suka jika seseorang mengungkit ayahku."maaf om.... Abri...... Tidak pernah berhubungan sama bapak"
UcapkuOm darwis dan yang lain langsung memandangiku dengan ekspresi kaget.
"lho! Kenapa tidak?"
Tanya om darwis"abri takut..... Nanti abri mengganggu ayah"
Kataku sambil memalingkan wajah"tidak bri, bapakmu itu penyayang, dia pasti akan menyempatkan waktunya untuk keluarga"
Kata om darwis"coba saja bri telpon sekarang"
Ujar ivanDengan ragu aku mengambil hpku dan mencari nomor ayahku.
Setelah menemukan nomornya, akupun menghubungi nomor itu.Tiiiiiiiiiiiit............

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomanceKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...