Menyamar (112)

302 32 4
                                    

"Hati?, ahhh boleh juga! Aku suka hati ayam!"

"aku juga suka!, Mbak, aku juga mau hati ayamnya"

Ya ampun....
Mereka berdua benar-benar bodoh.

"b..baik, itu saja?"
Tanyaku.

"aku minumnya air putih saja ya"
Kata Ivan.

"baiklah, tunggu sebentar kakak.... "

Akupun pergi dengan wajah kesal.
Apa-apaan pura-pura begitu?
Pake nuansa candle light dinner segala!

"mi kenapa?"
Tanya Rajab.

"tau!"

.
.

****ABRI POV****

"Omong-omong mbak yang tadi mirip Fahmi ya"

"iya bri, tapi Mbaknya emosian, kayaknya lagi PMS dia"
Kata Ivan.
"eh bri! Biar makin mirip pasangan, kita coba tiru gaya orang lagi pacaran bagaimana?"

"ahh boleh juga! Biar akting kita makin dapat hahaha, tapi kita harus apa?"
Tanyaku.

"kau dan Fahmi biasanya ngapain kalau lagi dating?"

"makan?"
Ucapku.

"tapi makanannya belum datang, ah kita coba lihat pasangan lain di sini"

"tentu!"

Aku dan Ivan melihat-lihat pasangan gay yang ada di meja lain. Pandangan kami tertuju pada dua orang pria yang sedang duduk di meja di samping kami.

"kamu wangi sekali hari ini.... "
Kata seorang pria pada pasangannya sambil menggenggam tangannya.

"hahaha bisa saja.... "
Pasangannya hanya tersipu karena di puji.

"uhhh chubby ku sayang.... Pipinya pengen tak cubit"
Pria itupun mencubit pipi pasangannya yang tadi dengan gemas.

"apa kita bisa bri?"
Tanya Ivan ragu.

"kita harus bisa!"

"b..baiklah!, ahahaha..... Kamu wangi banget bri...... "

"ahhh bisa saja kamu van..... "

"uhhh pipimu jadi merah karena malu bri"

"ahhhahaha masa sih?"
Ivan pun memegang pipiku dan.....

BRAK!!!!!!

"APA KAU SENTUH-SENTUH PIPI PACAR ORANG BEGITU?!!!!! AKAN AKU BUNUH KAU!!!!!!!!! LIHAT SAJA NANTI!!!!!!"

Mbak yang tadi marah-marah dan melempar Ivan dengan sendok nasi.

"maafkan teman kami, dia hari ini lagi PMS, jadi gampang emosi kalau lihat orang uwu uwuan"
Seorang pelayan datang menghampiri kami dan meminta maaf, dia lalu mengambil sendok nasi yang tadi di lemparkan ke arah Ivan.

"tidak apa-apa mbak"
Ucap Ivan.
"btw mbak...... Punya jakun?"

Plak!

Pelayan itu langsung menampar Ivan dan pergi.
"aduhh....., pelayan di sini aneh semua"

"ya Hati-hati saja, mungkin mereka sebenarnya polisi yang sedang menyamar dan memantau pertemuan ini!"
Kataku waspada.

"uh? Bisa jadi sih....., Omong-omong makanan kita belum datang juga... "

Dan pelayan yang tadi melempar sendok nasipun datang membawakan pesanan kami.
Dengan wajah yang terlihat emosi dia menaruh makanan kami di atas meja dengan lumayan kasar.
"maaf kakak soal yang tadi, ini pesanannya"

"terima kasih mbak"
Ucapku.

Bryuurrr....  
"maaf sengaja"
Ucap mbak pelayan itu sembari menumpahkan air ke baju Ivan.

"yah jadi basa van..... "

"tidak apa-apa bri, kita habis makan langsung pulang saja ya"

"oke, wahhh kangkungnya sepertinya enak"

"itu di buat dengan kangkung yang masih sangat segar kakak, langsung di panen dari kebun kami"
Jelas pelayan itu.

"wah?! Sampai ada kebunnya, bisa begitu ya?"

"Restoran yang hebat"
Ucap Ivan.
"lalu mbak, kebunnya ada dimana?"

"di Neraka........., ahhh maaf kakak, saya permisi dulu"
Pelayan itupun pergi.

"van, kau tidak merasa ada yang aneh dengan pelayan tadi?"
Tanyaku, sebenarnya aku sudah sangat curiga dari awal dan melihat gerak-gerik mbak yang tadi.

"iya bri, aku juga merasa aneh dengan dia, dia sepertinya....... "

"tidak salah lagi van! pasti mantannya itu mirip denganmu, makanya dia selalu emosi saat melihatmu!"

"benar sekali bri! Uhhh siapapun laki-laki itu kalau aku ketemu dengannya akan langsung aku beri pelajaran! Gara-gara dia bajuku jadi basah begini!, kepalaku juga sakit kena lemparan sendok tadi!"

"memang ya van! Semua laki-laki itu sama!"

"eh? Tarus kau?"

"uh? Kecuali aku"

"hhhh, dah tuh, ayo cepat makan biar bisa cepat pulang"

.
.
.
.

****FAHMI POV****

"masa aku di bilang wanita berjakun?!"

"makanya pake hijab gus, kayak aku.."

"iya, mungkin aku harus pake ya jab.."

"pake saja gus, bagus lho"

Ya Ampun....
Rajab dan Gusti sepertinya sudah benar-benar menjadi Gustiani dan Rajabiah.

"woi woi woi sadar! Batang kalian masih ada kan?!"
Tanyaku memastikan.

"masih lah mi!, mau lihat?"

"ahhh tidak usah gus!, paling panjangan bulu di banding batang utama.... "

"dih! Sembarangan! Ayo ke wc biar ku perlihatkan!"

"hei cantik..... "
Seorang om-om tiba-tiba datang dan merangkul Rajab.

"i...iya om.... "

"om bisex lho, mau tidak sama om?, nanti om kasih hp yang mereknya apel yang sudah di gigit sebagian mau?"

"ahhh om, Rajabiah jadi malu.... "

"Ohh namamu Rajabiah? Cocok sekali sayang"

Plak!!!!

Gusti menampar om-om itu dengan nampan.
"Dasar buaya! Pergi!"

"uhhh, wanita berjakun"
Ucap om itu sambil berjalan menjauh.
*****

Gustiani, Rajabiah dan Fatimah :v

Jangan lupa Vote dan Komentarnya :D

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang