Seminggu berlalu.....
****ABRI POV****
"Abri! Abri!"
Aku segera keluar dari kamarku saat mendengar bapak memanggilku dari ruang tamu.
"ada apa pak?!"
Tanyaku saat tiba di ruang tamu."besok kamu libur kan?"
Tanya bapak balik."kan sabtu pak, jelas libur"
"nah bagus! Bapak mau ajak kamu memancing besok! Bagaimana?"
"memancing? Hmm........ Boleh!"
"ajak juga teman-temanmu, nanti terlalu sepi kalau hanya kita berdua saja"
"boleh pak?! Oke siap komandan!"
.
.
.
.
.Keesokan harinya.......
Dermaga....Aku, Bapak dan kawan-kawan sudah ada di atas kapal milik teman bapak.
Kami sudah berlayar menuju tengah laut sekitar 9 menit yang lalu.Udara laut yang asin menyegarkan pikiranku.
Beberapa hari ini aku memang lumayan di sibukkan oleh tugas, tugas, dan tugas.
Mulai dari berjaga, mengurusi dokumen, mengetik file, bahkan aku baru saja mendapatkan panggilan untuk menjadi pelatih."Every night in my dream..... I see you, I Feel you....... "
"apaan? Titanic?"
Ucapku saat Fahmi tiba-tiba muncul dan memelukku dari belakang, padahal aku sedang menikmati pemandangan laut di pinggiran kapal."biar romantis sayang"
"kapal tenggelam romantis dari mana?"
"kau kenapa? Kayaknya banyak pikiran begitu"
"iya, akhir-akhir ini aku sibuk, maaf ya kalau beberapa hari belakangan aku jarang kasih kabar"
"tidak apa-apa bri, aku mengerti kok, aku juga sibuk jadi tidak sempat juga nanya kabarmu"
"uhhh sayang.... "
"ehem!"
Yap, Paman Irfan ikut.
"cie yang berdua""mau apa kau?"
Tanya Fahmi dengan ketus pada Irfan."tidak apa-apa, cuma numpang lewat"
Jawab Irfan sambil berjalan perlahan menjauh."kok dia harus ikut bri?!"
"kebetulan saja tadi Irfan datang ke rumahku, jadi bapak ajak dia"
"hhhh"
"sudahlah, buat apa kau cemburu? Kan dia pamanku"
"paman muda"
"uh? Kau benar-benar cemburu?, hmm mi...... Aku tidak akan berpaling"
Aku memeluk Fahmi untuk menghiburnya."awas ya, untung sayang"
Fahmi membalas pelukanku.
Tiba-tiba Fahmi mengangkat kepalaku dan hendak mencium bibirku.
Aku menutup mata dan...."eh? Maaf, lagi pacaran ya?, bapak tidak tahu"
Fahmi sontak melepaskan pelukannya.
"hehehe, maaf om""tidak apa-apa, lanjut saja, om mancingnya di sebelah sana saja"
Bapak pun pergi dengan membawa alat pancingnya."yah, kok jadi canggung begini...... "
Ucap Fahmi."kan kita cuma berdua lagi sekarang, tidak mau di lanjut?"
"ah kau itu"
Fahmi kembali memelukku dan hendak menciumku."Van tarik van!!!!!!"
"iyak ini sudah di tarik! Woy mi, bri minggir!!!!!"
Ivan dan Akbar tiba-tiba muncul.
Ivan terlihat bersusah payah menarik ikan yang memakan umpannya, sedangkan Akbar membantu Ivan menariknya.Aku dan Fahmi segera merunduk saat mereka berdua lewat agar mereka tidak menabrak kami.
"WOY! ORANG LAGI PACARAN DI GANGGU!"
Teriak Fahmi."udah udah, kan sudah lewat"
Aku berusaha menenangkan Fahmi."tidak perlu di lanjut bri, paling bentar lagi Gusti atau Rajab yang muncul!"
"udah tidak itu, kan Gusti sama Rajab ada di dalam kapal"
"hm"
Fahmi tersenyum.Perlahan ia melingkarkan tangannya di pinggangku.
"kau jadi tambah liar ya"
Kataku saat merasakan aksi Fahmi."sudah seminggu lebih kita tidak ciuman sayang........ "
"yang di bawah berdiri...."
"memang kau sudah siap?"
"hmm...... Kiss saja dulu"
Kataku sambil memejamkan mata.Aku bisa merasakan nafas dari hidung Fahmi menerpa wajahku.
Perlahan semakin mendekat.....
Lalu...."HOEEEEEEEK!!!!!!!!!!!"
Gusti datang dan dia muntah."maaf maaf, Gusti mabuk laut ternyata"
Kata Rajab."dahlah bri, kita mancing saja"
.
.
.
.
.Aku dan Fahmi akhirnya memancing, di dekat bapak.
"kalau memancing itu harus sabar.... Jangan emosi"
"udah emosi om...."
"kenapa?"
"eh? Tidak apa-apa om, hehehe, tadi aku hanya melamun saja"
"melamun? Jangan melamun yang jorok lho"
"ahh bukan kok om hehehe"
"pak, kenapa bapak santai saja pas liat Abri sama Fahmi tadi?"
Tanyaku.
Benar kan?! Bukannya bapak belum tahu hubunganku?"bapak sudah tahu, dari abangmu, yang penting selama Fahmi tidak bikin kamu sakit hati..... Bapak oke oke saja"
"om bisa saja"
Ucap Fahmi."iya, salam ya sama ayahmu"
"siap om"
"makasih ya pak"
"iya bri, kamu juga harus jaga perasaan Fahmi"
"denger tuh bri"
"iya bucin, eh eh itu pancingmu ada yang makan!"
Fahmi segera menggulung rillnya.
"nah besar itu pasti!"
Kata bapak melihat Fahmi bersusah payah melawan tarikan ikan.*****
Indah ya kisah cinta mereka :v
Jangan lupa vote :D
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomanceKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...