"jadi kakak Adalah teman kak Waldi"
Aku tidak terlalu mengenal kak Waldi, aku juga belum bertemu dengannya sebelumnya.
Yang ku tahu kak Waldi sudah tiada namun dia adalah bagian dari masa lalu Abri."jadi apa kau bisa mengantarkan aku menemui Abri?, aku sudah terlanjur berjanji dengan Waldi sebelum dia.... "
"maaf kak, saat ini...... Abri juga hilang"
Ungkapku."hilang!"
"sudah beberapa hari ini Abri tidak pulang, terakhir dia tertangkap kamera lompat dari jembatan, dia belum di temukan sampai sekarang"
Jelasku."j...jadi....., tapi bagaimanapun juga aku harus menyampaikan pesan Waldi padanya!, pesan ini harus sampai pada Abri langsung"
"kami yakin Abri masih hidup, kakak tidak perlu khawatir, Abri pasti bisa di temukan dalam kondisi selamat"
Kataku."semoga saja, aku juga berharap bisa menemukan Abri, aku akan membantu kalian!"
"terima kasih banyak kak! Itu akan sangat membantu kami"
.
.Keesokan harinya, saat pulang sekolah kami kembali mencari Abri. Menyebarkan selembaran, bertanya, dan mencari keberadaannya secara langsung.
Bang Ridwan, Bang Akbar dan Bang Said saat sedang berpencar memasuki area pedesaan-pedesaan dan perkampungan di wilayah dekat sungai untuk mencari Abri.
Tim dari kepolisian dan Damkar juga masih melakukan proses pencarian Abri di Area Sungai.
"jika dalam waktu satu minggu Abri tidak di temukan, maka Abri di nyatakan meninggal di makan buaya"
Itulah kata seorang polisi yang membantu proses pencarian pada kami.Sungai itu memang di kenal memiliki buaya, tapi semoga saja kadal purba itu tidak menyentuh Abri.
.
.Sementara itu di Rumah Sakit.....
****FAIZAL POV****
Aku memasuki kamar tempat kak Fahmi di rawat.
Kakak kenapa sampai seperti ini.....?
Kak Abri juga hilang, sebenarnya ada apa dengan mereka berdua.
"izal, ibu mau ke rumah dulu ya, nanti malam ibu kembali lagi ke sini, jaga kakakmu baik-baik"
Lalu ibu pun pergi.Walaupun sudah di perbolehkan memasuki kamar pasien, tapi tetap saja....
Kakak masih belum sadar."pulih apanya? Dokter bodoh!"
Aku begitu kesal, dokter bilang kakakku sudah mulai pulih tapi dia tetap tidak bangun."kak....... Izal di sini.... Bangun........ Kak Abri bunuh diri kak dan belum di temukan, kakak harus bangun demi aku dan kak Abri!"
Ucapku sambil menggenggam tangan kakak.Tiba-tiba aku merasakan remasan di tanganku.
"kak? Kakak!"
Tapi remasan itu jadi melemah lagi bahkan.....
Kini kak Fahmi terlihat kejang-kejang.
"Kak! Kakak!!!! KAK FAHMI! kak Fahmi!!!!! Dokter! Dokter!"
Aku sangat panik melihat Kakakku kejang-kejang seperti itu.
Semakin lama dia semakin parah, matanya terbuka tapi melotot dan nafasnya benar-benar tidak teratur.Dokterpun masuk bersama beberapa perawat.
"maaf, bisa keluar dulu, kami perlu menangani pasien"
Salah satu perawat menyuruhku keluar.Aku menunggu dokter selesai menangani kakak, cukup lama dan akhirnya mereka keluar dari kamar itu.
"bagaimana keadaan kakakku?!"
Tanyaku pada dokter."dia sudah normal lagi, tapi sebenarnya ada yang memotong selang pernafasannya, itulah sebabnya dia sampai kejang-kejang seperti itu"
"m..maksudnya..... Ada yang mau..... "
"kami akan memeriksa sistem keamanan rumah sakit, kami juga akan menghubungi pihak kepolisian untuk mencaritahu siapa yang melakukan itu, selang yang di potong itu tersambung ke tabung oksigen kakakmu, Pasien jadi sesak karena oksigen yang masuk kurang akibat di hidungnya masih terpasang alat bantu pernafasan yang sudah tidak mengalirkan oksigen"
Jelas pak dokter.****
****RAHMAT POV****
Kantor polisi....
"Rahmat"
Seorang rekanku, Adrian mendatangi mejaku."ada apa?"
Tanyaku."kita baru dapat laporan, ada yang berusaha membunuh seorang pasien di rumah sakit"
"bilang saja kalau kau mau di temani menangani kasus ini"
"hehehe, kau memang teman yang pengertian, biar aku yang menyetir!"
Aku dan Adrian segera meluncur ke rumah sakit untuk memeriksa kasus ini.
Orang gila mana yang mau membunuh orang yang sedang terbaring di rumah sakit?, mungkin orang ini punya dendam pribadi."kami dari kepolisian"
Kataku kepada dokter yang menunggu kami di luar rumah sakit."pak polisi, kesini kamar pasien ada di lantai dua"
Dokter itu mengantar kami sampai di kamar pasien."ini adik dari pasien, dialah yang mendapati kakaknya mengalami kejang sebelum kami datang"
Dokter memperkenalkan seorang remaja laki-laki pada kami."baiklah, kami akan tangani sekarang"
Kata Adrian."siapa namamu?"
Tanyaku pada anak itu."namaku Faizal pak, tolong tangkap orang yang mau membunuh kakakku!"
Kata anak itu dengan tegas."tidak semudah itu, Adrian"
Aku memanggil Adrian untuk masuk kedalam kamar pasien.Dokter sebelumnya sudah bilang kalau seseorang memotong selang pernafasan pasien.
Saat memeriksa ruangan pasien, kami menemukan potongan pisau cutter di bawah ranjang, pasti inilah yang di gunakan pelaku untuk memotong selangnya."Rahmat, anak tadi bisa masuk kedalam daftar tersangka kita"
"kau benar, tapi aku rasa bukan anak itu pelakunya"
"apa yang membuatmu berpikir begitu?"
Tanya Adrian."kata-katanya di luar tadi dan ekspresinya sudah membuatku yakin"
"kau harus berhenti bersikap seperti itu Rahmat, kita harus menangkap seseorang!"
Aku kemudian mengingat sesuatu, di setiap lorong di sini terdapat kamera cctv dan juga di dalam kamar pasien juga ada satu.
Tapi yang aneh cctv itu tidak aktif, lampunya tidak menyala sama sekali.
Aku Keluar dari kamar pasien dan mendapati hal yang sama dengan cctv di lorong, semuanya dalam keadaan mati."siapa yang melakukan ini sampai berbuat sejauh ini?"
*****
Kasih kerjaan dikit buat Rahmat hehehe
Jangan lupa vote :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
Storie d'amoreKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...