Pendidikan (89)

354 33 0
                                    

****FAHMI POV****

Keesokan harinya....

Aku dan para siswa lainnya sudah di bawa ke SPN dengan mengendarai bis milik polri.

Saat sampai, kami mencari asrama yang akan kami tempati.
Satu kamar untuk 4 orang, dan saat aku masuk kedalam kamarku, di sana sudah ada tas, seragam, helm baja dan perlengkapan Polisi lainnya.

Di dalam kamar baru aku seorang, mungkin 3 teman sekamarku masih sibuk mencari kamar ini.

Ada dua ranjang bertingkat di dalam setiap kamar, lalu ada kamar mandi juga dan juga lemari untuk menyimpan pakaian dan barang-barang kami yang lain.

Saat masuk kesini, tidak di perbolehkan untuk membawa alat elektronik, aku sudah memastikan ini, minggu-minggu pertama pasti akan berat untukku tanpa bisa bertukar kabar pada Abri.

Tapi untungnya aku sudah berlatih untuk itu.
Yap!, alasan sebenarnya aku sebelumnya tidak menghubungi Abri selama 3 bulan lebih adalah agar aku bisa terbiasa jika aku masuk kesini.
Tentu juga karena aku sibuk mengurus berkas hehehe.

"Permisi"
Seseorang memasuki kamar.
"eh! Kedahuluan toh!"

"hahaha iya, kamarnya di sini ya? Ayo masuk"
Aku menyuruhnya masuk.

Iapun masuk dan meletakkan koper yang dia bawa di sudut ruangan lalu menghampiriku.

"kenalkan, namaku Faul"

"aku Fahmi"

Kamipun berjabat tangan.

"ini memang masih kita berdua?"

"iya, dua orang lainnya sepertinya masih mencari kamar"

Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu kamar walaupun sudah terbuka.

"maaf, namaku ada di kamar ini, boleh masuk?"
Tanyanya dengan sopan.

"tentu saja, ayok!"
Ajak Faul.

Diapun masuk dan langsung menghampiri kami berdua yang sibuk mengatur seragam dan perlengkapan yang kami dapatkan.

"maaf, sebelumnya namaku Indra"
Dia menjabat tangan kami.

"aku Fahmi"

"dan aku Faul"

Indra ini, dari logatnya dia bukan orang sini.

"kau pendatang ya?"
Tanyaku.

"hehehe iya, aku dari Surabaya dan kesini untuk mendaftar"
Jelas Indra.

"ohh begitu......, berarti teman kamar kita tinggal seorang lagi yang belum datang"
Kata Faul.

Cukup lama kami menunggu, masuklah seorang lagi.
Dia dengan wajah yang sangat senang langsung ikut duduk dengan kami bertiga di lantai.

"hehehe susah juga ya mencari kamar, aku sudah keliling asrama putra ini dan ternyata kamarku di sini"
Katanya.

"aku ada teman sekolah yang menunjukkan kalau namaku ada di kamar ini"
Jelas Faul.

"wah, beruntung sekali, sekolahku hanya aku saja yang lulus di sini jadi susah juga"

"tenang saja, mulai sekarang kita sudah berkawan, oh iya siapa namamu?"
Tanyaku.

"ah benar, maaf aku lupa memperkenalkan diri, Namaku Syahrul"
Kami saling berjabat tangan dan memperkenalkan nama.

Sedikit berbincang, akhirnya aku tahu beberapa hal menarik tentang ketiga teman sekamarku ini.

Faul, adalah orang yang asik saat di ajak cerita dan selalu nyambung, dia juga bisa mencairkan suasana.
Dia bilang kalau dia adalah anak satu-satunya dan tinggal dengan ibunya saja. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan pesawat saat usianya baru menginjak 4 tahun, bahkan dia bilang tidak sempat bisa memanggil ayahnya dengan ucapan ayah.
Faul juga mengaku sedikit berat meninggalkan ibunya seorang diri di rumah, terlebih lagi ibunya memiliki riwayat penyakit jantung dan trauma pada pesawat setelah suaminya tewas akibat kecelakaan pesawat.

Lalu Indra, sudah jelas kalau dia adalah orang dari Surabaya yang mendaftar di sini. Dia bilang alasannya mendaftar di sini karena kuota penerimaan untuk wilayah Sulawesi selatan cukup tinggi di banding Surabaya, jadi kemungkinan lolosnya juga akan tinggi. Dia sudah di sini setahun, dia pindah dan bersekolah di salah satu sekolah swasta di sini hingga lulus.
Indra ini sangat sopan, tutur bahasanya sangat jelas terjaga. Itu karena ia selalu memegang pesan ibunya saat akan pindah "jaga sikapmu di tanah orang" kata ibunya.

Dan ada Syahrul, aku baru ingat pernah bertemu dengannya di sebuah olimpiade.
Syahrul ini adalah orang yang sangat cerdas, dia mengalahkanku dalam olimpiade Fisikan, namun ku dengar saat Olimpiade Bahasa Indonesia dia kalah oleh Abri.

"kau dari SMAN 8 kan?! Artinya kau pasti mengenal Abri Syam?!"
Tanya Syahrul.

"tentu saja, kami bahkan berteman baik"

"ah bagus! Kalau begitu Kapan-kapan pertemukan aku dengannya, aku..... Ada sedikit dendam dengannya haha"

"kenapa? Rekor kemenanganmu di olimpiade jadi tercoreng gara-gara Abri? Hahahaha"
Kami berdua tertawa.
Sementara itu Faul dan Indra hanya diam menyaksikan kami.

"Abri itu siapa?"
Tanya Faul.

.
.
.
.

Hari pertama hanya di habiskan untuk bersiap.
Kehidupan pendidikan baru di mulai esok hari, di jam 4 Shubuh......

DOR!
DOR!
DOR!

Suara tembakan membangunkan kami semua dari tidur.
Beginilah cara membangunkan semua siswa, para senior yang di percaya akan menyusuri lorong kamar dan melepaskan tembakan hampa (tanpa peluru) untuk membangunkan para siswa.

Mendengar itu kami lekas bersiap, memakai seragam kami dan berkumpul di lapangan.
Ada beberapa orang yang terlambat memasuki lapangan, mereka di berikan penguatan berupa Push up.

Saat di kumpulkan, kami di beri informasi mengenai jadwal latihan hari pertama ini.
Setelah itu kami bubar untuk menunaikan sholat Subuh.

*****

Bagian cerita di dalam Masa pendidikan ini beberapa adalah cerita langsung dari Fahmi.
Termasuk teman sekamar Fahmi juga.

Jangan lupa vote :D

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang