Kerja Bakti (40)

612 58 7
                                    

3 Hari berlalu sejak kejadian itu...
Ivan juga sudah mulai pulih, selain itu, aku juga sudah bisa akrab dengan teman-teman Ivan yang waktu itu menolongnya.

Kantin....

"Omong-omong kenapa ototmu bisa sebesar itu bar?"

"ohh, hehehe, aku rutin Fitnes gus"

"nah Gusti!, ikut sama Akbar saja, kan bagus kalau ototmu juga kayak gitu"

"huhhh, Memangnya ini kurang besar apa jab?"
Gusti menunjukkan otot-ototnya.

Kami semua tertawa.
Aku juga, senang berada di dekat mereka, tapi...... Entah kenapa aku begitu tertarik pada salah satu di antara mereka.
Bukan hanya rasa tertarik biasa, aku tidak bisa menjelaskannya, dia benar-benar telah mencuri perhatianku sejak awal aku bertemu dengan mereka.

****ABRI POV****

"mi, katanya nanti malam akan ada kerja bakti ya?"
Tanyaku pada Fahmi.

"kan pas apel pagi sudah di bahas bri, besok, kita juga bakal nginap do sekolah"
Jelas Fahmi.

"hore!!!!!! Nginap lagi!"
Aku bersorak kegirangan.

"dan lagi, selama sabtu besok, hanya kelas 3 yang akan hadir di sekolah, kelas lain di liburkan, lalu sepanjang pagi sampai malam kita akan mengikuti kegiatan sesuai jadwal yang sudah di buat"
Tambahan dari Fahmi.

"tapi.... Kenapa kau bisa tahu banyak soal kegiatan ini mi?"
Akbar bertanya.

"hehehe, aku kan ketua panitia"
Jawab Fahmi.

"aku juga jadi panitia"
Ucap Rajab.

"sepertinya semua anggota osis se angkatan kita yang jadi panitia"
Kata Gusti.

"aku tidak"
Ucapku.

"tapi....... Aku tidak tahu akan di izinkan atau tidak"
Ucap Ardi.

"hm? Kenapa?"
Tanya Ivan pada Ardi.

"di rumahku saat ini hanya ada aku, ayahku sedang berlayar sekarang"
Jelas Ardi.

"ayahmu..... Seorang anggota pelayaran?! Hebat sekali.... Aku pernah berpikir suatu saat berlayar di sebuah kapal"
Kata Gusti.

"ayahku seorang kapten kapal, ini.... Pertama kalinya aku di tinggalkan sendiri olehnya, biasanya aku tinggal dengan ibuku saat dia pergi, tapi..... "
Ardi tiba-tiba menundukkan kepalanya.

"hei, kau tidak apa-apa?"
Ivan terlihat khawatir pada Ardi.

"sejak ibuku meninggal 2 minggu yang lalu, aku hanya bisa sendiri, ayahku juga tidak bisa meninggalkan pekerjaannya"

"m..maafkan kami ard, kami tidak tahu"
Gusti merangkul Ardi untuk menenangkannya.
"iya, tapi kau tidak perlu sedih! Kami akan selalu menemanimu!"
Kata Fahmi, berusaha memberikan Ardi semangat lagi.

"aku juga senang bersama kalian semua"
Kata Akbar.

"aku juga senang bar..... "
Kata Rajab dengan wajah terlihat malu-malu.

"Rajab!"

"hehehe, bercanda gus..."

"bercanda kok keseringan?!"

"hahahahahaha"

"oh iya, ard, kau tidak perlu khawatir, ikut saja kegiatan besok, kalau terjadi sesuatu dengan rumahmu, aku yang akan menanggungnya"
Kataku.

"hm! Aku akan ikut kalian besok"

.
.

Keesokan Harinya.....

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang