Kantor (99)

401 35 5
                                    

****FAHMI POV****

Pagi harinya aku bangun dari tidurku lalu segera bersiap-siap untuk ke kantor.

"Sarapan dulu Fahmi"
Itulah kalimat pertama yang selalu aku dengar setiap pagi setelah selesai memakai seragamku dan duduk di meja makan.

"sayang sekali aku dan Abri tidak satu tempat kerja"
Ucapku.

"ya jelas, Abri kan tentara dan kau polisi"
Kata Ayah.

"dengar Fahmi, hidup kalian itu tidak selalu terus sejalan, pasti akan ada saat kalian melakukan sesuatu masing-masing dan tidak bisa di lakukan kalian berdua"

"iya bu....."

"ayo cepat makan, nanti terlambat ke kantor"

.
.
.
.
.

Sesampainya aku di kantor, aku memarkirkan motorku.
Lalu bergegas masuk dan duduk di mejaku.

"hufff! Oke, selamat pagi berkas-berkas"
Sapaku pada tumpukan berkas yang sudah ada di atas mejaku.

Kenapa?
Kalian pikir tugas polisi hanya menangkap pelaku kejahatan?
Mengamankan situasi kacau?
Mengatur lalu lintas?
Tidur di jalanan?

Itu polisi tidur....

Inilah pekerjaanku, selalu sibuk dengan berkas-berkas dan dokumen milik negara yang katanya sangat rahasia.
Aku biasanya juga ada tugas jaga sih tapi itu kalau dalam hari-hari besar dan beberapa tempat di kota butuh penjagaan.

Tapi di hari biasa.....
Inilah aku.....

Terjebak di antara map, kertas, layar komputer, dan Syahrul yang duduk di sebelahku. Dia kalau sudah dapat bahan pembicaraan jadi tidak bisa berhenti!

"hei hei kau masih ingat Faul dan Indra?!"

"uhh"
Jawabku seadanya.
Bukannya sombong, tapi aku sangat ingin segera pulang hari ini agar bisa bertemu Abri lagi.

"mereka mengajak kita ketemuan nanti malam! Ayo! Ini reuni anggota kamar 030 mi, kau harus ikut"

"aku akan ikut kalau ini bisa selesai tepat waktu! Banyak berkas yang harus di cek dan di legalisir ulang! Belum lagi berkas kasus yang belum di bukukan! Kertasku sudah habis! Dan printer juga rusak, jadi bisa kau diam dan bantu aku untuk printkan ini semua di kios fotocopy depan penjual coto di dekat lampu merah yang ada di depan Masjid perempatan sana?!"

"uh i...iy..iya mi siap laksanakan!"
Syahrul langsung mengambil Flashdisk yang ku berikan padanya dan segera pergi.

"fyuhhh...... Sedikit tenang sekarang"

"Fahmi"

"APA LAGI?! Uh!!!  Maaf pak maaf!"
Aku segera memberikan hormat pada atasan sekaligus seniorku ini, kalian pasti sudah kenal, dia adalah kak Rahmat.

"santai saja, sepertinya kau hari ini cukup sibuk"
Kata pak Rahmat sambil memandangi meja kerjaku.

"yah begitulah pak"

"saya dengar Abri sudah kembali, apa itu benar?"

"benar pak, dia kembali di hari sabtu yang lalu pak"

"baguslah, sampaikan salamku pada Abri ya!, bilang kalau muridnya yang susah di ajari ini Kapan-kapan mau main lagi ke dojonya hahaha"
Pak Rahmat pun pergi, dan tugasku segera aku lanjutkan.

"Fahmi.... "

"hufffffff......... Ada apa lagi sekarang?!!!!!!!!!"
Aku bangkit dengan emosi, ternyata itu salah satu rekan kerjaku Yuli.
"ah ternyata kau, ada apa? Tapi cepat, aku sangat sibuk"

"aku hanya membuatkan kopi untukmu, kau mungkin akan butuh ini"
Yuli meletakkan segelas kopi panas di mejaku.

"terima kasih"

"sama-sama, dan juga aku mau minta file berkas kasus 2 dua minggu yang lalu untuk di bukukan"

"Fd nya ada di Syahrul, dia sekarang ke kios fotocopy di seberang jalan, kalau kau mau, kau susul saja dia di sana"

"siap mi"
Yuli pun pergi.

"semoga tidak ada gangguan lagi.... "
Kataku sambil duduk.

"Fahmi..... "

"APAAAAAAAA?!!!!!!!!!!!! Uh!"
Aku sangat terkejut saat berbalik kali ini.

"begini sikapmu di kantor polisi?"

"A..A...Ab...Ab...A...Abri....Abri apa yang kau lakukan disini?!!"
Tanyaku terheran-heran melihat Abri bisa ada di sini.

"ah! Pasti aku hanya berkhayal!, aku pasti sedang tidur di mejaku karena kelelahan"

"ini benar-benar aku!"

"Apa?!!!!!!!!! Tapi apa yang kau lakukan di sini?!"
Tanyaku serius.

"tadinya aku mau menemuimu di rumahmu untuk mengembalikan handuk yang semalam kau pinjamkan itu, tapi ternyata kau sudah pergi. Aku ke sini juga karena membawakan bekalmu yang tertinggal, lain kali kau harus lebih fokus lagi ya"

"iya sayang"

"jangan di sini!"

"kau tidak ada tugas?"
Tanyaku.

"hari ini sih tidak ada, tapi nanti pasti akan ada telpon masuk kalau ada hal-hal penting yang mendesak, aku hanya perlu siap siaga saja hehe"
Jelas Abri.

"uhh enak sekali tugasmu, sedangkan tugasku......... "
Aku menunjukkan bentuk mejaku pada Abri.

"sabar mi"
Kata Abri sambil memegang pundakku.

"maaf ya bri, jalan-jalan malam kita yang di rencanakan semalam kayaknya batal hari ini"

"tidak apa-apa mi, aku paham, kau juga sekarang punya pekerjaan jadi aku tahu kalau kau tidak bisa selamanya bisa menghabiskan waktu denganku, tapi yang penting, aku cinta kamu hehehe"

"makasih ya sayang"

"Wah siapa ini!"
Pak Rahmatpun datang lagi.

"haha kak Rahmat!!!"
Ucap Abri.

"sst, bukan kak lagi bri, tapi pak"
Aku segera meluruskan.

"ohh begitu.... "

"kak sajalah, mana yang membuatmu nyaman bri"
Kata pak Rahmat.
"ah, kita ngobrolnya di ruanganku saja, ayo"
Pak Rahmat malah mengajak Abri pergi, dan Abri nampak berjalan mengikutinya dari belakang.

"mi, aku pergi dulu ya"
Kata Abri.

"lho?! Bri, bukannya.... "

"Fahmi selesaikan berkas itu sebelum tanggal 19 ya"

"siap pak!"

Dan merekapun pergi.

*****

Begitulah suasana kantor Fahmi.

Jangan lupa vote :D

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang