Saat makan siang (90)

369 37 7
                                    

Aktivitas kami di mulai saat pukul 7 setelah sarapan, berlari bersama menyusuri lapangan, merayap, yel-yel, juga beberapa aktivitas fisik lainnya.

Melelahkan?
Hmm....
Rasanya tidak, karena dengan melakukannya bersama-sama rasa lelahnya berubah menjadi seru.

Lalu di jam 12, Ada sesi istirahat untuk makan siang setelah sholat Dhuhur.

Kami duduk bersama di area dapur atau mungkin kita sebut saja kantin.
Kalian pernah nonton Harry Potter? Di filmnya ada scene dimana murid sekolah sihir mengadakan makan malam suasananya juga sama seperti ini.

Nasi, sayur, ikan dan buah pisang tersaji di atas nampan besi kami.

"Dengar semua!, makan jangan sampai menyisakan sebutir nasipun!, waktu kalian hanya 5 menit! Segera habiskan! Jika tidak..... Maka akan ada konsekuensi"
Seorang senior berteriak.
"MAKAN SEKARANG!"

Kami langsung menyantap makan siang kami setelah dia memberikan aba-aba.

Sementara kami makan, beberapa orang senior dan pelatih berjalan mengawasi kami.

.
.

Setelah makan, kami mengembalikan nampan kami.
Lalu kami mendapatkan waktu istirahat 15 menit.
Lumayan lah.....

Aku, Syahrul, Faul dan Indra berjalan-jalan menyusuri area asrama, hanya sekedar untuk menurunkan makanan yang baru masuk.

"ternyata makanan di sini enak juga"
Kata Syahrul.

"iya, padahal pamanku bilang makanan di dalam pendidikan itu agak terasa sedikit aneh"
Jelas Indra.

"pamanmu dari kesatuan mana? Dan dia pendidikannya di tahun berapa ndra? Hahahaha"
Tanya Faul.

"hehehe iya juga, pamanku Tentara jadi mungkin beda ya"

"hmm mungkin saja"
Ucap Syahrul.

"mungkin itu dulu, sekarang sudah beda"
Kata Faul.

"eh?! Mi! Kenapa tadi kau diam saja?"
Tanya Syahrul.

"ahh iya, aku sedang mengingat sesuatu"

"hmm pasti pacarmu! Hahahaha"
Faul menebak.

"bukanlah"
Ucapku berbohong, tentu saja aku memikirkan Abriku....
Kira-kira dia sedang apa?

"Fahmi, sepertinya kau sangat Akrab dengan Abri"
Kenapa Syahrul tiba-tiba membahas Abri?!

"m..me..memangnya kenapa?"

"semalam.... Saat kau tidur kau terus menyebut Abri..... Abri....... Abriku..... Hahahahaha"

Aku jadi sedikit kesal, akupun berjalan meninggalkan mereka bertiga.

"sial! Apa aku benar-benar mengigau semalam?"

Brak!!!

"aduh!!!!"

"aduh..... Eh?! Maaf.... Maaf aku tidak melihatmu, kau tidak apa-apa?"
Aku mencoba membantu orang ini berdir tapi dia segera menepis tanganku dan bangkit dengan sendirinya.

Dia memasang wajah marah padaku, di lihat dari seragamnya, dia juga siswa sama seperti aku.

"kalau jalan lihat-lihat!"
Bentaknya.

"maaf, tadi aku.... "

"jangan main-main denganku ya!!!!"
Dia menarik kerah seragamku, sungguh tindakan yang sangat berani untuk siswa sepertinya, apalagi ini masih di area Asrama, jika dia sampai di lihat senior atau pelatih pasti dia akan langsung di keluarkan.

"aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud menabrakmu"
Aku juga hanya bisa meminta maaf, jika aku melawan, bisa menjadi masalah besar juga untukku.

"Fahmi!!!"
Itu suara Faul!

Mereka bertigapun datang, sontak orang yang menarik kerah seragamku langsung melepaskannya.
"aku akan mengingatmu"
Ancamnya lalu ia pun segera berlalu dari hadapan kami.

"kau tidak apa-apa?"
Tanya Indra.

"tidak apa-apa, untung kalian datang, terima kasih ya"

"tidak masalah, lagi pula bisa bahaya jika kau terlibat perkelahian di sini"
Kata Syahrul.

"dia itu siapa? Orangnya terlihat tidak ramah sama sekali"
Tanya Faul.

"aku juga baru melihat orang itu, tapi aku sudah melihat papan nama pada seragamnya, kalau tidak salah tadi aku membaca Ryan Abdullah Candra"

"Ryan Abdullah Candra?!!! Fahmi! Dia itu...... "

"Kalau tidak salah Ryan Abdullah Candra ada di urutan teratas pemilik nilai hasil tes tertinggi"
Jelas Syahrul menyambung ucapan Faul.

"itu artinya........ Dia akan jadi orang yang paling berpengaruh di sini, kita baiknya tidak macam-macam dengannya"
Kata Indra.

"tapi sepertinya dia sudah memberikan Ancaman pada Fahmi, sekarang Fahmi sudah di posisi terancam"

"Syahrul benar..... Tapi tenang saja! Kami akan selalu menemanimu, dilihat tadi dia tidak akan mencelakaimu jika ada orang lain"
Kata Faul.

"terima kasih ya, dan maaf tadi aku meninggalkan kalian"

"bukan masalah, oh iya! Jadi seperti apa hubunganmu dengan Abri?! Hahahahahaha"
Canda Syahrul.

"nanti malam aku cerita ya haha"

.
.
.

Malam tiba, pada pukul 7 kami memulai aktivitas di dalam ruangan, mempelajari Ilmu-ilmu umum.

Lalu di pukul 10 semua kegiatan akhirnya selesai.
Kami di bolehkan untuk kembali ke kamar asrama masing-masing.

"jadi seperti itu hubunganmu dengan Abri..... Ohhh spesial sekali.... "
Ucap Faul.

"yap, aku sangat rindu dengannya sekarang"

"tahanlah, kita hanya 6 bulan di sini"
Kata Syahrul.

Aku pikir mereka akan merasa canggung denganku setelah tahu semuanya, tapi ternyata mereka sangat care padaku. Aku merasa beruntung bisa masuk di kamar Asrama 030 ini.

"mungkin sekarang kita tidur saja, besok jam 4 pasti akan ada tembakan lagi"

"hahaha, bisa saja ul... "

.
.
.

****ABRI POV****

Aku memandangi gelang F di tanganku sambil berbaring.

"selamat malam mi....., jangan begadang bucinku"
Ucapku sambil memejamkan mata.

.
.
.

****FAHMI POV****

"met malam Abriku, mimpi indah ya di sana..... "
Ucapku sambil mencium gelang A milik Abri.

*****

Ahhhhhhh Rindu...........

Jangan lupa vote  ;v

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang