.
.
.
."Entah di....mana...., dirimu....... Be......rada........, hampa terasa... Hidupku tanpa.... Di...."
"berisik, suara abang kelewat fales"
Kataku menyuruh bang Ridwan sebaiknya berhenti menyanyi."memangnya kenapa? Ayo, Ivan, Gusti, Mainkan!, Seperti... Diriku........ Yang slalu merindukan...mu...... Selalu merindukan.....mu........."
Bang Ridwan melanjutkan nyanyiannya."oi, ikannya sudah matang, mau makan sekarang?"
Tanya bang Said.
"sekarang saja bang, nanti makin larut, ga baik makan tengah malam"
Jawab Fahmi.Kamipun menyantap makan malam yang telah kami buat.
"buka mulutnya...."
Gusti terlihat menyuapi Rajab dan Rajab menerima Suapan dari Gusti.
Aku jadi iri melihatnya, apa aku kasih kode saja ke Fahmi?."Fahmi, bilang a......."
Kataku sambil mengarahkan sendok ke mulut Fahmi."aku bisa sendiri"
Kata Fahmi."Maksud Abri itu mau menyuapimu biar romantis mi"
Jelas Gusti"tapi kalau sudah di omongin jadinya tidak romantis lagi....... Hufff........"
"salah lagi......"
Hela Fahmi.
"kalau gitu minum Air kelapanya berdua mau?""uh?"
Aku dan Fahmi meminum air kelapa bersama.
Sekali lagi, hari ini aku benar-benar di buat bahagia olehnya...
Tidak..
Tapi aku di buat bahagia oleh mereka, teman-teman sekaligus keluargaku."Abang suapin mau?"
"BANG RIDWAN GANGGU AJA! SANA!"
.
.
.Setelah makan malam itu, beberapa dari kami....., Rajab, Ivan, dan bang Said kembali ke Penginapan. Lalu Bang Ridwan, Bang Akbar, Gusti dan Fahmi beres-beres barang yang tadi kami gunakan memasak.
"Fahmi"
"ya Bri?"
"kita ke sana mau?"
Aku mengajak Fahmi untuk berjalan-jalan sebentar di pinggir pantai."nanti ya bri, lagi sibuk"
Katanya sambil mengangkat piring kotor.
Tapi Gusti langsung mengambil piring yang di bawa Fahmi dan bilang.
"sudah, pergi saja, jarangkan dapat suasana seperti ini"
Fahmipun tersenyum dan menganguk.
"makasih ya sodara"
Ucap Fahmi."ingat, jangan pulang terlalu larut!"
Teriak bang Ridwan."iya bang!"
Balasku.Fahmi mendekatiku dan menggenggam tanganku, kemudian dia menarikku dan membawaku berlari di sepanjang bibir pantai.
"Mi.... Bentar bentar......"
"kenapa?"
Akupun melepas sandalku dan melemparnya ke arah bang Ridwan.
"Bang simpan sendal Abri ya!"
Teriakku."iya!"
Balas bang Ridwan.Setelah itu aku dan Fahmi lanjut berlari menyusuri pantai ini hingga terasa sudah cukup jauh.
Aku dan Fahmi merebahkan diri di atas Pasir putih karena kelelahan."gimana?"
Tanya Fahmi."seru!, hahaha..... Tapi kayaknya ini terlalu jauh dari penginapan mi"
Fahmi membalikkan tubuhnya menghadap padaku.
"kan bagus, jadinya tidak ada lagi yang mengganggu kita"
"hehe, iya benar juga, akhirnya kita hanya berdua saja"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomansaKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...