Pagi yang Mendung (32)

850 63 2
                                        

****FAHMI POV****

"eh lha kok? eh lha kok?"
Aku panik
Baru saja aku keluar dari Indomirip, hujan deras tiba-tiba sudah mengguyur.
"padahal masih pagi.... Mana ga bawa motor..... Gini nih kalau sok-sok jalan kaki biar sehat"

"Fahmi!"
Gusti yang terlihat berlari di tengah hujan mengarahkan langkahnya padaku.
"huhhh jadi basah"
Ocehnya.

"kau habis dari mana?"
Tanyaku.

"tidak lihat style kayak gini? Habis jogginglah, malah kehujanan"

"sendirian?"

"tadi sama Abri"

"hah?! Terus dia mana?!"

"tadi.......... Astaga.... Bukannya tadi dia ngikutin dari belakang?!!!"

"KAU TARUH DIMANA ABRI?!!!!!"

"GUSTI!!!!! FAHMI!!!!! SINI!!!!!!!"

"eh?, itu bukannya suara Abri?"
Tanyaku pada Gusti saat mendengar suara teriakan mirip Abri.

"iya.... Tapi mana?"

"WOIIIII DI SINI! WARUNG WARUNG!"

Aku dan Gusti langsung menoleh di warung Nasi kuning pinggir jalan.
Terlihat disana Abri tengah duduk.

.
.

"hehehe, pagi-pagi hujan begini bawaannya lapar...... Jadi neduh di sini"

"tapi permisi dulu bisa kan? Bikin orang panik saja"
Kata Gusti.

"tenang gus, itukan hobinya"
Ucapku

"hehehe, maaf mi, tapi kau habis dari mana?"
Tanya Abri padaku.

"habis dari Indomirip bri, beli minyak goreng, tapi malah kehujanan begini"

Sementara itu di rumah Fahmi.....

"ini Fahmi kehujanan pasti! Mana belum masak..... Minyaknya habis... "

"buuu faiz laper..... "

"iya iya tunggu, ini kakakmu belum pulang, kayaknya dia kehujanan"

****

"eh, itu nasinya di makan! Aku sudah pesankan untuk kalian berdua"
Kata Abri.

"iya bri, makasih ya"
Gusti langsung menyantap nasi kuning yang sudah tersedia di hadapannya, begitu juga denganku.

Kenikmatan yang luar biasa.....
Inilah kesempurnaan di kala hujan...

"tempe gorengnya......."

"telur gorengnya......."

"sambalnya....... "

"ikan terinya....... "

"mie gorengnya....... "

"ayam kecapnya....... "

"kalian kenapa?"
Tanya Abri melihat tingkahku dengan Gusti.

"hehehe, ya menikmati saja"
Ucap Gusti.

"sampai segitunya..... "

"tapi beneran bri, ini enak banget, apalagi masih hangat begini beh...... Makasih ya sayang"

"hehehe, jangan begitu...... Nanti aku baper..... "

"please.... Kalian jangan uwu-uwuan dulu, Rajab tidak di sini kan aku dengki"
Kata Gusti.

"Hehehe santai gus, paling juga sekarang Rajab masih tidur"

Rumah Rajab.....

Rajab masih tertidur pulas di atas ranjangnya.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang