Beberapa jam yang lalu....
****IVAN POV****
Bu Sri belum masuk juga....
Eh itu baru saja datang.
Ketua kelaspun segera menyiapkan seluruh murid di kelas ini untuk memberi salam kepada Bu Sri.
"Wa'alaikumussalam Anak-anak, anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru, dia siswa pindahan dari SMA 3 Dan akan di sini sampai semester akhir bersama kalian, silahkan perkenalkan namamu"
Bu Sri menyuruh siswa baru itu memperkenalkan dirinya."h..hai, namaku Ardi"
"nah Ardi, silahkan duduk di sebelah sana, Ivan kau tidak keberatan kan?"
"tentu tidak bu"
"baiklah, silahkan Ardi"
Ardi pun berjalan ke arahku dan duduk di bangku yang ada di sebelahku.
Anak ini....
Terlihat sangat culun, dia juga terlihat kurang percaya diri.
Semoga saja dia tidak akan menyusahkanku..
.Sesi pembelajaran pertama sudah usai, tiba saatnya istirahat.
Aku dan Ardi hampir tidak saling bercengkerama tadi."yang lain mungkin sudah di kantin"
Ucapku, tapi saat aku hendak ke kantin.....Brak!
"m..ma..maaf.....maafkan aku"
Aku berbalik dan melihat Ardi telah menabrak murid dari kelas lain yang ku ketahui bernama Dion.
Dion ini sangat terkenal di sekolah ini, bukan karena prestasi, tapi karena sifat dan tingkah lakunya.
Dia itu pembolos berat....
Datang dan pulang semaunya...
Punya pacar hampir di semua kelas...
Perokok berat.....
Bahkan yang kudengar dia itu maniak sex...
Tapi semoga tidak.Lalu apa yang menyebabkan Dion tidak di tendang dari sekolah?
Itu karena Ayahnya, punya pangkat yang sangat tinggi di dalam Angkatan.
Siapapun yang menentangnya maka itu akan berdampak pada orang tuanya jika orang tuanya juga adalah anggota Angkatan."kau.... Siswa baru ya? Hahaha gaes! Mainan baru kita!"
Dion yang tertawa di ikuti oleh teman-temannya.
"siswa baru, harus tahu siapa aku, apa teman-temanmu sudah memberitahumu siapa aku?"
Tanya Dion, namun Ardi hanya diam menundukkan kepalanya.
"oh, aku mengerti, kau tidak punya teman ya? Hahaha oke, kalau begitu... Bagaimana kalau kau berteman dengan kami saja?, aku janji, aku akan menjamin keamananmu di sekolah ini"
Kata Dion dengan sombongnya.Ardi tetap diam dan tidak berbicara.
"kau bisa bicara kan? HEI! SAAT KU AJAK BICARA TATAP MATAKU!"
Dion mulai naik pitam dan menarik kerah baju Ardi.
Ardi terlihat sangat ketakutan, tubuhnya bergetat hebat dan keringatnya mengucur sangat deras.
"a...aku....aku"
Ardi terbata-bata."Dion, lepaskan dia"
Kataku yang sudah ada di samping mereka."hm? Kau?, jadi dia temanmu?"
Tanya Dion."iya, lepaskan dia"
"baiklah, tapi dengan syarat..... Temui aku saat pulang sekolah di pos ronda di belakang sekolah, jika kau tidak datang, kalian berdua akan tahu akibatnya jika bertemu denganku lagi"
Dion pun pergi di ikuti teman-temannya."t....teri.....terima ka...kasih...."
Ucap Ardi yang masih ketakutan."hufff.... Tidak apa, kau baik-baik saja kan?"
"i..iya, tapi..... Apa kau akan menemuinya saat pulang nanti?"
Tanya Ardi."aku sudah sepakat, jadi harus aku lakukan"
"a...aku.... aku ikut denganmu!, ini adalah salahku, aku tidak mau lari"
"hei, tidak perlu takut, biar aku yang urus, kau pulang saja nanti"
Ucapku..
.Jam Pulangnya......
Aku berjalan keluar dari Area sekolah.
"I...Ivan! Tunggu aku!"
Ardi berlari menyusulku dari belakang."ada apa!"
Tanyaku."sudah ku bilang aku akan ikut denganmu"
"tidak perlu, aku hanya akan bicara dengan Dion saja, tidak ada hal yang perlu kau takutkan"
"k....kalau...... Kalau begitu biarkan aku mengikutimu dari belakang! Untuk jaga-jaga......... "
Anak ini....
Walaupun penakut tapi dia juga punya tekad yang kuat."baiklah, ayo"
Aku mengijinkan Ardi untuk ikut denganku.
"eh? Itu Abri sama siapa? Aku belum pernah melihatnya... "
Aku melihat Abri berjalan bersama Seorang laki-laki yang belum pernah aku lihat."ada apa Ivan?"
Tanya Ardi."oh, bukan apa-apa, ayo"
Aku dan Ardi segera pergi ke pos Ronda yang terletak di belakang sekolah.Di sana terlihat sudah ada Dion dan teman-temannya yang lain, tengah menikmati Rokok yang entah seperti apa rasanya.
"kau di sini saja"
Aku menyuruh Ardi untuk menungguku di balik dinding sementara aku pergi menemui Dion."hahaha, ku pikir kau tidak akan datang, kau punya nyali juga"
Kata Dion menyambut kehadiranku."jadi, ada apa kau menyuruhku kesini?"
Tanyaku."kau tahu, begini..... Tanganku hari ini rasanya gatal ingin memukul sesuatu, tadinya aku senang karena mendapatkan sasaran yang pas, tapi karena kau membebaskannya........ Maka kau saja gantinya"
BUGH!
Dion meninju perutku dengan sangat kuat Sampai-sampai aku terjatuh.
"uhhhh akhhhhh......... "
Aku meringis tidak dapat menahan rasa sakit yang ku terima.Sementara itu......
****ARDI POV****
Aku harus bagaimana?!
Ivan di sana sudah di hajar habis-habisan oleh mereka!
Aku ingin menolongnya tapi aku bisa apa?!
Aku benar-benar bingung harus melakukan apa saat ini!.
.
.Cukup lama mereka menghajar Ivan, akhirnya mereka pergi.
Aku segera berlari ke arah Ivan yang tergeletak di tanah."Ivan! Ivan sadar!"
Aku menggoyangkan tubuh Ivan."uhuk! uhuk! a...ard..."
"diam dulu, jangan banyak bicara, aku harus membawamu pada orang yang bisa mengobatimu"
Aku berusaha menggendong Ivan di punggungku.
Cukup sulit tapi kemudian aku berusaha membawanya mencari pertolongan.Aku menggendong Ivan kembali ke area sekolah, berharap masih ada siswa lain di sana. Dan aku sangat beruntung......
"itu? Ivan?! Ivan!"
Aku bertemu sekelompok siswa yang sepertinya mengenal Ivan.
"apa yang terjadi?!, kenapa Ivan bisa seperti ini?!"
Tanya salah satu dari mereka."I...Ivan....... Ivan di keroyok Dion dan teman-temannya"
Jelasku."bawa ke UKS dulu, sebelum darahnya semakin banyak keluar! Fahmi, Gusti tolong bawa Ivan. Rajab, Akbar ambilkan aku es batu dan juga air! Cepat!"
*****
Kasihan Ivan.....
Jangan lupa Vote :D

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomansaKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...