Sementara itu di rumah Rahmat...
****ABRI POV****
"padahal aku maunya hari ini di ajari olehmu saja"
Kata Ari."tidak! Kau harus berangkat kesekolah, ini tasmu"
Aku memberikan tas milik Ari."makasih ya bri"
Ucap Ari."ya sudah, aku ambil kunci motor dulu ya"
Aku segera mengambil kunci motor untuk mengantar Ari ke sekolahnya.Setelah mengunci pintu, aku dan Ari segera berangkat menuju sekolahnya.
Setelah mengantar Ari, aku segera pulang ke rumah.
Namun di tengah jalan......
.
.****GUSTI POV****
Ruang BK sekolah....
"jadi begitu bu, kami dari kepolisian minta bantuannya agar memberi izin pada Gusti dan Rajab"
Pak polisi itu menjelaskan maksudnya mengajak kami ke rumahnya pada guru BK kami."jika ini berhubungan dengan tindak kriminal, kami tentu akan membantu, terlebih lagi Fahmi itu adalah salah satu siswa terbaik kami, jadi mohon bantuannya ya pak"
Bu guru BK memberikan kami izin.Aku, Rajab dan kedua polisi itupun keluar dari kantor.
Baru saja keluar, Ivan dan Akbar tiba-tiba menghampiri kami."gus, jab, ada apa?"
Tanya Ivan."kedua bapak polisi ini membutuhkan kami untuk mencari pelaku yang mencelakai Fahmi"
Jelasku."jadi Abri bagaimana?"
Tanya Ivan."kalian lanjutkan dengan bang Ridwan dan yang lain, jika pemeriksaannya cepat selesai, aku dan Rajab akan segera menyusul kalian"
Kataku."Abri?"
Ucap salah satu polisi itu.
"Siapa Abri itu?"
Tanyanya."Abri itu teman kami yang hilang kak, dia mencoba bunuh diri dengan lompat dari jembatan beberapa hari yang lalu dan sampai sekarang belum di temukan"
Jelasku."ah! Jadi anak yang hilang itu teman kalian, benar juga, sebenarnya..... Maaf sebelumnya, tapi mungkin teman kalian itu...... "
"dia masih hidup"
Pak polisi ini langsung memotong perkataan temannya dan menatap kami penuh keseriusan.
"Abri masih hidup, sekarang dia ada di rumahku!"Sulit untuk percaya, tapi ekspresi pak polisi ini benar-benar membuat kami yakin.
"bapak serius kan?!"
Tanya Ivan."KALAU BEGITU ANTAR KAMI BERTEMU DENGANNYA PAK! SEKARANG JUGA!"
Akbar kehilangan kendalinya dan menarik tangan polisi itu."b...baik, tapi sekarang aku mau tahu lebih banyak dulu, sebaiknya kita bicara di sini saja, apa ada tempat yang tenang di sekitar sini?"
"ada pak, kita di perpustakaan saja"
Kami segera pergi ke perpustakaan.Di perpustakaan.....
"begini, pertama-tama panggil aku kakak saja, namaku Rahmat dan dia Adrian"
Kak Rahmat memperkenalkan dirinya dan temannya pada kami."baiklah kak"
"sebelumnya aku ingin bertanya, Apa pasien punya orang yang membencinya?"
Tanya kak Rahmat."kalau soal itu kami tidak tahu kak, tapi setahu kami Fahmi itu orang yang baik dan di sukai oleh banyak orang"
Jawabku."apa si Fahmi ini sebelumnya sempat bertengkar dengan seseorang?"
Tanya kak Rahmat lagi."hmm, aku tidak tahu soal ini"
Kataku.
"ada! Sebelumnya kan Fahmi sempat bertengkar dengan Abri!"
Jawab Ivan."Ivan benar!, Abri dan Fahmi bertengkar dan itu membuat Fahmi lompat dari jendela"
Kata Rajab."Abri?, kapan Abri melakukan percobaan bunuh diri?!"
Kak Rahmat terlihat makin serius."di malam yang sama dengan malam Fahmi juga lompat dari jendela"
Jawab Ivan lagi."itu artinya Abri tidak mungkin mencelakai Fahmi karena dia sudah hilang saat kejadian itu, sebenarnya apa hubungan Fahmi dengan Abri?"
Tanya Kak Rahmat lagi."s...se....sebenarnya...... Abri dan Fahmi itu..... Eh..... Bagaimana ya?"
Aku bingung harus menjawab apa.
"ehm....... Abri dan Fahmi.... Itu punya hubungan..... Hubungan spesial"
Jawabku seadanya."mereka...... Gay?"
Tanya kak Adrian, kami hanya bisa mengangguk."jadi Abri punya hubungan dengan Fahmi...... Apa ada orang yang tidak menyukai hubungan mereka?"
Tanya kak Rahmat lagi."Ardi...... "
Ucap Rajab."oh tidak! Ardi tidak masuk hari ini!"
Kata Ivan.
"dia tidak datang ke sekolah hari ini! Bangkunya di kelas kosong!"
Ivan semakin panik begitu juga dengan kami."tunggu dulu, apa dia ini orang yang ahli dalam hal IT?"
"tidak salah lagi! Ardi ada di balik semua ini!"
Aku langsung menyadari semuanya, sebelumnya laporan polisi juga mengatakan bahwa sistem keamanan rumah sakit di retas seseorang.
Ardi tidak lain adalah dalang di balik semua ini!.Sementar itu.....
****ARDI POV****
Rumah sakit.....
"mi......., aku cuma mau bilang maaf, tapi aku sudah terlanjur menyukaimu!, tapi kau malah memilih Abri! Jadi.... Jika aku tidak bisa memilikimu, maka Abri juga tidak boleh! Selamat tinggal!"
Akupun menghunuskan pisau cutter ke arah Fahmi yang tidak sadarkan diri."kau harusnya ke sekolah sekarang"
Seseorang menahan tanganku untuk menusuk Fahmi.Aku berbalik dan melihat seorang pria, kalau tidak salah dia itu kakak Abri. Bang Ridwan?
"bang Ridwan...... "
Ucapku dingin melihat keberadaannya.
"abang sendiri ada urusan apa di sini?""tadinya aku hanya berniat menjenguk Fahmi yang belum sempat aku jenguk, tapi aku malah bertemu calon penghuni penjara"
"hm"
Aku tersenyum."kenapa?"
"ku pikir orang seperti abang bisa lebih baik dari ini"
Aku mengeluarkan pulpen dari dalam saku celanaku dan menusukkannya ke perut bang Ridwan."uhhhh! Akhhhh"
Bang Ridwan sontak melepaskan pegangannya di tanganku dan menutupi luka tusukan pulpen di perutnya.
"ughhhh!"Satu tusukan dengan pisau cutter juga sudah ku berikan di pinggangnya.
Dia langsung terjatuh dengan darah yang mengalir dari dua lukanya itu.Aku segera lari meninggalkan kamar Fahmi, untung saja sebelumnya kamera pengawasnya sudah ku lumpuhkan, jadi aku bisa santai.
Tidak apa-apa aku tidak berhasil menyelamatkan Fahmi, yang penting Abri bisa kehilangan orang yang selama ini menjaganya.Soal Abri, kuserahkan saja pada dia dan teman-temannya.
Aku tahu Abri masih hidup, itu karena sebelumnya aku kemarin mendengar salah satu polisi yang mencariku menelpon seseorang dan mengucapkan nama Abri....***Flashback....
"iya ri, kakak masih kerja, mungkin pulangnya akan lama"
"kakak jangan lama-lama"
"kenapa? Kan kamu tidak sendirian disana, ada Abri kan?"
Abri?!
Apa yang polisi itu maksud Abri yang itu?!
Ini gawat!
Ini tidak bisa di biarkan!Aku segera menghubungi orang yang bekerja sama denganku dan mengikuti polisi itu kembali ke rumahnya.
Ternyata benar, di rumahnya benar-benar ada Abri.*****
Jadi selama ini Ardi tidak sendiri?!!!!!!!!! Omaygat! >:(
Jangan lupa vote :)

KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomanceKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...