****ABRI POV****
Kepalaku rasanya masih pusing akibat obat bius.
"apa ini?! Tanganku.... "
Baru saja aku bangun, aku sudah mendapati diriku terikat di lantai sebuah gubuk kecil."t...tolong! Tolong aku! Apa ada orang?!"
Aku berusaha berteriak minta tolong."sayang.... "
Entah Kapan, tapi Andi tiba-tiba sudah ikut berbaring tepat di sampingku."kau!!!!!!!!"
Andi dan teman-temannya sebelumnya menghadangku saat aku habis mengantar Ari ke sekolah.
Kemudian mereka membiusku dan selebihnya aku sudah tidak ingat."kenapa? Jangan marah begitu...... Aku di tendang atau di pukul sekeras apapun sama kamu juga aku tidak akan marah sayangku Abri.... "
"t..tolong aku!!!!!!!!"
"percuma! Ini di tengah gunung! Tidak akan ada yang bisa menemukan kita di sini bri, termasuk Fahmimu itu, kini dia pasti sudah mati..... "
"tidak! Fahmi tidak mungkin mati! Fahmi akan datang dan memukulmu!"
"memangnya kau masih berhubungan dengannya?!"
Aku terdiam.
"bukannya kalian bertengkar?, sudahlah, tidak perlu mengharapkannya, kalau kamu menerimaku..... Aku akan membebaskanmu"
Andi mulai menyentuh tubuhku."tidak akan! Singkirkan tanganmu dariku!"
"tidak apa-apa, mungkin kamu perlu waktu, oh iya, aku baru dapat kabar kalau Abang Ridwanmu itu sudah meninggal"
"a...apa? APA KAU BILANG?! Jangan berani sentuh keluarga dan teman-temanku!"
"terlambat sayang, abang Ridwanmu sekarang sudah tewas"
Air mataku mengalir.
Bang Ridwan......
Bang Ridwan tidak mungkin mati!
Dia tidak mungkin meninggalkanku sendiri!!!!!!"abang!!!!!!!! Abang!!!!!!!!!!!!"
Andi kemudian meninggalkanku kembali sendiri.
Aku terus menangis, tidak percaya dengan kata-kata Andi.
Tapi yang ku tahu Andi itu orang yang ambisius dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia incar."bang Ridwan....... Hiks... Abang......... "
.
.
.
.****GUSTI POV****
Kami bergegas ke rumah sakit, tapi sayang, saat kami tiba, Bang Ridwan telah di temukan tergeletak di kamar Fahmi dengan luka tusukan di pinggang dan perutnya.
Fahmi baik-baik saja, tapi bang Ridwan tidak sadarkan diri karena kehilangan banyak darah.
"Kita masih harus mengejar pelaku, dia pasti belum jauh dari sini"
Kata kak Adrian."perasaanku tidak enak, Abri tidak mengangkat telepon rumah!"
Kata kak Rahmat yang dari tadi berusaha menghubungi telpon di rumahnya.Tiba-tiba sebuah panggilan masuk di hp kak Rahmat.
"dari Ari, halo?"
Kak Rahmat menjawab panggilan masuk itu."halo kak, aku sekarang ada di kaki gunung yang di dekat sungai"
"apa yang kau lakukan di situ?! Bukannya kau harusnya ke se..... "
"tidak ada waktu kak! Ada empat orang laki-laki yang menculik Abri saat dia mengantarku"
"apa?!"
Kak Rahmat terlihat panik."aku tidak sengaja melihat mereka menculik Abri tidak jauh dari sekolahku, aku langsung mengikuti mereka sampai sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sejenak
RomanceKisah cinta Abri dan Fahmi, duo bucin yang memulai hubungannya dengan penuh liku-liku. Bersama teman-teman mereka, Gusti, Ivan, Rajab dan Akbar, menjalani hari-hari indah yang penuh dengan kekonyolan. Warning.... 18+ Bagi yang Homophobic harap tid...