3 Jam (18)

1.4K 87 7
                                    

"bri, bri, bangun...... Jogging yuk"
Bang akbar membangunkanku dari tidur.
Ternyata sudah pagi.

Saat aku bangun, aku melihat bang akbar dan juga bang said di dalam kamar tengah telanjang dada.
Otot kekar mereka.....

"aaaaa abang ngapain?!"
Aku langsung menutup wajahku dengan bantal.

"eh? Kamu kenapa?, haha, kayak perempuan saja"
Ledek bang akbar

"sudah bri, ayo cuci muka dulu, terus ganti baju, kita jogging sama-sama"
Kata bang said.

Aku segera masuk ke kamar mandi dan membasuh wajahku.
Setelah itu aku kembali ke kamar.
Di dalam kamar bang said dan bang akbar sudah tidak ada, sepertinya mereka menunggu di luar.

Aku segera mengganti pakaianku dan mengenakan sepatu.
Setelah itu aku segera keluar dari kamarku dan menemui bang said dan bang akbar.

"sudah?"
Tanya bang akbar

"sudah bang....... Um...........
Dimana bang ridwan?"
Aku menyadari, bang ridwan dari tadi belum menampakkan batang hidungnya.

"ridwan tadi pergi bersama pak arsun, entah kemana"
Jawab bang said
"sudah tanyanya, ayo kita jogging"

Kamipun keluar dari rumah.
Berlari lari kecil menyusuri jalan di perkampungan.
Lalu kami mulai berlari ke arah kompleks militer, berencana akan olahraga di lapangan hitam.

.
.
.

Sampai di lapangan hitam, kami lanjutkan dengan beberapa olahraga lain seperti push up, sit up, pull up, dan juga lari sprint.
Setelah itu kami bertiga duduk di bawah pohon untuk melepas penat.

"capek bri?"
Tanya bang akbar

"tidak kok bang, abri senang.... Abri senang bisa olahraga sama abang akbar dan abang said"
Kataku dengan perasaan senang.

"latihan yang rajin ya bri, lalu susul kami, belajarnya juga jangan lupa"
Kata bang said sembari mengecup keningku.
Lalu bang akbar mengusap pelan kepalaku.

"yang semangat ya"
Kata bang akbar memamerkan senyumnya.

Tapi kebahagiaan itu hanya berlangsung sejenak......
Karena dalam 3 Jam kedepan akan terjadi sesuatu yang merenggut semuanya.

.
.
.
.

Rumah.....

Aku, bang said dan bang akbar sudah selesai mandi dan berganti baju.
Kami kini duduk bertiga di sofa sembari menonton tv.

"bapak belum pulang bang?"

"pak arsun belum pulang bri"
Jawab bang said.

"ibu ikut sama ayah ya bang?"
Tanyaku lagi

"iya"
Jawab bang akbar

Rasa kebosanan tiba-tiba melanda kami bertiga.
Bang akbar perlahan memejamkan matanya dan tertidur.
Bang said sendiri juga terlihat mulai mengantuk.

"abang ngantuk ya?"
Sontak bang said kembali melebarkan matanya dan merangkulku.

"m....... Tidak kok bri, kamu sendiri?"

"abri bosan bang di rumah"

"ya mau bagaimana lagi?, kan hari minggu......, nikmati saja bri"
Kata bang said

Aku menyenderkan kepalaku di bahu bang said.
"apanya yang di nikmati?"
Aku heran

"hehehe, kamu itu"

Rasanya nyaman sekali saat bang said atau bang akbar dan bang ridwan merangkulku seperti ini.
Rasanya sama dengan waktu kak waldi........
Sudah lama sekali aku tidak melakukan apapun untuk menyalurkan nafsuku.
Tapi....
Apa bang said mau?
Bang said itu tampan juga....
Kulitnya putih, dan punya sedikit brewok di wajahnya.
Ototnya yang kekar.....
Dan belum lagi bulu-bulu lebat di sekujur tubuhnya.
Bang said memang memiliki darah arab dari kakeknya.

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang