Ujian Sekolah (79)

414 43 17
                                    

4 Minggu kemudian....

Aku sedang sibuk berpikir di depan layar komputer.
Mencoba membaca dan memahami soal Ujian sekolah agar tidak salah menjawab.

Rasanya aku benar-benar deg degan, mulai hari ini dan 3 minggu kedepan masa depanku di pertaruhkan.

"Apa yang kamu lihat di bawah lacimu?!"
Tanya guru pengawas di kelasku, sontak kami semua sangat terkejut.

Pengawas mendapati salah seorang teman kelas kami menyontek, akhirnya dia di keluarkan dan harus mengikuti Ujian ulang di sore hari nanti.

Sebenarnya....
Hampir sebagian besar siswa melakukan kecurangan di sini.
Ada yang menulis contekannya di bagian tubuh, selembar kertas, membawa buku langsung, mencatat di meja bahkan ada yang membawa hp.

Gusti termasuk.

"gus....., memang tidak apa-apa kau menyontek?"
Tanyaku.

"tidak apa-apa bri, lagian sebenarnya aku mengerti jawabannya, cuma ini biar memastikan saja"

"alacanko!"

"hehehe"

Sementara itu Di sisi kananku Akbar terlihat mulai gelisah.

"bar? Kau kenapa?"

"Abri.......... Nomor 3 kau tahu jawabannya?"
Tanya Akbar memohon.

"kan soal kita beda-beda bar, kalaupun sama pasti nomornya di acak"

"habislah aku!!!!"

4 Jam kemudian....

2 Ujian dalam sehari, rasanya otakku sudah terbakar sekarang.

"Soalnya gampang ya bri"
Kata Fahmi.

"Gampangmu, soalnya memang gampang, jawabannya yang susah"
Kata Ivan kesal.

"hehehe, itu dia maksudku"

"padahal ini baru Ujian sekolah, bagaimana kalau Ujian Nasional?"
Tanya Rajab.

"untuk itu aku akan segera pulang dan belajar! Dadah semua, mi cepat!"
Aku memanggil Fahmi.

"I'm Coming Sayang!!!!!"

"diam!"

Fahmipun mengantarku pulang dengan motornya.
Dia sendiri yang menawarkan diri, aku sih sebenarnya tidak enak tapi apa boleh buat, ya di enakin saja.

"bagaimana bekas luka di wajahmu?"
Tanya Fahmi sambil mengendarai motornya.

"sudah mulai hilang mi, sampaikan terima kasihku sama tante ya"

"kok tante? Bukannya Ibu mertua? Adedeh!!!!!!"
Aku mencubit pinggang Fahmi.
"iya iya maaf"

"kulitnya sudah mulus lagi, tapi Warnanya kulitnya masih agak belang"

"wajar itu bri, lama-lama pasti bisa normal lagi"

"hufff..... Aku pikir jika bekas jahitan itu masih ada akan mengganggu masa depanku nanti"

"hm? Memangnya kau sudah punya rencana?"
Tanya Fahmi.

"tentu saja, bagaimana denganmu?"

"hmm.... Kita lihat saja nanti"

"dari dulu jawabanmu hanya itu saja"

"hehehe, oh iya jangan lupa habis Ujian Sekolah nanti Bazar kita"

"padahal dalam seminggu itu aku mau belajar full..... "

Biar aku jelaskan dulu, jadi selesai Ujian Sekolah nanti akan ada jeda waktu libur selama satu minggu sebelum Ujian Nasional.
Tapi para panitia Perpisahan malah mau mengadakan Bazar penggalangan dana di waktu itu.
Dan bodohnya kenapa aku menyetujuinya?!!!!!

SejenakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang